BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Durian
Durian adalah nama tumbuhan tropik yang berasal dari Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang
keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Varian namanya yang juga populer adalah duren. Orang Sunda menyebutnya kadu. Sesungguhnya, tumbuhan
dengan nama ini bukanlah spesies tunggal tetapi sekelompok tumbuhan dari marga genus Durio Namun umumnya, yang dimaksud dengan durian biasa tanpa imbuhan
apa-apa adalah yang memiliki nama ilmiah Durio zibethinus. Sedangkan jenis-jenis durian lain yang dapat dimakan dan kadangkala ditemukan di pasaran setempat di Asia
Tenggara di antaranya D. kutejensis lai, D. oxleyanus kerantungan, D. graveolens durian kura-kura atau kekura, serta D. dulcis
lahung. Banyak orang menganggap buah durian sebagai buah yang enak. Masyarakat
sering menyebutnya raja buah-buahan. Akan tetapi sebagian orang tidak tahan akan baunya dan menganggapnya berbau busuk . Durian terutama dipelihara orang untuk
buahnya, yang umumnya dimakan adalah arilus atau salut bijinya dalam keadaan segar. Salut biji ini umumnya manis dan sangat bergizi karena mengandung banyak
karbohidrat, lemak, protein dan mineral http:id.wikipedia.orgwikiDurian. Berikut kandungan durian tiap 100 gram daging buah : Air 64,99 g, Energi 147
kcal, Protein 1,47 g, Lipid 5,33g, Karbohidrat 27,09 g, Serat 3,8 g, Ca 6 mg, Fe 0,43 mg, Mg 30 mg, P 39 mg, K 436 mg, Na 2 mg, Zn 0,28 mg, Cu 0,207 mg, Mn 0,325 mg,
Vitamin C 19,7 mg, Thiamin 0,379 mg, Riboflavin 0,200 mg, Niacin 1,074 mg, Asam
Universitas Sumatera Utara
Pantotenat 0,23 mg, Vitamin B-6 0,316 mg, Vitamin B-12 0,00 mg, Folat 217 mcg, Kolesterol 0 mg,
karoten 138 mcg, karoten 36 mcg USDA, 2008. Berikut
adalah klasifikasi
ilmiah dari
durian Kingdom
: Plantae
Class :
Magnoliophyta Ordo
: Magnoliopsida
Family :
Bombacea Genus
: Durio Species
: Durio zibethinus http:id.wikipedia.orgwikiDurian.
2.2 Natrium
Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular dan hanya sejumlah kecil natrium berada dalam cairan intraselular Suhardjo dan Kusharto, 1992.
Makanan sehari – hari biasanya cukup mengandung natrium yang dibutuhkan tubuh. Oleh karena itu, tidak
ada penetapan kebutuhan natrium sehari. Taksiran kebutuhan natrium sehari untuk orang dewasa adalah sebanyak 500 mg. Kebutuhan natrium didasarkan pada kebutuhan untuk
pertumbuhan, kehilangan natrium melalui keringat dan sekresi lain. WHO 1990 menganjurkan pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gram sehari ekivalen
dengan 2400 mg natrium. Pembatasan ini dilakukan karena peranan potensial natrium dalam menimbulkan tekanan darah tinggi Almatsier, 2001
Natrium juga menjaga keseimbangan asam basa didalam tubuh dengan mengimbangi zat – zat yang membentuk asam. Natrium berperan dalam transmisi saraf
dan kontraksi otot. Natrium berperan pula dalam absorpsi glukosa dan sebagai alat
Universitas Sumatera Utara
angkut zat – zat gizi lain melalui membran, terutama melalui dinding usus Almatsier, 2001
2.3 Kalium