Setelah garam sudah homogen, masukkan garam kedalam krus, krus yang sudah kering kalau belum kering dipanaskan dengan menggunakan oven agar
cepat dikeringkan.
Siapkan alat prepASH dan masukkan garam yang sudah didalam krus
kedalam alat prepASH. Atur alat prepASHnya dengan memberi nama sampel
garamnya. Dilakukan dua kali duplo agar jika terjadi kesalahan menjadi sangat
minimal. Tunggu selama 3 jam setelah itu akan muncul sendiri angka berat, suhu
dan angka kalkulus. Untuk menghitung kadar kalium iodat dalam contoh garam,
1. Hitung kalkulus kadar air dalam garam:
Air = x 100;
Keterangan: W0: berat sampel sebelum pemanasan
W1: berat sampel setelah pemanasan 2.
Menghitung normalitas larutan baku kalium iodat: =
3. Menghitung normalits larutan baku kalium tosulfat
= Keterangan:
V1: Volume larutan baku kalium iodat yang di pipet, dalam ml V2: Volume larutan natrium tiosulfat yang diperlukan untuk titrasi pembakuan,
dalam ml. N1: Normalitas larutan kalium iodat
4. Rumus Penghitungan Kadar Kalium Iodat Dalam Contoh Garam
=
Keterangan: a: Volume larutan natrium tiosulfat yang diperlukan untuk titrasi contoh, dalam
ml b: Volume larutan natrium tiosulfat yang diperlukan
B: Bobot contoh yang ditimbang, dalam gram N: Normalitas natrium tiosulfat yang digunakan untuk titrasi
Ka: Kadar air dalam contoh, dalam persen Karena semua volume titrasi sudah ada, kadar air dalam garam sudah ada,
dan bobot contoh yang di timbang dalam gram juga sudah ada, maka kita bisa menghitung kadar kalium iodat dalam contoh garam.
3.11. Prosedur Penelitian Ekstrak Singkong cassava
3.12. Prosedur Penelitian Iodium Test
Masukan garam di cawan petri
Diteteskan dengan iodium test reagent iodina
Dilihat perubahan warna
Tidak berwarna: tidak beryodium Berwarna ungu: beryodium
Singkong dikupas Diparut
Diambil air patinya Diteteskan pada garam
yang sudah di cawan petri Ditambah tetesan cuka
Ditunggu beberapa menit, lihat perubahan yang terjadi
Berwarna ungu: beryodium
Tidak berwarna: tidak beryodium
3.13. Prosedur Penelitian Titrasi
Siapkan alat dan bahan Siapkan bahan pereaksi
Larutan baku KIO
3
0,005 N
Larutan baku natrium tiosulfat 0,005 N
Kanji 1 Asam fosfat
H3PO4 85 Kalium Iodida
KI
Setelah semua pereaksi siap
Sampel garam di timbang sebanyak 25 gr Masukkan garam ke erlenmeyer 300 ml + ditambah 100 ml air
Kocok labu erlenmeyer sampai garam larut Ditambah 2 ml asam fosfat 85
Dikocok, dilihat ada perubahan warna tidak ada perubahan warna Ditambah 0,1 gr kalium iodida
Dikocok, terjadi perubahan warna menjadi warna kuning pekat Dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat 0,005 N
Sampai berubah menjadi warna kuning pucat Ditambahkan larutan kanji 1
Dikocok, terjadi perubahan menjadi ungu kehitaman Dititrasi lagi dengan larutan natrium tiosulfat 0,005 N
Hitung kadar waktu perubahan warna hilang Hingga warna ungu kehitaman hilang menjadi bening
3.14. Alur Penelitian
. Garam
Ektrak Singkong Iodium test
Titrasi
Kualitatif kuantitatif
Memenuhi kriteria inklusi
Memenuhi kriteria eklusi
garam yang sudah melewati batas
kadaluwarsa garam dalam keadaan baik,
tertutup rapat, disimpan pada tempat yang kering, tidak berair
serta dijual di pasar Ciputat
Uji sensitivitas dan spesifisitas
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil 4.1.1.
Metode ekstrak singkong cassava
Metode ekstrak singkong adalah metode dengan meneteskan pati singkong kesampel garam dan ditambah dengan tetesan cuka putih setelah itu baru dilihat
perubahan warna. Warna yang dihasilkan dengan menggunakan metode ekstrak singkong adalah warna ungu. Warna ungu menunjukkan bahwa garam tersebut
mengandung yodium dan jika tidak berwarna ungu atau tidak berubah warna sama sekali, menunjukkan bahwa garam tersebut tidak mengandung yodium.
Gambar 4.1. Warna ungu menunjukkan garam beryodium
Warna ungu terbentuk karena singkong mengandung pati amilum, iodine akan membentuk suatu ikatan iodine-pati jika pada garam tersebut mengandung
yodium.
Gambar 4.2. Tidak berwarna menunjukkan garam tidak beryodium
34
Pada penelitian ini,menunjukkan dari 20 sampel garam terdapat 18 sampel garam yang mengandung yodium. Metode dengan ekstrak singkong adalah cara
yang sangat sederhana untuk menentukan kadar yodium dalam garam, meskipun banyak faktor perancu yang membuat hasil uji dengan menggunakan metode ini
kurang valid. Faktor perancu uji dengan ekstrak singkong antara lain, kondisi singkong yang sudah busuk, label garam yang sudah dibuka serta kelembaban
udara. Pada gambar 4.3 menunjukkan persentase hasil uji garam beryodium dengan metode ekstrak singkong pada 20 merek garam.
Gambar 4.3. Hasil uji ekstrak singkong
4.1.2. Metode Tes Iodina
Pada penelitian ini, hasil sampel garam yang telah ditetesi dengan iodium test akan berwarna ungu, menandakan garam tersebut mengandung yodium dan
sesuai dengan persyaratan yaitu 30 ppm. Bila tidak terjadi perubahan warna, berarti garam tersebut tidak mengandung yodium dan tidak memenuhi persyaratan
Gambar 4.3. dan 4.4.. Metode ini hanya bisa menentukan garam beryodium dan tidak beryodium tanpa mengetahui kadar kandungan yodium didalamnya. Metode
ini merupakan uji kualitatif dan akan lebih baik dikonfirmasikan dengan metode titrasi sebagai uji kuantitatif. Pada diagram 4.2. menunjukkan hasil dari iodium
test pada 20 merek garam.
90 10
Hasil Uji dengan Ekstrak Singkong
Beryodium Tidak Beryodium