7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang cara kerja alat sebagai hasil perancangan sistem. Pengujian akhir dilakukan dengan menyatukan seluruh bagian-bagian kecil
dari sistem untuk memastikan bahwa sistem dapat berfungsi sesuai dengan tujuan awal. Setelah sistem berfungsi dengan baik maka dilanjutkan dengan
pengambilan data untuk memastikan kapabilitas dari sistem yang dibangun.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bagian ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari pengujian sistem dan pengambilan data selama penelitian berlangsung, selain itu juga memuat saran
untuk pengembangan lebih lanjut dari penelitian ini baik dari segi perangkat keras hardware dan program software.
8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Sonic log
Logging akustik dapat diartikan sebagai rekaman dari deretan gelombang akustik yang digunakan dalam memperkirakan sifat dasar batuan porositas
[5]
. Log sonik atau akustik mengukur waktu tempuh gelombang akustik yang melalui
formasi. Dapat juga digunakan untuk memperoleh kecepatan gelombang akustik yang melalui formasi
[7]
. Alat sonic atau akustik log ini bekerja pada frekuensi yang tinggi yaitu
frekuensi di atas 20.000 Hz 20 KHz disebut sebagai gelombang ultrasonik
[7]
. Desain sonic atau akustik logging yang paling umum digunakan adalah dengan
menggunakan satu transmitter dan dua receiver yang dipasang dalam satu alat dengan jarak tertentu dengan hanya mengukur gelombang pertama yaitu
gelombang kompresi gelombang longitudinal
[8]
. Prinsip perekaman log sonik di
tunjukkan pada Gambar 2.1.
Sebuah transmitter Tx yang berada diatas pada sebuah sonde mentransmisikan gelombang ultrasonik dengan frekuensi diatas 20 kHz yang
merambat kedalam formasi batuan dan akan diterima oleh dua detektor yaitu receiver 1 Rx1 dan receiver 2 Rx2. Receiver 1 Rx1 adalah detektor yang
letaknya dekat dengan sumber transmitter sementara receiver 2 adalah detektor
7 Dr.Paul Glover.
Petrophysics MSc Course Note .Sonic Acoustic Log
8 Ellis, D.V. 1987. Well Logging for Earth Scientists Elsevier