Model Pendekatan Fixed Effect Model Pendekatan Random Effect

1950. Dalam panel data, persamaan dengan menggunakan datacross section dapat ditulis sebagai berikut: N adalah banyaknya data cross-sectio Sedangkan persamaan model dengan time-series adalah : T adalah banyaknya data time-series. Data panel adalah gabungan antara data silang cross section dengan data runtun waktu time series, maka model dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut : dimana : N = banyaknya observasi T = banyaknya waktu N × T = banyaknya data panel Analisis model panel data terdapat dua macam pendekatan yang terdiri dari pendekatan efek tetap fixed effect, dan pendekatan efek acak random effect.

2.1.11.1 Model Pendekatan Fixed Effect

P endekatan ini mengizinkan intercept bervariasi antar unit cross - section namun tetap mengasumsikan bahwa slope koefisien adalah konstan antar unit cross-section. Penambahan variabel boneka ini dapat mengurangi banyaknya degree of freedom yang pada akhirnya akan mempengaruhi koefisien dari parameter yang diestimasi Model Fix Effect : Y it = β + β 1 X 1ij + β 2 X 2ij +β 3 D 3 + β 4 D 4 + β 5 D 5 + e it

2.1.11.2 Model Pendekatan Random Effect

Intersep karena perbedaan responden crossectiona l β 0i diganti dengan intersep yang menunjukan rata-rata intersep populasi. Error model V it terdiri dari Error karena Crossectional perbedaan perusahaan µ i dan karena Error total kombinasi antara Corssectional dan Time Series e it Pendekatan ini mengasumsikan unobservable individual effects ui tidak berkorelasi dengan regressor X atau dengan kata lain ui diasumsikan bersifat random. Sebelum model diestimasi dengan model yang tepat, terlebih dahulu dilakukan uji spesifikasi apakah fixed effect atau random effect atau keduanya memberikan hasil yang sama.

2.2 Kerangka Konseptual

Gambar 2.2. Kerangka Konseptual Book tax gap dapat memberikan informasi mengenai kualitas laba serta bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja suatu perusahaan. Logika yang mendasarinya adalah adanya sedikit kebebasan akuntansi yang diperbolehkan dalam pengukuran penghasilan kena pajak, sehingga book tax gap dapat memberikan informasi tentang management discretion dalam proses akrual. Book tax gap juga dapat dijadikan alat untuk mengidentifikasikan adanya praktik manajemen laba. Praktik manajemen laba dapat mempengaruhi kualitas dan persistensi dari laba perusahaan tersebut. Book tax gap dapat dijadikan alat untuk mengidentifikasikan adanya praktik manajemen laba yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kualitas dari laba tersebut..Untuk mengetahui book tax gap lebih lanjut, penelitian ini juga akan menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya book tax gap di Perbankan Indonesia, yaitu : 1. Perubahan pendapatan X1 merupakan proksi atas pertumbuhan ekonomi. Perubahan pendapatan ΔREV dihitung dari selisih antara pejualan bersih saat ini dan penjualan bersih tahun sebelumnya kemudian dibagi total asset 2. Nilai Aktiva tetap X2 merupakan bagian dari total akrual yang berhubungan dengan biaya depresiasi yang nonkelolaan mengestimasi tingkat akrual yang diharapkan. Nilai Aktivaaset tetap kotor diperoleh dari aktivaaset tetap yang dikurangi akumulasi penyusutan dibagi dengan total aset 3. Ukuran perusahaan X3 dapat memberikan efek noise dimana perusahaan yang memiliki ukuran besar dapat melakukan tax planning lebih baik efek dari book tax gaps menjadi bias. Perusahaan dengan ukuran yang besar akan lebih efektif dalam berinvestasi pada aktiva yang memberikan manfaat pajak, sehingga ukuran perusahaan akan memberikan efek pada persistensi laba. Ukuran perusahaan SIZE diperoleh dari logaritma natural atas total aktivaaset perusahaan. 4. Large Positive Book Tax Gap X4 Large positive book tax gap merupakan selisih antara laba akuntansi dan laba fiskal, dimana laba akuntansi lebih besar daripada laba fiskal. LPBTD didapatkan dengan melakukan sistem quantile. Sistem quantile merupakan formula data yang membagi list angka menjadi 5 kelas, sehingga kelas pertama atau seperlima dari data tersebut mempunyai nilai paling tinggi. LPBTD dibagi dengan total aset, kemudian seperlima urutan tertinggi dari sampel mewakili kelompok LPBTD, dan yang lainnya diberi kode 0 yang merupakan bagian dari kelompok small book tax gap perbedaan kecil antara laba akuntansi dan laba fiskal. 5. Large Negative Book Tax Gap X5 Large negative book tax gap LNBTG merupakan selisih antara laba akuntansi dan laba fiskal, dimana laba akuntansi lebih kecil dari laba fiskal. LNBTG merupakan variabel indikator yang diperoleh dengan cara mengurutkan perbedaan temporer per tahun diwakili oleh akun manfaat pajak tangguhan yang mencerminkan perbedaan temporer per tahun. LNBTG didapatkan dengan melakukan sistem quantile. Sistem quantile merupakan formula data yang membagi list angka menjadi 5 kelas, sehingga kelas pertama atau seperlima dari data tersebut mempunyai nilai paling tinggi. LNBTG dibagi total aset, kemudian seperlima urutan terbawah dari sampel mewakili kelompok LNBTG, dan yang lainnya diberi kode 0 yang merupakan bagian dari kelompok small book tax gap. 6. Persistensi Laba Y Persistensi laba PRST merupakan suatu komponen nilai prediktif laba dan unsur relevansi. Persistensi laba merupakan ukuran yang menjelaskan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan jumlah laba yang diperoleh saat ini sampai satu perioda masa depan dan merupakan nilai prediktif yang tercermin dalam komponen akrual dan aliran kas, jika komponen akrual dan aliran kas dapat mempengaruhi laba sebelum pajak di masa depan, sehingga mempunyai laba yang persisten.

