3.4. MetodePengumpulan Data
3.4.1. Data Primer
Data primer diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di  Balai Teknik Kesehatan Lingkungan BTKL Medan
3.4.2. Data Sekunder
Data  sekunder  adalah  data  yang  diperoleh  dari  buku-buku  dan  jurnal  serta literatur-literatur yang mendukung sebagai bahan kepustakaan.
3.5. Alat dan Bahan Penelitian 3.5.1. Alat Penelitian
1. Pisau
2. Timbangan
3. Blender
4. Saringan
5. Beaker glass
6. Jam untuk mengukur
7. Alat penyemprot
8. Aspirator
9. Pipet Tetes
10. Alat destilasi
11. Erlenmeyer
12. Thermometer
13. Hygrometer
14. Wadah tempat kulit duku
15. Kotak pemeliharaan
Universitas Sumatera Utara
16.
Kotak pengamatan 3.5.2. Bahan penelitian
1. Air gula
2. Aquadest
3. nyamuk Aedes spp dewasa
4. Kulit duku  L. domesticum
5. Kloroform
6. Metanol
3.6.Prosedur penelitian 3.6.1. Penyediaan Hewan Uji dan Sampel
Nyamuk Aedes spp, diperoleh dari Laboratorium BTKL Medan
3.7.  Cara Mendapatkan ekstrak kulit duku Untuk mendapatkan ekstrak kulit duku dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Siapkan kulit duku yang sudah dipotong-potong haluskan potongan kulit
duku dengan blender. 2.
Diperoleh sebanyak 750 gram kulit duku yang sudah dihaluskan 3.
Ekstraksi  sampel  dengan  cara  maserasi  yaitu  merendam  sampel  dalam pelarut methanol teknisi selama 24 jam.
4. Saring hasil ekstraksi agar terpisah antara residu dan filtrat
5. Masukkan filtrat kedalam alat evaporator untuk memisahkan ekstrak kulit
duku dengan pelarutnya. 6.
Diperoleh ekstrak kulit duku sebanyak 3,3 gram
Universitas Sumatera Utara
3.8. Definisi Operasional
1. Jumlah  nyamuk  Aedes  spp  adalah  sebanyak  150  ekor  yang  belum
disemprot dengan beberapa  ekstrak kulit duku. 2.
Ekstrak  kulit  duku  adalah  banyaknya  hasil  penyulingan  dengan  metode ekstrak  yang  akan  disemprotkan  terhadap  nyamukAedes  spp  yaitu  :
konsentrasi 0 ,konsentrasi 0,5 ,konsentrasi 1 , dan konsentrasi 1,5 . 3.
Suhu adalah temperatur yang diukur selama penelitian dilakukan dengan menggunakan alat thermometer, dinyatakan dalam derajat celcius.
4. Kelembaban  adalah kelembaban udara di tempat penelitian yang diukur
dengan menggunakan alat hygrometer, dinyatakan dalam persen. 5.
Jumlah  nyamuk  Aedes  spp  yang  mati  adalah    banyaknya  nyamuk  Aedes spp  yang  mati  setelah  dilakukan  perlakuan  dengan  masing-masing
konsentrasi ekstrak kulit duku. 6.
Keefektifan    ekstrak    kulit  duku  adalah  :  konsentrasi  ekstrak  kulit  duku yang  paling  rendah  yang  dapat  membunuh  nyamuk  Aedes  spp,  sebanyak
50  hewan percobaan  LD50.
3.9. Cara Mendapatkan Konsentrasi Ekstrak Kulit Duku