Analisis Overlay Analisis Shift-Share Modifikasi Esteban Marquilas

Dengan catatan jika nilai RP R atau RPs 1, maka di katakan + dan jika RP R atau RP S 1, maka di katakan negatif -. Dari analisis MRP ini akan diperoleh suatu keterangan atas kegiatan ekonomi yang potensial pada wilayah studi yang terdiri dari 4 empat klasifikasi, Yusuf, M. 1999:225 yaitu: 1. Klasifikasi 1: RP R + dan RP S + berarti kegiatan tersebut pada tingkat wilayah referensi mempunyai pertumbuhan menonjol demikian pula pada tingkat wilayah studi yang selanjutnya di sebut dominan pertumbuhan. 2. Klasifikasi 2: RP R - dan RP S + Berarti kegiatan tersebut pada tingkat wilayah referensi pertumbuhannya tidak menonjol, akan tetapi pada tingkat wilayah studi pertumbuhannya menonjol. 3. Klasifikasi 3: RP R + dan RP S - berarti kegiatan tersebut pada tingkat wilayah referensi mempunyai pertumbuhan menonjol namun pada tingkat wilayah studi tidak menonjol. 4. Klasifikasi 4: RP R - dan RP S - berarti kegiatan tersebut baik di tingkat wilayah referensi maupun wilayah studi pertumbuhannya tidak menonjol.

3.2.5 Analisis Overlay

Analisis overlay dimaksudkan untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi yang potensial berdasarkan kriteria pertumbuhan MRP dan kriteria kontribusi LQ. Metode ini memberikan penilaian kepada sektor-sektor ekonomi dengan melihat nilai + dan -. Sektor dengan nilai + paling banyak berarti sektor tersebut adalah sektor unggulan dan begitupun sebaliknya. RP R bernotasi + berarti pertumbuhan sektor i diwilayah referensi lebih tinggi dibanding pertumbuhan di wilayah studi, dan demikian sebaliknya. Dan begitupula untuk penilaian terhadap metode analisis yang lainnya. Menurut Yusuf, M. 1999:229 analisis overlay di maksudkan untuk melihat deskripsi kegiatan ekonomi yang potensial berdasarkan kriteria pertumbuhan dan kriteria kontribusi. Terdapat 4 kemungkinan analisis overlay: 1. Pertumbuhan + dan kontribusi +, menunjukkan suatu kegiatan yang sangat dominan baik dari pertumbuhan maupun dari kontribusi. 2. Pertumbuhan + dan kontribusi -, menunjukkan suatu kegiatan yang pertumbuhannya dominan tetapi kontribusinya kecil. Kegiatan ini dapat ditingkatkan kontribusinya untuk di pacu menjadi kegiatan yang dominan. 3. Pertumbuhan - dan kontribusi +, menunjukkan suatu kegiatan yang pertumbuhannya kecil tetapi kontribusinya besar. Kegiatan ini sangat memungkinkan merupakan kegiatan yang sedang mengalami penurunan. 4. Pertumbuhan - dan kontribusi -, menunjukkan suatu kegiatan yang tidak potensial baik dari kriteria pertumbuhan maupun dari kontribusi.

