39 BPD-
SumselBalbel 1
1
40 Lampung
1 Sumber : Data Olah Penelitian 2015
Penelitian ini menggunakan variable kualitatif dengan 3 kelas, sehingga berdasarkan pada aturan main variable dummy, hanya diperlukan 2 variabel dummy
untuk membentuk model regresinya Widarjono, 2007:95. Teknik dummy diatas memperlakukan small book tax difference sebagai kategori dasar atau acuan. Dengan
begitu semua perbandingan book tax gap berupa large positive negative book tax gap dikaitkan dengan small book tax gap.
4.2.2. Statistik Deskrptif
Untuk lebih mempermudah dalam melihat gambaran mengenai variabel yang diteliti, variabel tersebut dapat dijelaskan secara statistic seperti yang tergambar pada
table 4.5
Tabel 4.5 Deskriptif Statisktik
Minimum Maksimum
Mean PTTBI
t
0.0105 0.6074
0.1669
PTBI
t+1
0.0076 0.5826
0.1650
Sumber : Data Olahan SPSS Versi 21 2015 Pada tabel tersebut menjelaskan secara deskriptif mengenai variable-variabel
dalam penelitian. variabel laba sebelum pajak periode sekarang PTBIt memiliki nilai minimum 0.0105 dan maksimum 0.6074 dan nilai rata-rata 0.1669. Sedangkan
variabel laba sebelum pajak masa depan PTBIt+1 memiliki nilai minimum 0.0076 dan maksimum 0.5826 dan nilai rata-rata 0.1650.
4.2.3. Analisis Model Regresi Data Panel
Seperti yang telah di bahas pada bab sebelumnya penelitian ini menggunakan dua metode. Dalam analisismodel regresi data panel dilakukan beberapa uji, yaitu :
4.2.3.1. Model Pembentukan Book Tax Gap
4.2.3.1.1. Uji Chow
Chow test atau uji chow yakni pengujian untuk menentukan model Fixed Effet atau Random Effect yang paling tepat digunakan dalam mengestimasi data
panel.
Tabel 4.6 Uji Chow Model Pembentukkan
Book Tax Gap
Effect Test Statistic
d.f Prob.
Cross-Section F 2.130443
46.140 0.0004
Cross-Section Chi-Square 99.758418
46 0.0000
Sumber : Data Olahan SPSS Versi 21 2015 Berdasarkan hasil uji chow test dengan menggunakan SPSS Versi 21
diperoleh nilai probability sebesar 0,0004, nilai probability ini lebih kecil dari level signifikan α = 0,05, maka H0 untuk model ini ditolak dan Ha diterima, sehingga
estimasi yang lebih baik digunakan dalam model ini adalah Random Effect
4.2.3.1.2. Uji Hausman
Tabel 4.7 Uji Hausman Model Pembentukkan
Book Tax gap
Test Summary Chi Sq Statistic
Chi-sq d.f Prob
Cross-Section Random 271.697121
1 0.0000
Sumber : Olahan Data SPSS Versi 21 2015
Berdasarkan hasil uji Hausman dengan menggunakan SPSS Versi 21 Didapat
probability sebesar 0.000. Nilai probability lebih kecil dari pada level signifikan α =
0,05, maka Ho untuk model ini ditolak dan H1 diterima, sehingga estimasi yang lebih baik digunakan dalam model ini adalah random effect
4.2.3.2. Model Hubungan book tax gap dan Persistensi Laba
4.2.3.2.1. Uji Chow
Tabel 4.8 Uji Chow Model Hubungan
book tax gap dan Persistensi Laba
Effect Test Statistic
d.f Prob.
Cross-Section F 26.501256
46.89 0.0000
Sumber : Data Olahan SPSS Versi 21 2015 Berdasarkan Tabel 4.8 hasil uji chow test dengan menggunakan SPSS Versi
21 diperoleh nilai probability sebesar 0,000, nilai probability ini lebih kecil dari level signifikan α = 0,05, maka H0 untuk model ini ditolak dan Ha diterima, sehingga
estimasi yang lebih baik digunakan dalam model ini adalah fixed effect model FEM.
