HASIL PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENELITIAN

Pada penelitian ini jumlah penderita PPOK yang mengikuti penelitian sebanyak 32 orang. Dimana ke 32 penderita tersebut dibagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok yang mendapatkan perlakuan mengikuti latihan pernafasan dengan alat tri- Gym sebanyak 16 orang dan kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan sebanyak 16 orang kontrol . Jumlah subjek pada awal penelitian sama banyak dengan akhir penelitian dan tidak dijumpai subjek yang drop out. Pada hari ke 1 dan 28 seluruh subjek penelitian dipepriksa faal parunya VEP 1 dan VEP 1 KVP, derajat sesak nafas dan dilakukan uji jalan 6 menit. Hasil penelitian kemudian dianalisa secara statistik dan hasil disajikan dalam bentuk tabel dan gambar. 4.2.KARAKTERISTIK PENDERITA Karakteristik penderita kedua kelompok yang diperlihatkan pada tabel 4.1. sd 4.8. menunjukkan nilai uji statistik yang tidak terdapat perbedaan bermakna diantara kedua kelompok. Ke tiga puluh dua subjek penelitian semuanya berjenis kelamin laki-laki. Umur Distribusi peserta penelitian menurut umur pada kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 4.1. Kelompok perlakuan berumur antara 52 sampai 75 tahun dan kelompok kontrol berumur antara 53 sampai 75 tahun. Rerata umur kelompok Universitas Sumatera Utara perlakuan adalah 64,94 SD 7,938 dan kelompok kontrol 66 SD 7,367. Hasil uji statistik menurut sebaran umur antara kedua kelompok menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna p=0,687. Tabel 4.1. Sebaran umur subyek penelitian Umur tahun Perlakuan Kontrol Rerata Rentang Standar Deviasi Jumlah 64,94 52-75 7,398 16 66 53-75 7,367 16 Uji T berpasangan p=0,687 Suku Distribusi peserta penelitian menurut suku pada kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 4.2. Pada kelompok perlakuan terdiri atas suku Jawa 14 orang 87,5, suku Batak 1 orang 6,25 dan suku Melayu 1 orang 6,25 sedangkan pada kelompok kontrol terdiri atas suku Jawa 9 orang 56,25, suku Batak 4 orang 25 dan suku Melayu 3 orang 18,75. Hasil uji statistik menurut sebaran suku antara kedua kelompok tidak terdapat perbedan bermakna p=0,143 Tabel 4.2. Karakteristik penderita berdasarkan suku Suku Perlakuan Kontrol n n Jawa 14 87,5 9 56,25 Batak 1 6,25 4 25 Melayu 1 6,25 3 18,75 Jumlah 16 100 16 100 Uji Chi-Square p=0,143 Universitas Sumatera Utara Riwayat Pendidikan Distribusi peserta penelitian menurut pendidikan pada kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 4.3. Pada kelompok perlakuan memiliki riwayat pendidikan tamatan SD 13 orang 81,25, tamatan SMP 2 orang12,5 dan tamatan SMA 1 orang 6,25 sedangkan pada kelompok kontrol yang tamatan SD 9 orang 56,25, tamatan SMP 4 orang 25 dan tamatan SMA 3 orang 18,75. Hasil uji statistik menurut riwayat pendidikan antara kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna p=0,302 Tabel 4.3. Karateristik penderita berdasarkan riwayat pendidikan Pendidikan Perlakuan Kontrol n n SD 13 81,25 9 56,25 SMP 2 12,5 4 25 SMA 16,25 3 18,75 Jumlah 16 100 16 100 Uji Chi-Square p=0,302 Lama menderita PPOK Distribusi peserta penelitian menurut lama