Pengertian Produk Domestik Bruto

24

B. Pengertian Produk Domestik Bruto

Salah satu komponen dari pendapatan nasional adalah pendapatan per kapita, yaitu pendapatan rata-rata penduduk suatu Negara pada suatu masa tertentu. Nilainya diperoleh dengan membagi nilai Produk Domestik Bruto PDB atau Produk Nasional Bruto PNB suatu tahun tertentu dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. 22 Di Negara- negara berkembang yang sering juga dinamakan sebagai “Dunia Ketiga” konsep Produk Domestik Bruto adalah konsep yang paling penting kalau dibandingkan dengan konsep pendapatan nasional lainnya. Produk Domestic Bruto PDB dapat diartikan sebagai nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan di dalam negara tersebut dalam satu tahun tertentu. 23 Dengan kata lain Produk Domestik Bruto PDB merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama satu tahun. Dalam perhitungan PDB ini termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaanorang asing yang beroperasi di wilayah Negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan dari GDP dianggap brutokotor. 22 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Teori Pengantar, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004, 34. 23 Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Teori Pengantar, 34. 25 Tujuan PDB Selain bertujuan untuk mengukur tingkat kemakmuran suatu negara dan untuk mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara selama satu periode, perhitungan pendapatan nasional juga memiliki manfaat-manfaat lain, diantaranya untuk mengetahui dan menelaah struktur perekonomian nasional. Data pendapatan nasional dapat digunakan untuk menggolongkan suatu negara menjadi negara industri, pertanian, atau negara jasa. Contohnya, berdasarkan pehitungan pendapatan nasional dapat diketahui bahwa Indonesia termasuk negara pertanian atau agraris, Jepang merupakan negara industri, Singapura termasuk negara yang unggul di sektor jasa, dan sebagainya. Disamping itu, data pendapatan nasional juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekomian terhadap pendapatan nasional, misalnya sektor pertanian, pertambangan, industri, perdaganan, jasa, dan sebagainya. Data tersebut juga digunakan untuk membandingkan kemajuan perekonomian dari waktu ke waktu, membandingkan perekonomian antarnegara atau antardaerah, dan sebagai landasan perumusan kebijakan pemerintah. Di dalam suatu perekonomian, di Negara-negara maju maupun di Negara- negara berkembang, barang dan jasa diproduksikan bukan saja oleh perusahaan milik penduduk Negara tersebut tetapi oleh penduduk Negara lain. Selalu didapati produksi nasional diciptakan oleh faktor-faktor produksi yang berasal dari luar negeri. 26 PDB berbeda dari produk nasional bruto karena memasukkan pendapatan factor produksi di luar negeri yang bekerja di Negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu Negara tanpa memperhitungkan apakah produksi tersebut dilakukan memakai factor produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya PNB Produk Nsional Bruto memperhatikan asal usul factor produksi yang digunakan. Perusahaan multinasional beroperasi di berbagai Negara dan membantu menaikkan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh negara-negara tersebut. Perusahaan multinasional tersebut menyediakan modal, teknologi dan tenaga ahli kepada negara dimana perusahaan itu beroperasi. Operasinya membantu menambah barang dan jasa yang diproduksikan di dalam Negara, menambah penggunaan tenaga kerja dan pendapatan dan sering kali juga membantu menambah ekspor. Operasi mereka merupakan bagian yang cukup penting dalam kegiatan ekonomi suatu Negara dan nilai produksi yang disumbangkannya perlu dihitung dalam pendaptan nasional. Dengan demikian, Produk Domestik Bruto atau dalam istilah inggrisnya Gross Domestic Product GDP, adalah nilai barang dan jasa dalam suatu Negara yang diproduksikan oleh factor-faktor produksi milik warga Negara Negara tersebut dan Negara asing. PDB Nominal disebut juga PDB Atas Dasar Harga Berlaku merujuk kepada nilai PDB tanpa memperhatikan pengaruh harga. Sedangkan PDB Riil Disebut juga 27 PDB Atas Dasar Harga Konstan mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukkan pengaruh dari harga. PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pedekatan pendapatan. Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sector usaha, pengeluaran oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sector luar negeri. Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima oleh factor produksi : Di mana sewa adalah pendaptan pemilik factor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha. Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendaptan harus menghasilkan angka yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung PDB dengan pendekatan pendapatan yang sulit dilakukan maka yang sering digunakan adalah dengan pendekatan pengeluaran. PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + ekspor - impor PDB = sewa + upah + bunga + laba 28

C. Korelasi Antara LDR dan FDR Terhadap PDB

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Pengaruh Loan To Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, Earning Per Share, Debt To Equity Ratio, Dan Firm Size Terhadap Dividend Payout Ratiopada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

12 54 89

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loan To Deposit Ratio pada Bank Pembangunan Daerah (BPD) di Indonesia Periode 2008-2013

0 61 105

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loan to Deposit Ratio Pada Bank Badan Umum Milik Negara (Persero) Di Indonesia

3 94 97

Analisis Pengaruh Loan to Deposit Ratio, Capital Adequacy Ratio, dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional terhadap Return on Asset Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011

3 85 86

Pengaruh Non Perorming Loan, Loan To Deposit Ratio, Dan Net Interest Margin Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013

0 42 104

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Loan to Deposit Ratio, Capital Adequancy Ratio, dan Operational Eficiency Terhadap Pertumbuhan Tingkat Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI untuk Periode 2009-2011

3 122 107

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Loan To Deposit Ratio Pada Bank Pembangunan Daerah Di Indonesia Periode 2008-2012

2 66 108

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Loan To Deposit Ratio pada Bank Pembangunan Daerah di Indonesia

0 44 110

Pengaruh LDR (Loan to Deposit Ratio), NPL (Non Performing Loan) ROA (Return On Asset) dan BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional) Terhadap Kecukupan Modal Perbankan Pada Bank Yang Terdaftar Di BEI

5 73 103