3.2.2 Analisis Shift-Share Modifikasi Esteban Marquilas

Metode Shift-Share merupakan analisis pertumbuhan wilayah sejak tahun 1940-an oleh Daniel Creamer dan kemudian di ringkas oleh Dunn Tahun 1960 Shi Yang, 2008 dalam Heralth, 2010. Analisis Shift-Share merupakan teknik yang sangat berguna dalam menganalisis perubahan struktur ekonomi sejak 1960an, pada saat itu analisis Shift-Share telah digunakan di Amerika Serikat dan di beberapa negara lain oleh para ilmuwan regional untuk menganalisis data sistematis ekonomi regional, seperti Bank Federal Reserve dan Departemen Perdagangan. Beberapa ragam konteks yang mereka masukkan dalam analisis Shift-Share yaitu seperti Stimson,et.al, 2006:121: a. Dampak pengambilan keputusan publik Sui 1995. b. Perubahan haluan Migrasi Ishikawa 1992. c. Perubahan komposisi pekerjaan Smith 1991; d. Analisis produktivitas daerah Ledebur and Moomaw 1983; Rigby and Anderson 1993; Haynes and Dinc 1997; e. Dampak transportasi pada pertumbuhan regional Toft and Stough 1986; f. Perbandingan pertumbuhan ekonomi daerah dan lapangan kerja Harrison and Kluver 1989; Pada dasarnya tujuan analisis Shift-Share adalah menentukan kinerja atau produktivitas kinerja perekonomian daerah dengan membandingkan laju pertumbuhan berbagai sektor industri dengan daerah yang lebih besar Provinsi. Yang menurut Mondal, 2009:42 analisis Shift-Share memerlukan data perbandingan perekonomian baik dari tingkat nasional dan daerah wilayah. Dengan penggambaran yang sederhana, teknik yang cepat dan relatif murah dalam menganalisis pertumbuhan dan kemunduran wilayah dari waktu kewaktu Stimson,et.al, 2006:114. Yang menurut Mondal, 2009;42 teknik pendekatan Shift-Share adalah tergolong relatif baru digunakan dalam analisis pertumbuhan wilayah yang menguraikan pertumbuhan PDBPDRB, tenaga kerja atau pendapatan menurut karakteristiknya yang telah di tentukan. Kemudian Dunn, 1960 dalam Nazara and Hewings, 2003, Selting A, 1990 serta Hoppes, 1997 berpendapat sama bahwa analisis Shift-Share telah menjadi alat yang popular dalam analisis wilayahdaerah. Atas kegunaannya yang sederhana dan lebih tajam jika dibandingkan dengan metode LQ dalam menangkap perubahan mendasar antara variabel yang dipertimbangkan dalam menggambarkan berbagai perubahan ekonomi di suatu daerah selama periode waktu tertentu. Metode LQ tidak memberikan penjelasan atas faktor-faktor penyebab perubahan sedangkan metode Shift-Share memperinci penyebab perubahan atas beberapa variabel. Analisis Shift-Share dapat di jelaskan bahwa perubahan suatu variabel regional suatu sektor di suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu dipengaruhi oleh pertumbuhan nasional, bauran industri dan keunggulan kompetitif Bendavid Val, 1983 dan Hoover, 1984. Kemudian Herath Janaranjana, dkk, 2011:159 dan Arsyad 1999 mengatakan analisis Shift-Share ini memberikan data tentang kinerja perekonomian perubahan ekonomi dalam 3 bidang yang saling berhubungan: 1. Pertumbuhan ekonomi national share, yaitu menunjukkan bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi nasional terhadap perekonomian daerah. 2. Pergeseran proporsiaonal Proportionality shiftindustrial mix yaitu Mengukur perubahan relatif, pertumbuhan atau penurunan, pada daerah dibandingkan dengan perekonomian yang lebih besar. Pengukuran ini memungkinkan perekonomian yang dijadikan acuan. Pergeseran kita untuk mengetahui apakah perekonomian daerah terkonsentrasi pada industri- industri yang tumbuh lebih cepat ketimbang yang tumbuh lebih rendah. 