2.3 Hipotesis

Hipotesis menurut Kuncoro 2009:59 merupakan pernyataan atau jawaban sementara tentang hubungan antar variabel-variabel dalam penelitian, dan merupakan pernyataan paling spesifik. Ada tiga macam hipotesis yang dibuat dalam suatu percobaan penelitian, yaitu hipotesis 1, hipotesis 2, dan hipotesis 3. Berdasarkan teori diatas, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut : H1 : Perubahan Pendapatan memiliki Pengaruh Positif terhadap boox tax gap Perbankan di Indonesia. H2 : Nilai Aktiva Kotor memiliki pengaruh Positif terhadap book tax gap Perbankan di Indonesia H3 : Ukuran Perusahaan Perbankan memiliki Pengaruh Positif terhadap Book tax Gap Perusahaan. H4 : Pengaruh dengan large negative book tax gap mempunyai persistensi laba akuntansi lebih rendah dibandingkan perusahaan dengan small book tax gap. H5 : Perusahaan dengan large positive book tax gap mempunyai persistensi laba lebih rendah dibanding perusahaan dengan small book tax gap. BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan explanatory. Eksplanatory merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya. Penelitian ini menyoroti hubungan antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.

3.2 Definisi dan Pengukurannya

Batasan operasional variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas Independent Variable X yaitu Perubahan Pendapatan X 1 , Nilai Aktiva X 2 , Ukuran Perusahaan X 3 , Large Positive Book Tax Gap X 4, Large Negtive Book Tax Gap X 5 2. Variabel terikat Dependent Variable Y yaitu Persistensi Laba

3.3 Populasi dan Sampel

Dokumen yang terkait

The impact of macroeconomic variables toward credit default swap spreads in Asia and Europe

0 5 140

ANALISIS ESTIMASI MODEL REGRESI DATA PANEL DENGAN PENDEKATAN COMMON EFFECT MODEL (CEM), FIXED EFFECT MODEL (FEM), DAN RANDOM EFFECT MODEL (REM)

5 34 106

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES DAN TINGKAT HUTANG TERHADAP PERSISTENSI LABA Pengaruh Book-Tax Differences Dan Tingkat Hutang Terhadap Persistensi Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2012).

0 3 16

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES DAN TINGKAT HUTANG TERHADAP PERSISTENSI LABA Pengaruh Book-Tax Differences Dan Tingkat Hutang Terhadap Persistensi Laba (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2012).

0 2 18

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Book-Tax Differences Terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 14

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Book-Tax Differences Terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 14

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BOOK TAX GAP DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERSISTENSI LABA

0 1 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Perbedaan Laporan Keuangan Akuntansi (Komersial) dengan Laporan Keuangan Fiskal - Pengaruh Book Tax Gap Terhadap Persistensi Laba Perbankan Di Indonesia Dengan Model Fixed Effect Dan Random Effect

0 0 23

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu isu yang menarik saat ini di Indonesia adalah book tax gap yaitu - Pengaruh Book Tax Gap Terhadap Persistensi Laba Perbankan Di Indonesia Dengan Model Fixed Effect Dan Random Effect

0 0 10

Pengaruh Book Tax Gap Terhadap Persistensi Laba Perbankan Di Indonesia Dengan Model Fixed Effect Dan Random Effect

0 1 11