Prosedur Penelitian Titrasi Alur Penelitian

Gambar 4.4. Hasil iodium test berwarna ungu yang menunjukkan garam mengandung yodium sesuai persyaratan 30 ppm. Gambar 4.5. Hasil warna tidak ungu yang menunjukkan bahwa sampel garam tidak mengandung yodium Gambar 4.6. Hasil uji dengan iodium test 90 10 Hasil uji dengan iodium test Beryodium Tidak Beryodium

4.1.3. Metode Titrasi

Gambar 4.7. Hasil akhir metode titrasi adalah tidak berwarna sama sekali Metode titrasi dilakukan untuk menentukan kadar kalium iodat KIO 3 dalam garam beryodium. Kadar kalium iodat ditetapkan dengan cara iodometri yaitu dengan penambahan asam fosfat dan kalium iodida, kemudian dititrasi dengan menggunakan larutan baku natrium tiosulfat dengan indikator kanji yang akan membentuk warna ungu. 41 Pada diagram 4.3. menunjukkan hasil dari pemeriksaan dengan metode titrasi pada 20 merek garam, terdapat 16 merek garam yang memenuhi syarat garam beryodium dan 4 merek garam yang tidak memenuhi syarat garam beryodium. Memenuhi syarat berarti kadar yodiumnya 30-80 mgkg dan tidak memenuhi syarat jika kadar yodiumnya dibawah 30-80 mgkg. Gambar 4.8. Hasil uji garam dengan metode titrasi 80 20 Hasil uji garam dengan metode titrasi Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat

4.2. Pembahasan

Pada uji titrasi garam, sampel no. 007 tidak mengandung yodium dengan kadarnya 0 mgkg. Akan tetapi, saat melakukan uji ekstrak singkong dan iodium test, berwarna biru muda. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh kemasan garam yang terbuka sehingga yodium dengan mudah menguap di udara. Warna biru muda menunjukkan bahwa kadar yodiumnya dibawah 30 mgkg sehingga tidak terdeteksi pada saat uji titrasi. Penyebab lain adalah kandungan yodium dalam garam terkadang tidak merata karena proses fortifikasi. Pada uji ekstrak singkong dan iodium test, garam harus dihaluskan terlebih dahulu agar terjadi homogenisasi yodium dalam garam tersebut. Warna biru muda yang dihasilkan pada uji ekstrak singkong dan iodium test kemungkinan disebabkan oleh proses homogenisasipenghalusan garam yang kurang adekuat saat melakukan pemeriksaan. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya tentang “Pemeriksaan Kadar Kalium Iodat Dalam Garam dan Air Yang Dikonsumsi Masyarakat Garoga Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2007” dengan menggunakan metode titrasi, yang menyebutkan bahwa dari 5 sampel garam beryodium di Desa Garoga Kecamatan Garoga terdapat 2 sampel garam yang memenuhi SNI yang telah ditetapkan yaitu sebesar 30- 80 ppm. Hal ini berarti metode titrasi adalah metode yang spesifik dan akurat untuk menentukan kadar kalium iodat pada garam. 28 Selain itu, banyak jurnal ilmiah yang menjelaskan bahwa metode titrasi digunakan untuk memonitor atau mengkonfirmasi metode iodium test dalam menentukan kandungan yodium dalam garam. 43 Adanya penelitian yang membandingkan pemeriksaan yodium secara kualitatif dengan iodium test dan kuantitatif dengan menggunakan metode titrasi menghasilkan hasil yang bermakna karena dapat langsung mengetahui kadar KIO 3 garam tersebut.