8
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Sonic log
Logging akustik dapat diartikan sebagai rekaman dari deretan gelombang akustik yang digunakan dalam memperkirakan sifat dasar batuan porositas
[5]
. Log sonik atau akustik mengukur waktu tempuh gelombang akustik yang melalui
formasi. Dapat juga digunakan untuk memperoleh kecepatan gelombang akustik yang melalui formasi
[7]
. Alat sonic atau akustik log ini bekerja pada frekuensi yang tinggi yaitu
frekuensi di atas 20.000 Hz 20 KHz disebut sebagai gelombang ultrasonik
[7]
. Desain sonic atau akustik logging yang paling umum digunakan adalah dengan
menggunakan satu transmitter dan dua receiver yang dipasang dalam satu alat dengan jarak tertentu dengan hanya mengukur gelombang pertama yaitu
gelombang kompresi gelombang longitudinal
[8]
. Prinsip perekaman log sonik di
tunjukkan pada Gambar 2.1.
Sebuah transmitter Tx yang berada diatas pada sebuah sonde mentransmisikan gelombang ultrasonik dengan frekuensi diatas 20 kHz yang
merambat kedalam formasi batuan dan akan diterima oleh dua detektor yaitu receiver 1 Rx1 dan receiver 2 Rx2. Receiver 1 Rx1 adalah detektor yang
letaknya dekat dengan sumber transmitter sementara receiver 2 adalah detektor
7 Dr.Paul Glover.
Petrophysics MSc Course Note .Sonic Acoustic Log
8 Ellis, D.V. 1987. Well Logging for Earth Scientists Elsevier
9 yang letaknya jauh dari sumber transmitter. Pancaran gelombang pada alat sonic
log ini sangat pendek dan memiliki amplitudo tinggi
[7,10]
. Gelombang berjalan
melalui batuan dengan berbagai bentuk yang berbeda dan mengalami dispersi penyebaran energi gelombang dalam ruang dan waktu dan atenuasi kehilangan
energi melalui penyerapan energi oleh formasi
[7]
.
Gambar 2.1. Prinsip perekaman sonic log
[9]
. Setiap gelombang suara yang ditransmisikan akan menghasilkan lima
gelombang seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.2.
Gambar. 2.2. Contoh Gelombang yang di terima oleh sonic log
[7]
.
9 Crain Petrophysical Handbook