BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Nyeri dan ketidaknyamanan dari daerah leher hingga punggung bawah merupakan keluhan yang sering dijumpai pada masyarakat luas Holmberg
Thelin, 2006. Nyeri punggung bawah merupakan salah satu gangguan muskuloskeletal yang sering terjadi pada kehidupan sehari-hari Tucer dkk, 2009.
Menurut Burdoff et al 2003 dalam Fajrin 2009, diperkirakan 60-85 dari seluruh masyarakat di dunia ini pernah mengalami nyeri punggung bawah semasa
hidupnya lifetime prevalence. Di dalam The Global Burden of Disease GBD Study 2010, studi yang
dilakukan Institute for Health Metrics and Evaluation IHME, nyeri punggung bawah menempati urutan pertama sebagai penyebab tahun kehidupan dengan
disabilitas atau Years Lived with Disability YLDs Vos dkk, 2012. Prevalensi nyeri punggung bawah di dunia berdasarkan GBD yaitu 9,4
Hoy dkk, 2014. Hasil penelitian yang dilakukan Pokdi Nyeri PERDOSSI Persatuan Dokter Saraf Seluruh Indonesia di Poliklinik Neurologi Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo RSCM pada tahun 2002 menemukan prevalensi penderita nyeri punggung bawah sebanyak 15,6. Angka ini berada pada urutan kedua
tertinggi sesudah sefalgia dan migren yang mencapai 34,8. Dari hasil penelitian secara nasional yang juga dilakukan di 14 kota di Indonesia oleh kelompok studi
nyeri PERDOSSI tahun 2002 ditemukan 18,1 penderita nyeri punggung bawah Johannes, 2010.
Menurut Duthey 2013, nyeri punggung bawah dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain: karakteristik individu, kondisi pekerjaan seperti
pekerjaan fisik, postur kerja statis dan dinamis, serta manual handling and lifting, faktor gaya hidup dan faktor psikologis. Sebagian kecil kasus nyeri punggung
bawah terjadi akibat trauma, osteoporosis atau penggunaan kortikosteroid jangka panjang. Penyebab lain yaitu infeksi vertebra, tumor, dan metastasis tulang.
Universitas Sumatera Utara
Manual material handling MMH merupakan penyebab tersering kelelahan kerja dan nyeri punggung bawah Canadian Centre for Occupational Health and
Safety, 2013. Menurut Tarwaka 2010 dalam Primala 2012, aktivitas kerja manual handling adalah suatu rangkaian aktivitas ataupun pekerjaan yang
berkaitan dengan mengangkat, menurunkan, mendorong, menarik, menahan, membawa atau memindahkan beban dengan satu tangan atau kedua tangan
maupun dengan pengerahan seluruh badan. Di dunia, prevalensi kejadian nyeri punggung bawah yang timbul akibat
pekerjaan berdasarkan GBD sebesar 37 Punnett dkk, 2005. Pada penelitian yang dilakukan oleh Murtezani dkk 2011 di Prishtina, prevalensi nyeri
punggung bawah pada 430 pekerja industri sebesar 61,6. Penelitian yang dilakukan terhadap 165 pekerja konstruksi di Arab Saudi, menunjukkan
prevalensi nyeri punggung bawah sebesar 50 Alghadir Anwer, 2015. Di Indonesia, penelitian yang dilakukan terhadap 36 paramedis perawat dan bidan
di RSUD Leuwiliang Bogor, menunjukkan 30 sampel mengeluhkan nyeri punggung bawah dengan presentase: 1 kategori ringan 46,7 , 2 kategori
sedang 40 , dan 3 kategori berat terkontrol 13,3 Asruhi, 2013. Berdasarkan uraian di atas, diketahui bahwa nyeri punggung bawah sering
dijumpai pada pekerja yang melakukan aktivitas manual handling. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara aktivitas
kerja manual handling dengan keluhan nyeri punggung bawah pada perawat di RSUP Haji Adam Malik.
1.2. Rumusan Masalah