4.2.3.2.2. Uji Hausman
Tabel 4.9 Uji Hausman Model II
Test Summary Chi Sq Statistic
Chi-sq d.f Prob
Cross-Section Random 282.924554
5 0.0000
Sumber : Olahan Data SPSS Versi 21 2015 Berdasarkan hasil uji Hausman dengan menggunakan SPSS Versi 21, didapat
probability sebesar 0.000. Nilai probability lebih kecil dari pada level signifikan α =
0,05, maka Ho untuk model ini ditolak dan Ha diterima, sehingga estimasi yang lebih baik digunakan dalam model ini adalah fixed effect model FEM.
4.2.4. Model Regresi Data Panel
Penelitian ini dapat ditentukan pengaruh laba akuntansi sebelum pajak saat ini dengan laba akuntansi sebelum pajak periode yang akan datang, berdasarkan
estimasi regresi panel dengan pendekatan fixed effect model FEM dan random
effect.
4.2.4.1. Model Pembentuk Book Tax Gap
Tabel 4.10 Hasil Estimasi Regresi Panel Model Pembentuk
Book Tax Gap PBTI
t+1 =
γ0 + γ1 PTBI
t
+ U
t+1
Variabel Coeeficient
Std Eror t-Statistic
Prob
C 0.047491
0.010471 4.535309
0.0000 PTBI -1
0.762246 0.051925
14.67969 0.0000
R-Squared 0.607891
Mean dependent Var 0.163143
Adjusted R Squared 0.605070
S.D dependent Var 0.130337
S.E of regression 0.0819808
Akaike info creation -2.152345
Sum squared 0.932551
Schwarz criterion -2.110519
Log likelihood 153.7403
Hannan-Quinn criter. -2.135348
F-statistic 215.4934
Durbin-Watson stat 1.747294
ProbF-statistic 0.000000
Sumber : Data Olahan Penelitian menggunakan SPSS Versi 21 2015 Dari pengolahan data statistik di atas, diperoleh persamaan regresi data panel
sebagai berikut:
PTBI
t+1
= 0.047491 + 0.762246PTBIt + e
Karena model yang digunakan pada penelitian menggunakan random effect, maka pengujian asumsi klasik tidak diperlukan lagi. Nilai konstansta yang diperoleh
sebesar 0.047491. Hal ini berarti apabila variabel-variabel independen tidak ada, maka besarnya relevansi nilai yang terjadi adalah sebesar 0.047491.
Nilai coefficient regresi variable PTBI γ1 0.762246 0 yang menunjukkan bahwa laba akuntansi sebelum pajak periode sekarang persisten untuk laba akuntansi
periode mendatang. Jika PTBIt naik sebesar satu satuan, maka PTBIt+1 akan naik sebesar0.762246 dengan asumsi cateris paribus.
4.2.4.2. Model Hubungan Book Tax Gap dan Persistensi Laba
Penelitian model ini merupakan pengembangan dari model pertama, mengestimasi persistensi laba dengan memasukkan tingkatan book tax difference,
untuk pengujian perusahaan dengan large positive negative book tax difference terhadap persistensi laba, berdasarkan estimasi regresi panel dengan pendekatan fixed
effect model FEM.
