31
BAB III GAMBARAN UMUM PERBANKAN
A. Gambaran Umum Perbankan Nasional
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan
dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. Kata bank berasal dari
bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut
Undang- undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November
1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
27
Yang dimaksud perbankan nasional di sini adalah seluruh bank-bank umum baik bank
syariah maupun bank konvensional yang ada di Indonesia. Bank-bank tersebut berada di bawah naungan Bank Indonesia, selaku bank central. Adapun manfaat dari bank
menurut Prof. Dr. Ali Afifuddin, SE antara lain:
27
Kasmir, Manajemen Perbankan, Jakarta:Rajawali Press.2000.
32
1. Sebagai model investasi, yang berarti, transaksi derivatif dapat dijadikan sebagai
salah satu model berinvestasi. Walaupun pada umumnya merupakan jenis investasi jangka pendek yield enhancement.
2. Sebagai cara lindung nilai, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai
salah satu cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung nilai hedging, atau disebut juga sebagai risk management.
3. Informasi harga, yang berarti, transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai sarana
mencari atau memberikan informasi tentang harga barang komoditi tertentu dikemudian hari price discovery.
4. Fungsi spekulatif, yang berarti, transaksi derivatif dapat memberikan kesempatan
spekulasi untung-untungan terhadap perubahan nilai pasar dari transaksi derivatif itu sendiri.
5. Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang berarti,
transaksi derivatif dapat memberikan gambaran kepada manajemen produksi sebuah produsen dalam menilai suatu permintaan dan kebutuhan pasar di masa
mendatang. Terlepas dari funsi-fungsi perbankan bank yang utama atau turunannya, maka yang perlu diperhatikan untuk dunia perbankan, ialah tujuan
secara filosofis dari eksistensi bank di Indonesia. Hal ini sangat jelas tercermin dalam Pasal empat 4 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 yang menjelaskan,
”Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas
nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak”. Meninjau lebih dalam
33
terhadap kegiatan usaha bank, maka bank perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya harus didasarkan atas asas demokrasi ekonomi yang menggunakan
prinsip kehati-hatian.4 Hal ini, jelas tergambar, karena secara filosofis bank memiliki fungsi makro dan mikro terhadap proses pembangunan bangsa.
Melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan No. 1M61 tanggal 6 Januari 1961 yang melarang pengumuman dan penerbitan angka-angka statistik
moneterperbankan, maka antara tahun 1960-1965, Bank Indonesia tidak menerbitkan laporan tahunan, termasuk data statistik mengenai kliring dan perhitungan sentral.
Pada 5 Juli 1964, atas dasar pertimbangan politik untuk mempermudah komando di bidang perbankan untuk menunjang
Pembangunan Semesta Berencana ,
selanjutnya pada
tahun 1965
pemerintah menetapkan
kebijakan untuk
mengintegrasikan seluruh bank-bank pemerintah ke dalam satu bank dengan nama
Bank Negara Indonesia , prakarsa pengintegrasian bank pemerintah ini berasal dari
ide Jusuf Muda Dalam
,
28
yang saat itu menjabat sebagai Menteri Bank SentralGubernur Bank Indonesia - yang baru diangkat dari jabatan semula Presiden
Direktur BNI - dan disetujui oleh Presiden Soekarno. Ide dasarnya adalah menjadikan
perbankan sebagai alat revolusi dengan motto Bank Berdjoang di bawah pimpinan Pemimpin Besar Revolusi
. Nama Bank Negara Indonesia BNI sebagai bank
28
Jusuf Muda Dalam, lahir di Aceh, pernah menjadi anggota di parlemen Belanda, setelah pulang ke Indonesia masuk menjadi anggota PNI. Jusuf Muda Dalam pernah menjadi anggota direksi
Bank Negara Indonesia sejak 1957, kemudian pada tahun 1960-1963 menjadi Presiden Direktur Bank Negara Indonesia Lihat: Bank Negara Indonesia 50 tahun
34
tunggal, diusulkan oleh Jusuf Muda Dalam sendiri.
29
Hasilnya adalah lahirnya struktur baru Bank Berdjoang ini menjadikan;
30
Bank Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit I;
Bank Koperasi Tani dan Nelayan serta Bank Eksim Indonesia menjadi Bank
Negara Indonesia Unit II ;
Bank Negara Indonesia menjadi Bank Negara Indonesia Unit III;
Bank Umum Negara menjadi Bank Negara Indonesia Unit IV dan
Bank Tabungan Negara menjadi Bank Negara Indonesia Unit V .
Namun saat ini, bank-bank umum yang terdapat di Indonesia sudah ada di hampir setiap pelosok Indonesia, dan tidak dapat dielakkan lagi perkembangannya
yang begitu pesat dari tahun ke tahun. Selain bank konvensional, di Indonesia juga terdapat bank syariah. Bank
syariah yang pertama didirikan pada tahun 1992 adalah bank muamalat Indonesia BMI . Walaupun perkembangannya agak terlambat bila dibandingkan dengan
negara-negara Muslim lainnya , perbankkan syariah di Indonesia akan terus berkembang . Bila pada periode tahun 1992-1998 hanya ada satu unit bank syariah ,
maka pada tahun 2005 , jumlah bank syariah di Indonesia telah bertambah menjadi 20 unit , yaitu 3 bank umum syariah dan 17 unit usaha syariah . Sementara itu , jumlah
29
Bank BNI. 1996. Bank Negara Indonesia 50 Tahun, Jakarta, hal 160.
30
Penetapan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 1965 tentang Pendirian Bank Tunggal Milik Negara.
35
Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS hingga akhir tahun 2004 berbambah menjadi 88 buah .
B. TUJUAN JASA PERBANKAN