angkut zat – zat gizi lain melalui membran, terutama melalui dinding usus Almatsier, 2001
2.3 Kalium
Kalium merupakan ion bermuatan positif, akan tetapi berbeda dengan natrium, kalium terutama terdapat didalam sel, sebanyak 95 kalium berada di dalam cairan
intraseluler Almatsier, 2001. Peranan kalium mirip dengan natrium, yaitu kalium bersama – sama dengan klorida membantu menjaga tekanan osmotis dan keseimbangan
asam basa. Bedanya, kalium menjaga tekanan osmotik dalam cairan intraselular Winarno, 1995.
Absorpsi kalium dari makanan adalah secara pasif dan tidak memerlukan mekanisme spesifik. Absorpsi berlangsung di usus kecil selama konsentrasi di saluran
cerna lebih tinggi daripada didalam darah. Ginjal adalah regulator utama kalium didalam tubuh yang menjaga kadarnya
tetap didalam darah dengan mengontrol eksresinya. Kadar kalium yang tinggi dapat meningkatkan eksresi natrium, sehingga dapat menurunkan volume darah dan tekanan
darah Anonim,2004 Kalium merupakan bagian essensial semua sel hidup, sehingga banyak terdapat
dalam bahan makanan. Kebutuhan minimum akan kalium ditaksir sebanyak 2000 mg sehari. Kalium terdapat dalam semua makanan mentahsegar, terutama buah, sayuran
dan kacang – kacangan Almatsier, 2001.
2.4 Kalsium
Peranan kalsium dalam tubuh pada umumnya dapat dibagi dua, yaitu membantu membentuk tulang dan gigi dan mengukur proses biologis adalam tubuh. Keperluan
Universitas Sumatera Utara
kalsium terbesar pada waktu pertumbuhan, tetapi juga keperluan – keperluan kalsium masih diteruskan meskipun sudah mencapai usia dewasa. Pada pembentukan tulang, bila
tulang baru dibentuk, maka tulang yang tua dihancurkan secara simultan. Kalsium yang berada dalam sirkulasi darah dan jaringan tubuh berperanan dlam
berbagai kegiatan, diantaranya untuk transmisi impuls syaraf, kontraksi otot, penggumpalan darah, pengaturan permeabilitas membran sel serta keaktifan enzim
Winarno,1992.
2.5 Hubungan antara Natrium dan Kalium dengan tekanan darah
Pengeluaran air dari tubuh diatur oleh ginjal dan otak. Hipotalamus mengatur konsentrasi garam didalam darah, dengan merangsang kelenjar pituitari mengeluarkan
hormon antidiuretika ADH. ADH dikelurkan bila volume darah atau tekanan darah terlalu rendah. ADH merangsang ginjal untuk menahan atau menyerap kembali air dan
mengeluarkannya kembali kedalam tubuh. Bila terlalu banyak air keluar dari tubuh, volume darah dan tekanan darah akan
turun. Sel –sel ginjal akan mengeluarkan enzim renin. Renin mengaktifkan protein didalam darah yang dinamakan angiotensinogen kedalam bentuk aktifnya angiotensin.
Angiotensin akan mengecilkan diameter pembuluh darah sehingga tekanan darah akan naik. Disamping itu angiotensin mengatur pengeluaran hormon aldosteron dari kelenjar
adrenalin. Aldosteron akan mempengaruhi ginjal untuk menahan natrium dan air. Akibatnya, bila dibutuhkan lebih banyak air, akan lebih sedikit air dikeluarkan dari
tubuh dan tekanan darah akan naik kembali Almatsier, 2001. Konsumsi natrium yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium didalam
cairan ekstraselular meningkat. Untuk menormalkannya, cairan intraselular ditarik
Universitas Sumatera Utara
keluar, sehingga volume cairan ekstraselular meningkat. Meningkatnya volume cairan ekstraselular tersebut menyebabkan meningkatnya volume darah Astawan, 2003.
Disamping itu, konsumsi garam dalam jumlah yang tinggi dapat mengecilkan diameter dari arteri, sehingga jantung harus memompa lebih keras untuk mendorong
volume darah yang meningkat melalui ruang yang semakin sempit dan akibatnya adalah hipertensi. Hal yang sebaliknya juga terjadi, ketika asuan natrium berkurang maka
begitu pula volume darah dan tekanan darah pada beberapa individu Hull, 1993. Konsumsi kalium dalam jumlah yang tinggi, yang berasal dari buah – buahan
dan sayur – sayuran dapat malindungi individu dari hipertensi. Asupan kalium yang meningkat akan menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik Hull, 1993. Cara
kerja kalium adalah kebalikan dari natrium. Konsumsi kalium yang banyak akan meningkatkan konsentrasinya didalam cairan intraselular, sehingga cenderung menarik
cairan dari bagian ekstraselular dan menurunkan tekanan darah Astawan, 2003. Rasio kalium dan natrium dalam diet berperan dalam mencegah dan
mengendalikan hipertensi. Bila buah – buahan dan sayur – sayuran segar ditingkatkan konsumsinya makanan yang mengndung kalium dan makanan yang
2.6 Spektrofotometri Serapan Atom 2.6.1 Teori Spektrofotometri Serapan Atom