menderita PPOK pada kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 4.4. Lama menderita PPOK pada kelompok perlakuan antara 5 sampai 20 tahun sedangkan pada kelompok kontrol antara 2 sampai 20 tahun. Rerata lama menderita PPOK pada kelompok perlakuan 8,44 tahun SD 4,412 sedangkan pada kelompok kontrol 7,75 tahun SD 5,247. Hasil uji Universitas Sumatera Utara statistik menurut sebaran lama menderita PPOK anatara kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna p=0,691. Tabel 4.4. Sebaran lama menderita PPOK subyek penelitian Umur tahun Perlakuan Kontrol Rerata Rentang Standar Deviasi Jumlah 8,44 5-20 4,412 16 7,75 2-20 5,247 16 Uji T berpasangan 0,691 Derajat PPOK Distribusi peserta penelitian menurut derajat PPOK pada kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 4.5. Kelompok perlakuan terdapat derajat berat sebanyak 6 orang 37,5 dan derajat sangat berat 10 orang 62,5 sedangkan pada kelompok kontrol terdapat derajat berat sebanyak 7 orang 43,75 dan derajat sangat berat 9 orang 56,25. Klassifikasi derajat sangat berat pada kelompok perlakuan 62,5 dan kelompok kontrol 56,25 merupakan peserta penelitian terbanyak. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna anatara kedua kelompok p=0,719. Tabel 4.5. Karakteristik penderita berdasarkan derajat PPOK Derajat Perlakuan Kontrol n n Berat 6 37,5 7 43,75 Sangat berat 10 62,5 9 56,25 Jumlah 16 100 16 100 Uji Chi Square p=0,719 Universitas Sumatera Utara Indeks Massa Tubuh IMT Distribusi peserta penelitian menurut IMT pada kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 4.6. .IMT pada kelompok perlakuan antara 15,27 sampai 26,10 sedangkan pada kelompok kontrol antara 14,85 sampai 29,62. Rerata IMT kelompok perlakuan 19,86 SD 3,84 sedangkan pada kelompok kontrol 22,04 SD 4,17. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara kedua kelompok p=0,135. Tabel 4.6. Sebaran subyek penelitian berdasarkan IMT Indeks Massa Tubuh IMT Perlakuan Kontrol Rerata Rentang Standar Deviasi Jumlah 19,86 15,27-26,10 3,84 16 22,04 14,85-29,62 4,17 16 Uji T berpasangan p=0,135 Riwayat Merokok dan Indeks Briksman Distribusi peserta penelitian menurut riwayat merokok dan Indeks Briksman pada kedua kelompok dapat dilihat pada tabel 4.7. dan 4.8. Pada kelompok perlakuan seluruh subjek penelitian berjumlah 16 orang sudah berhenti merokok 100 sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 13 orang 81,25 yang sudah berhenti merokok dan 3 orang 18,75 yang masih merokok. Hasil uji statistik menunjukkan antara kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna p=0,069. Berdasarkan lamanya merokok dan jumlah batang rokok yang dihisap perhari Indeks Briksman=IB. Dimana IB adalah jumlah batang rokok yang dihisap dalam 1 hari dikali dengan lamanya merokok dalam tahun. IB pada kelompok perlakuan antara Universitas Sumatera Utara 300 sampai 960 sedangkan pada kelompok kontrol antara 215 sampai 1320. Rerata IB pada kelompok perlakuan 510,38 SD 201,82 sedangkan pada kelompok perlakuan antara 600,44 SD 253,36. Hasil uji statistik menunjukkan diantara kedua kelompok tidak terdapat perbedaan yang bermakna p=0,275. Tabel 4.7. Karakteristik