28
C. Korelasi Antara LDR dan FDR Terhadap PDB
Strategi yang dijalankan bank dalam menghimpun dana adalah dengan memberikan penarik bagi nasabahnya berupa balas jasa yang menarik dan
menguntungkan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga bagi bank konvensional dan bagi hasil yang berdasarkan prinsip syariah. Kemudian penarikan lainnya dapat
berupa cinderamata, hadiah, undian, atau balas jasa lainnya, semakin beragam dan menguntungkan balas jasa yang diberikan, maka akan menambah minat masyarakat
untuk menyimpan uangnya. Menurut pasal 1 Undang-undang No. 10 Tahun 1998, Bank didefinisikan
sebagai berikut : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
24
Dengan kata lain, bank hanya menjual jasanya dalam hal mengelola dana masyarakat yang diperuntukkan masyarakat itu sendiri. Sedangkan bank
mendapatkan keuntungan dari jasanya tersebut. Semakin banyak masyarakat yang menyimpan dananya di suatu bank, maka bank tersebut harus semakin pintar
mengelola dananya agar tidak terjadi uang menganggur idle money yaitu dengan cara melakukan aktivitas pembiayaan.
24
Undang-undang No. 10 1, 1998.
29
Bank memberikan pembiayaan kepada pihak lain yang dana tersebut didapat kan dari pihak ketiga Dana Pihak Ketiga. Dana yang yang sudah disalurkan bank
menjadi pembiayaan, berarti dana yang berada di bank tersebut sudah berkurang. Sedangkan bank tersebut harus memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Di sinilah
kepandaian bank tersebut diuji. Apakah bank tersebut bisa menunaikan kewajiban jangka pendeknya dari dana yang likuid.
Namun sebaliknya, jika bank tersebut terlalu berlebihan dalam memberikan pembiayaannya yang artinya bank tersebut ingin berekspansi dalam rangka meraup
keuntungan yang sebanyak-banyaknya, juga kurang bagus dan membahayakan kondisi bank tersebut. Untuk itu ada rasio untuk mengukur kredit yang diberikan dan
Dana Pihak Ketiga DPK yang terkumpul. Salah satu rasionya adalah Loan to Deposit Ratio LDR. Yang dimaksud
dengan LDR adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Rasio ini menunjukkan salah satu penilaian likuiditas
bank. Semakin tinggi rasio tersebut, memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah
dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar. Rasio lain yang bisa mengukur tingkat kredit yang diberikan dengan dana
yang ada pada bank yaitu Financing to Deposit Ratio FDR adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak ketiga yang berhasil
30
dikerahkan oleh bank. Rasio ini dipergunakan untuk mengukur sejauh mana dana pinjaman yang bersumber dari dana pihak ketiga DPK.
Secara teori jika pembiayaan banyak disalurkan kepada masyarakat, berarti daya beli masyarakat akan suatu barang danatau jasa juga meningkat.
25
Jika daya beli masyarakat meningkat maka akan mempengaruhi Produk Domestik Bruto PDB.
PDB adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara domestic selama setahun. Barang-
barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya.
26
Dengan kata lain jika secara teori seperti itu, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jika LDR dan FDR naik, maka PDB juga naik. Namun sebaliknya, bila LDR
dan FDR menurun maka PDB pun ikut menurun. Di sini terdapat hubungan antara LDR, FDR dan PDB secara teoritis yang signifikan. Namun seberapa jauh
kesignifikanannya hubungan tersebut akan dibahas pada bab empat.
25
Muhammad, Manajemen Pembiayaan Bank Syariah, Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, 2005, 17
26
Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, 34.
31
BAB III GAMBARAN UMUM PERBANKAN