Tabel 4.11. Hasil Estimasi Regresi Panel Model
Book Tax Gap dan Persistensi Laba Variabel
Coeeficient Std Eror
t-Statistic Prob
C 0.172897
0.005776 29.93524
0.0000 PTBI -1
-0.070209 0.036276
-1.935398 0.0561
LP-1 0.019902
0.004712 4.223944
0.0001 LN-1
0.021918 0.004802
4.564737 0.0000
PTBI-1LP-1 -0.105487
0.034658 -3.043624
0.0031 PTBI-1LN-1
-0.199026 0.028151
-7.069876 0.0000
R-Squared 0.607891
Mean dependent Var 0.163143
Adjusted R Squared 0.605070
S.D dependent Var 0.130337
S.E of regression 0.0819808
Akaike info creation -2.152345
F-statistic 215.4934
Durbin-Watson stat 1.747294
ProbF-statistic 0.000000
Sumber : Data Olahan menggunakan SPSS Versi 21 2015 Dari pengolahan data statistik di atas, maka diperoleh persamaan regresi data
panel sebagai berikut
PTBI
t+1
= 0.172897 + 0.019902 LPBTDt + 0.021918 LNBTDt - 0.070209 PTBIt – 0.105487 PTBIt LPBTDt – 0.199026
PTBIt LNBTDt+ ε
t+ 1
Nilai konstansta yang diperoleh sebesar 0.172897. Hal ini berarti apabila
tidak ada variabel-variabel independen
LPBTDt, LNBTDt, PTBIt, PTBItLPBTDt, PTBItLNBTDt atau bernilai 0, maka laba
masa depan adalah sebesar 0.172897. Nilai koefisien regresi variable LPBTD sebesar 0.019902 menunjukkan
bahwa setiap kenaikan LPBTD akan diikuti oleh kenaikan laba masa depan sebesa 0.019902, dengan asumsi variable lain tetap.
Nilai koefisien regresi variabel LNBTD sebesar 0.021918 menunjukkan bahwa setiap kenaikan LPBTD akan diikuti oleh kenaikan laba masa depan sebesar
0.021918, dengan asumsi variable lain tetap.
Nilai koefisien regresi variabel PTBIt sebesar -0.070209 menunjukkan bahwa setiap kenaikan PTBIt akan diikuti oleh penurunan laba masa depan sebesar -
0.070209, dengan asumsi variable lain tetap. Nilai koefisien regresi variabel PTBItLPBTDt sebesar -0.105487
menunjukkan bahwa setiap kenaikan LPBTDt akan diikuti oleh penurunan laba masa depan sebesar -0.105487, dengan asumsi variable lain tetap.
Nilai koefisien regresi variabel PTBItLNBTDt sebesar -0.199026 menunjukkan bahwa setiap kenaikan LNBTDt akan diikuti oleh penurunan laba
masa depan sebesar -0.105487, dengan asumsi variable lain tetap. Nilai koefisien regresi sebesar 0.021918. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
peningkatan satu satuan akan meningkatkan relevansi nilai sebesar 0.021918.
4.2.5. Uji Asumsi Klasik
4.2.5.1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu residual memiliki distribusi normal. Menurut Ghozali 2005 : 110
“dapat diketahui bahwa uji t dan uji F dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal”.
Salah satu uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik non – parametrik Kolmogorov – Smirnov K-S. uji K-S
dilakukan dalam membuat hipotesis : H
: Data residual berdistribusi normal
H
a
: Data residual tidak berdistribusi normal Pengambilan keputusannya adalah :
Signifikan K- S α maka terima H
: Residual normal Signifikan K-
S α maka terima H
a
: Residual tidak normal
a. Pendekatan histogram Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat kurva
normal. Kurva normal adalah kurva yang memiliki ciri khusus dimana mean, mode, dan mediannya berada ditempat yang sama. Maka jika terjadi kemencengan pada
kurva skewness maka data tidak berdistribusi normal
Sumber : Data Olahan Menggunakan SPSS Versi 21 2015
Gambar 4.1. Histogram Uji Normalitas
Histogram Dependent Variabel : Persistensi Laba
Fr e
que nc
y
Regression Standardized Residual
Mean = 1.54E-4 Std.Dev =
1 1
. .
7 7
5 5
7 7
9 9
3 3
4 4
4 4
5 5
Observed Cum Prob
1.0 0.8
0.6 0.4
0.2 0.0
E xpect
ed C
um P
rob
1.0
0.8 0.6
0.4
0.2
0.0
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Minat Beli Konsumen
Persistensi Laba
Berdasarkan Gambar 4.1 grafik histogram terlihat bahwa data variabel berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh gambar histogram yang membentuk
lonceng yang tidak melenceng baik ke kiri maupun ke kanan.