3. Pergeseran diferensial Differenttial Shift yaitu menentukan seberapa jauh daya saing industri daerah dengan perekonomian yang dijadikan acuan. Oleh karena itu, jika pergeseran diferensial dari suatu industri adalah positif, maka industri tersebut lebih tinggi daya saingnya ketimbang industri pada perekonomian yang dijadikan acuan. Pengukuran ini juga disebut dengan pengaruh keunggulan kompetitif C. Selanjutanya jika kita notasikan variabel di atas maka akan menjadi seperti: D ij = N ij + M ij + C ij D ij : Perubahan suatu variabel regional sektor i di wilayah j; N ij : Komponen pertumbuhan nasional sektor i di wilayah j; M ij : Bauran industri sektor i di wilayah j; C ij : Keunggulan kompetitif sektor i di wilayah j; D ij = E’ ij – E ij N ij = E ij .r n M ij = E ij r in – r n C ij = E ij r ij – r in E’ ij : Nilai output sektor i di wilayah j pada tahun akhir analisis; E ij : Nilai output sektor i di wilayah j pada tahun dasar; r n : Laju pertumbuhan nasional; r in : Laju pertumbuhan sektor i nasional; r ij = E’ ij – E ij E ij mengukur laju pertumbuhan sektor i di wilayah j; r in = E’ in – E in E in mengukur laju pertumbuhan sektor i nasional; r n = E’ n – E n E n mengukur laju pertumbuhan nasional; Ket: E’ in : Nilai tambah sektor i di tingkat nasional pada tahun akhir analisis E in : Nilai tambah sektor i di tingkat nasional pada suatu tahun dasar E’ n : Nilai tambah nasional pada tahun akhir analisis E n : Nilai tambah nasionalprovinsi Sehingga untuk mengetahui perubahankinerja dari variabel-variabel regional suatu sektor, pertumbuhan nasional, bauran industri, dan keunggulan kompetitif seperti yang telah disebutkan oleh Hoover diatas, maka persamaan Shift-Share SS-K untuk sektor i di wilayah j adalah : D ij = E ij .r n + E ij r in – r n + E ij r ij – r in Bila tiap komponen pengaruh di jumlahkan maka tanda hasil itu akan menunjukkan arah perubahan dalam pangsa wilayah kesempatan kerjaoutput nasional. Proportional shift component P atau industrial mix M yaitu mengukur besarnya shift regional netto yang diakibatkan oleh komposisi sektor- sektor industri di daerah yang bersangkutan. Komponen ini positif di daerah- daerah yang berspesialisasi terhadap sektor-sektor yang secara nasional tumbuh cepat dan begitupun dengan sebaliknya. Different shift component D yaitu komponen ini mengukur besarnya shift regional netto yang diakibatkan oleh sektor-sektor industri tertentu yang tumbuh lebih cepat atau lebih lambat di daerah bersangkutan dari pada tingkat nasional yang disebabkan oleh faktor-faktor lokasional internal. Jadi, suatu daerah yang mempunyai keuntungan lokasional seperti sumber daya melimpahefisien, akan mempunyai differential shift component yang positif keunggulan kompetitif - C, begitu pula sebaliknya Tarigan, 2005:86. Namun dibalik itu semua, analisis Shift-Share klasik ini terdapat beberapa keterbatasan, seperti: 1. Tidak mampu menjelaskan pola perilaku data karena persamaan yang ada hanya merupakan persamaan identitas. 2. Daerah di asumsikan harus tumbuh pada laju pertumbuhan ekonomi nasional atau wilayah administratif di atasnya. Asumsi ini dapat menghasilkan bias karena sebab-sebab pertumbuhan ekonomi wilayah tidak dapat dijelaskan. 