Perencanaan Pembangunan Daerah Landasan Teori .1 Teori Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Wilayah

labor learning, capital learning dan organization learning maupun penemuan input baru, semua terkandung dalam kualitas SDM.

2.1.3 Perencanaan Pembangunan Daerah

Perencanaan merupakan aspek yang sangat penting di dalam menentukan keberhasilan dari suatu kegiatan, karena perencanaan Planning adalah merupakan produk keinginan atau cita-cita masa datang yang memiliki lingkup luas. Menurut Friedman, 1987dalam Januar, 2006:26 planning sebagai upaya menjembatani pengetahuan ilmiah dan teknik scientific and technical knowledge kepada tindakan-tindakan dalam domain publik, menyangkut proses pengarahan sosial dan proses transformasi sosial. Maka menurut Todaro dan Smith, 2003:67 perencanaan bisa diartikan sebagai upaya-upaya yang dilakukan secara sengaja oleh pemerintah untuk mengkoordinasikan segenap proses pembuatan keputusan ekonomi dalam jangka panjang, serta untuk mempengaruhi, mengarahkan dan dalam beberapa kasus tertentu, juga untuk mengendalikan tingkat dan pertumbuhan variabel-variabel ekonomi pokok dari suatu Negara demi terciptanya tujuan-tujuan pembangunan yang telah di tetapkan sebelumnya. Menurut Albert Waterson dalam Adisasmita, 2006:253 dengan melihat ke depan dengan mengambil pilihan berbagai alternatif dari kegiatan untuk mencapai tujuan masa depan tersebut dengan terus mengikuti agar supaya pelaksanaan tidak menyimpang dari tujuan. Menurut Januar, 2006:28 ciri suatu perencanaan pembangunan yang bersifat usaha pencapaian tujuan-tujuan pembangunan biasanya berkait pula dengan peranan pemerintah sebagai pendorong pembangunan, kemudian ciri-ciri perencanaan pembangunan menurut Tjokroamidjojo, 1993:87 adalah : 1. suatu perencanaan pembangunan adalah usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk mencapai perkembangan social ekonomi yang tetap steady social economy growth. Hal ini dicerminkan oleh dalam usaha peningkatan produksi nasional, berupa tingkat laju pertumbuhan ekonomi yang positif. 2. usaha yang dicerminkan dalam rencana meningkatkan pendapatan perkapita. Laju pertumbuhan ekonomi yang positif, yaitu setelah dikurangi dengan laju pertumbuhan penduduk menunjukkan pula kenaikan pendapatan per kapita. 3. usaha mengadakan perubahan struktur ekonomi yang mendorong peningkatan struktur ekonomi agraris menuju struktur industri. 4. adanya perluasan kesempatan kerja. 5. adanya usaha pembinaan lembaga ekonomi masyarakat yang lebih menunjang kegiatan pembangunan. 6. upaya membangun secara bertahap berdasar kemampuan sendirinasional. 7. usaha terus menjaga stabilitas ekonomi. Sebagai suatu sistem, proses perencanaan kegiatan pembangunan itu dapat berlangsung dalam keseluruhan komprehensif dan parsial Todaro dan Smith, 2003:69, mulai dari kegiatan perencanaan hingga tahap evaluasi. Rencana yang menyeluruh mentetapkan target-target yang meliputi seluruh aspek atau sektor penting dari perekonomian nasional sedangkan rencana parsial hanya akan meliputi sektor-sektor ekonomi tertentu. Sehingga diperlukannya suatu identifikasi maupun upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kelemahan- kelemahan yang ada agar arah prioritas dan keberhasilan dari suatu program dapat berjalan dengan efektif dan dapat di pertanggung jawabkan. Hasil yang baik menandakan kualitas dari formulasi perencanaan. Maka proses perumusan kebijakan atau penetapan strategi pembangunan tidak boleh menjadi sempit dikarenakan menyangkut seluruh hajad hidup manusia. Karena pada dasarnya hakikat pembangunan merupakan tujuan menuju kearah yang lebih baik daripada sebelumnya. Maka keberadaan perencanaan mejadi alat penting dalam menuntun dan mempercepat pertumbuhan ekonomi dihampir seluruh Negara sedang berkembang Kuncoro, 2012:50. Oleh karena itu, perencanaan daerah yang efektif harus dapat membedakan apa yang seyogianya dilakukan dan apa yang dapat di lakukan dengan menggunakan sumber daya-sumber daya pembangunan sebaik mungkin yang benar-benar dapat dicapai. Pada dasarnya ada dua kondisi yang memengaruhi proses perencanaan pembangunan daerah, yaitu pertama, tekanan yang berasal dari lingkungan dalam maupun luar negeri, dan kedua, kenyataan bahwa perekonomian daerah dalam suatu Negara dipengaruhi oleh setiap sektor secara berbeda Kuncoro, 2012:49. Misalnya saja beberapa daerah mengalami pertumbuhan pada sektor industrinya, sedangkan daerah lain mengalami penurunan. Maka itulah yang menjelaskan perpedaan perspektif masyarakat daerah mengenai arah dan makna pembangunan daerah.

2.1.4 Peranan Sektor Potensial Ekonomi dalam Pengembangan Daerah