b. Pendekatan Grafik
Cara untuk melihat normalitas adalah dengan melakukan pendekatan grafik. Pendekatan ini dengan melihat titik-titik di sepanjang garis diagonal
Sumber : Data diolah Menggunakan SPSS Versi 21 2015
Gambar 4.2. Graffik Uji Normalitas
Berdasarkan Gambar 4.2 diatas dapat dilihat bahwa distribusi dari titik-titik data pengaruh book tax gap terhadapa persistensi laba menyebar disekitar garis
diagonal, dimana dapat disimpulkan bahwa data yang disajikan bersifat normal. Maka model regresi layak dipakai untuk memprediksi persistensi laba perbankan di
Indonesia berdasarkan Independent Variable.
c. Pendekatan Residual Data Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas Model Penelitian
Jarque Bera Prob.
Model Pembentukkan book tax gap 34.17618
0.0000 Model hubungan book tax gap
dengan persistensi laba 10.06165
0.0065
Sumber : Data diolah menggunakna SPSS Versi 21 2015 Dari Tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa residual data belum terdistribusi
dengan normal dimana nilai Jarque-Bera model model pembentukkan book tax gap 34,17618 2 dan nilai Jarque-Bera model hubungan book tax gap dengan
persistensi laba 10,06165 2, sedangkan nilai probabilitas model pembentukkan
redi ct
ed
2
Scatterplot Dependent Variable: Minat Beli Konsumen
Persistensi Laba
book tax gap yaitu 0.0000 0.05 dan nilai probabilitas model hubungan book tax gap dengan persistensi laba yaitu 0.0065 0.05 sehingga dianggap belum layak
untuk dilakukan uji regresi berganda. Menurut Imam 75:2012 maka dilakukan regresi persamaan semilog yaitu variabel dependen dalam bentuk logaritma dan
variabel independen biasa atau sebaliknya. Hasil yang diperoleh adalah residual sudah berdistribusi normal
.
4.2.6. Uji Heterokedasitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang
lain. Menurut Ghozali 2005 : 105 jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut
Heteroskedastisitas. a. Pendekatan Grafik
Mendeteksi apakah ada atau tidak gejala Heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menganalisa penyebaran titik-titik yang terdapat pada scatterplot yang
dihasilkan program SPSS Versi 16 dengan dasar pengambilan keputusan, yaitu : 1. Jika diagram pancar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka
regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. 2. Jika diagram pancar tidak membentuk pola atau dengan acak maka regresi tidak
mengalami gangguan heteroskedastisitas.
Sumber : Data diolah menggunakan SPSS Versi 21 2015
Gambar 4.3. Scaterplot Uji Heterokedasitas
Berdasarkan Gambar 4.3 terlihat titik-titik secara acak atau tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi, sehingga model regresi ini layak dipakai untuk prediksi anggaran
berdasarkan masukan Independent Variable.
b. Uji Glejser Pendekatan grafik yaitu melihat sebaran titik scatterplot memiliki kelemahan
dimana jika jumlah pengamatan sedikit maka akan sulit menginterprettasikan hasil grafik plot. Untuk itu dilakukan uji Glejser.
Tabel 4.13 Uji Glejser
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Eror Beta
1 Constant -.770
.982 -.784 .436
Perubahan Pendapatan
.943 .023
.976 40.974 .000 Nilai aktiva tetap
.035 .019
.043 1.827 .073
Ukuran Perusahaan
.012 .012
0.12 1.8007 .065 Large Positive
Book Tax Gap .010
.010 .010 1.8000 .060
Large Negative Book Tax Gap
.009 .003
.008 1.0010 0.43 a Dependent Variable:Persistensi Laba
Sumber : Output SPSS Versi 212015 Tabel 4.13 menunjukkan bahwa tidak ada variabel independen yang signifikan
secara statistik mempengaruhi variabel dependen persistensi laba. Dapat dilihat pada kolom Sig. yang merupakan probabilitas signifikansi variabel, dimana probabilitas
signifikansi variabel independen berada diatas tingkat kepercayaan 0,05, maka dapat disimpulkan model regresi ini tidak terindikasi heteroskedastisitas
4.2.7. Uji Multikolinearitas