3. Komponen industri mix dan differential mix atau competitiveness tidak dikembangkan dengan baik. 4. Bahwa seluruh komoditas pada suatu daerah di pasarkan secara nasional. Setelah beberapa tahun kemudian dilakukan usaha untuk meningkatkan analisis Shift-Share klasik dengan memperluas model alternatif-alternatif yang di munculkan oleh Esteban-Marquillas, 1972 dan Arcelus, 1984, Selting A, 1990:23. Yang kemudian dikenal dengan analisis Shift-Share dinamis dengan tujuan untuk melengkapai keterbatasan Shift-Share kalsik SS-K dengan penjabaran lebih luas terhadap komponen pengaruh keunggulan kompetitif. Yang menurut Braff dan Ksatria dalam Selting Anne; 1990 menyimpulkan bahwa Shift-Share dinamis lebih akurat, pendekatannya yang dinamis memberikan hasil yang lebih akurat dalam mengalokasikan pertumbuhan antar komponen. Komponen Shift-Share dinamis ini di jabarkan menjadi dua komponen yaitu komponen spesialisasi dan kompetitif competitive. Kedua komponen ini juga disebut komponen efek alokasi allocation effect Herzog dan Olsen,1977 dalam Selting Anne,1990:25. Efek alokasi adalah komponen dalam EM-SS yang dapat menunjukkan apakah suatu daerah memiliki spesialisasi dan keunggulan kompetitif. Persamaan EM-SS memiliki komponen baru dengan mendefinisikan kembali keunggulan kompetitif C ij dari Shift-Share klasik yang di sebut dengan homothetic employment di sektor i diwilayah j, tetapi dalam penelitian ini akan digunakan variabel PDRB sebagai pengganti variabel employment yang menurut Tarigan 2005 Shift-Share dapat menggunakan variabel lapangan kerja atau nilai tambah, kemudian apabila menggunakan nilai tambah maka sebaiknya menggunakan data harga konstan dengan tahun dasar yang sama. Homothetic bila di notasikan menjadi E ij dengan notasi keseluruhannya sebagai berikut: E’ ij = E j E in E n E’ ij : Tenaga kerja homothetic homothetic employment sektor i di wilayah j E j : Total tenaga kerja total employment di wilayah j Tenaga kerja homothetic E’ij di definisikan sebagai tenaga kerja atau pendapatan atau nilai tambah yang di capai suatu sektor i di wilayah j bila, struktur kesempatan kerja di wilayah itu sama dengan struktur nasional Provinsi, sehingga komponen keunggulan kompetitif menjadi: C’ ij = E’ ij r ij – r in C’ij mengukur keunggulan atau ketidak unggulan kompetitif sektor i di wilayah j. Selanjutnya pengaruh alokasi allocation effect sektor i di wilayah j Aij sebagai bagian yang belum di jelaskan dari perubahan suatu variabel wilayah dapat di rumuskan sebagai berikut: Aij = Eij – E’ij r ij – r in A ij : Pengaruh alokasi allocation effect untuk sektor i di wilayah j Pengaruh Alokasi A ij merupakan bagian dari pengaruh kompetitif klasik yang menunjukkan adanya tingkat spesialisasi di sektor i di wilayah j. Persamaan ini menunjukkan bahwa bila sektor di suatu wilayah mempunyai spesialisasi maka juga akan menikmati keunggulan kompetitif yang lebih baik Beck dan Herz 1990 dalam Supomo 1993. Menurut Herzog H.W and Olsen R.J, 1977:10 terdapat 4 kemungkinan yang dapat terbentuk dalam efek alokasi EM-SS, yaitu: Tabel 3.1 Kemungkinan Efek Alokasi Kode Definisi Efek Alokasij A ij Komponen Spesialisasi E ij - E’ ij Competitive Advantage r ij - r in 1 Competitive disadvantage, Spesialized - + - 2 Competitive disadvantage, Not Specialized + - - 3 Competitive advantage, Not Specialized - - + 4 Competitive advantage, Specialized + + + Sumber: Herzog H.W and Olsen R.J, 1977:10. Sehingga hasil dari modifikasi E-M terhadap analisis Shift-Share Klasik, yaitu: Dij = Eij r n + Eij r ij – r n + E’ij r ij – r in + Eij – E’ijr ij - r in Akhirnya dimungkinkan dari adanya efek alokasi dan unsur homothetic dapat membantu penyempurnaan analisis Shift-Share yang nantinya dapat menentukan sektor yang memiliki keunggulan kompetitif dan daya spesialisasi.

3.2.3 Analisis Tipologi DaerahWilayah Tipologi Klassen