penderita berdasarkan riwayat merokok Riwayat merokok Perlakuan Kontrol n n Sudah berhenti merokok 16 100 13 81,25 Masih merokok 0 0 3 18,75 Jumlah 16 100 16 100 Uji Chi-Square p=0,069 Tabel 4.8. Sebaran subyek penelitian berdarkan Indeks Briksman Indeks Briksman IB Perlakuan Kontrol Rerata Rentang Standar Deviasi Jumlah 510,38 300-960 201,82 16 600,44 215-1320 253,36 16 Uji T berpasangan p=0,275 Nilai dasar VEP 1 , KVP, derajat sesak nafas skala MRC dan uji jalan 6 menit Pada tabel 4.9. dapat dilihat rerata nilai dasar VEP 1 kelompok perlakuan adalah 600,63 SD 350,04 ml dan kontrol 757,5 SD 352,96 ml. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna diantara kedua kelompok p=0,217. Pada tabel 4.10 dapat dilihat rerata nilai dasar KVP kelompok perlakuan adalah 918,75 SD 491,85 ml dan kontrol 1236,25 SD 675,33 ml. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna diantara kedua kelompok p=0,14. Universitas Sumatera Utara Pada tabel 4.11 dapat dilihat rerata derajat sesak nafas kelompok perlakuan adalah 3,63 SD 0,62 dan kontrol 3,56 SD 0,63. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna diantara kedua kelompok p=0,78. Pada tabel 4.12. dapat dilihat rerata uji jalan 6 menit pada kelompok perlakuan adalah 270,63 SD 37,90 m dan kontrol adalah 276,25 SD 28,72 m. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna diantara kedua kelompok p=0,64. Tabel 4.9. Nilai dasar VEP 1 VEP 1 ml Perlakuan Kontrol Rerata Rentang Standar Deviasi Jumlah 600,63 230-1460 491,85 16 757,5 430-1450 352,96 16 Uji T berpasangan p=0,217 Tabel 4.10. Nilai dasar KVP KVP ml Perlakuan Kontrol Rerata Rentang Standar Deviasi Jumlah 918,75 320-2050 350,04 16 1236,25 710-2550 675,33 16 Uji T berpasangan p=0,14 Tabel 4.11. Nilai dasar derajat sesak nafas skala MRC Derajat sesak nafas skala MRC Perlakuan Kontrol Rerata Rentang Standar Deviasi Jumlah 3,63 3-5 0,62 16 3,56 2-4 0,63 16 Uji T berpasangan p=0,78 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.12. Nilai dasar uji jalan 6 menit Jarak jalan 6 menit m Perlakuan Kontrol Rerata Rentang Standar Deviasi Jumlah 270,63 190-325 37,90 16 276,25 250-350 28,72 16 Uji T berpasangan p=0,64 Nilai VEP 1 setelah 4 minggu Nilai VEP 1 setelah 4 minggu dapat dilihat pada tabel 4.13. Rerata nilai VEP 1 setelah 4 minggu pada kelompok perlakuan 846,25 SD 437,03 ml dan kontrol 726,25 SD 328,08 ml. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna diantara kedua kelompok p=0,387. Tabel 4.13. Nilai VEP 1 setelah 4 minggu Perlakuan Kontrol VEP 1 ml Perubahan VEP 1 ml Perubahan VEP 1 ml Rerata Rentang Standar Deviasi 846,25 410-1660 437,03 726,25 370-1340 328,08 Uji T berpasangan p=0,387 Nilai KVP setelah 4 minggu Nilai KVP setelah 4 minggu dapat dilihat pada tabel 4.14. Rerata nilai KVP setelah 4 minggu pada kelompok perlakuan 1403,75 SD 538,76 ml dan kontrol 1177,5 SD 634,15 ml. Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna yang diantara kedua kelompok p=0,286. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.14. Nilai KVP setelah 4 minggu Perlakuan Kontrol KVP ml Perubahan KVP ml Perubahan KVP ml Rerata Rentang Standar Deviasi 1403,75 760-2800 538,76 1177,5 670-2470 634,15 Uji T berpasangan p=0,286 Derajat Sesak Nafas skala MRC setelah 4 minggu Derajat sesak nafas setelah 4 minggu dapat dilihat pada tabel 4.15. Rerata derajat sesak nafas setelah 4 minggu pada kelompok perlakuan 2,63 SD 0,5 dan kontrol 3,38 SD 0,62. Secara statistik menunjukkan perbedaan yang bermakna p=0,001. Tabel 4.15. Derajat sesak nafas skala MRC setelah 4 minggu Perlakuan Kontrol Derajat sesak nafas Skala MRC Perubahan derajat sesak nafas Perubahan derajat sesak nafas Rerata Rentang Standar Deviasi 2,63 2-3 0,5 3,38 2-4 0,62 Uji t berpasangan p=0,001 Uji jalan 6 menit setelah 4 minggu Uji jalan 6 menit setelah 4 minggu dapat dilihat pada tabel 4.16. Rerata perubahan jarak jalan 6 menit kelompok perlakuan 319,38 SD 33,9m dan kontrol 271,88 SD 29,71m. Secara statistik menunjukkan perbedaan yang bermakna p=0,0001 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16. Uji jalan 6 menit setelah 4 minggu Perlakuan Kontrol Uji jalan 6 menit Perubahan jarak m Perubahan jarak m Rerata Rentang Standar Deviasi 319,38 250-360 33,9 271,88 250-350 29,71 Uji t berpasangan p=0,0001 Perubahan nilai VEP1, KVP, derajat sesak nafas dan jarak jalan 6 menit Pada tabel 4.17 dapat dilihat perubahan nilai VEP 1 kelompok perlakuan adalah -245,62 SD 87 ml sedangkan kelompok kontrol 31,29 SD 24,88 ml dari nilai dasar yang secara uji statistik tidak menunjukkan perbedaan bermakna p=0.235. Perubahan nilai KVP pada kelompok perlakuan adalah -485 SD 46,91 ml sedangkan kelompok kontrol 58,75 SD 41,18 ml, dari nilai dasar yang secara uji statistik menunjukkan perbedaan yang bermakna p=0,03. Perubahan derajat sesak nafas pada kelompok perlakuan adalah 1 SD 0,019 sedangkan kelompok kontrol 0,18 SD 0,01, dari nilai dasar yang secara uji statistik menunjukkan perbedaan bermakna p=0,02. Perubahan uji jalan 6 menit pada kelompok perlakuan -48,75 SD 4 m sedangkan pada kelompok kontrol 4,37 SD 0,99 m, dari nilai dasar yang secara uji statistik menunjukkan perbedaan bermakna p=0,001. Tabel 4.15. Perubahan nilai VEP 1 , derajat sesak nafas dan uji jalan 6 menit Perlakuan Kontrol Variabel X ± SD X ± SD p ΔVEP 1 Δ KVP ΔDerajat sesak nafas ΔJarak jalan 6 menit -245,62 ± 87 -485 ± 46,91 1 ± 0,019 -48,75 ± 4 31,29 ± 24,88 58,75 ± 41,18 -0,018 ± 0,01 4,37 ± 0,99 0,235 0,03 0,02 0,001 Universitas Sumatera Utara 100 200 300 400 500 600 700 800 Perlakuan Kontrol VEP1 awal ml VEP1 akhir ml Gambar 4.1. Perubahan nilai VEP 1 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 Perlakuan Kontrol KVP awal KVP akhir Gambar 4.2. Perubahan nilai KVP 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 Hr ke-1 Hr ke-28 Waktu Sk a la Perlakuan Kontrol Gambar 4.3. Perubahan derajat sesak nafas skala MRC Universitas Sumatera Utara 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 Perlakuan Kontrol Uji jalan 6 menit awal m Uji jalan 6 menit akhir m Gambar 4.4. Perubahan uji jalan 6 menit Selama penelitian dilakukan tidak dijumpai efek samping yang timbul dan tidak ada yang mengalami eksaserbasi selama mengikuti penelitian. Pemakaian obat subjek selama penelitian ini adalah sama.

4.3. PEMBAHASAN PENELITIAN