Atas dasar asumsi-asumsi khusus tersebut, Horrod-Domar membuat analisis dan menyimpulkan bahwa pertumbuhan yang panjang yang mantap hanya
bisa tercapai apabila terpenuhinya syarat-syarat keseimbangan sebagai berikut:
g = k = n
Keterangan: g = tingkat pertumbuhan output Growth k = tingkat pertumbuhan modal Capital
n = tingkat pertumbuhan angkatan kerja Agar terdapat keseimbangan maka antara tabungan S dan investasi I
harus terdapat kaitan yang saling menyeimbangkan, padahal peran k untuk menghasilkan tambahan produksi di tentukan oleh capital output ratio = rasio
modal output Tarigan, 2005:49. Teori Harrod-Domar setidaknya akan sangat bermanfat apabila diaplikasikan bagi wilayah yang masih terbelakang dan
terpencil. Dalam kondisi seperti ini, biasanya barang modal sangat langka sehingga sulit melakukan konversi antara barang modal dengan tenaga kerja.
Untuk wilayah seperti itu, bagi sektor yang hasil produksinya tidak layak atau kurang menguntungkan untuk dieskpor tingginya biaya angkut atau produk tidak
tahan lama maka peningkatan produksi secara berlebihan mengakibatkan produk tidak terserap oleh pasar lokal dan tingkat harga turun drastis sehingga merugikan
produsen. Oleh karena itu, lebih baik mengatur pertumbuhan berbagai sektor secara seimbang. Dengan demikian, pertambahan produksi di satu sektor dapat
diserap oleh sektor lain yang tumbuh secara seimbang Tarigan, 2005:51.
2.1.2.3 Teori Pertumbuhan Jalur Cepat yang di Sinergikan
Samuelson, 1955 dalam Tarigan 2005:54 memperkenalkan teori Pertumbuhan Jalur Cepat turnpike. Teori ini menekankan bahwa setiap daerah
perlu mengetahui sektor ataupun komoditi apa yang memiliki potensi besar dan dapat dikembangkan dengan cepat, baik karena potensi alam maupun karena
sektor itu memiliki keunggulan kompetitif competitive advantage untuk di kembangkan. Artinya dengan kebutuhan modal yang sama sektor tersebut dapat
memberikan nilai tambah yang lebih besar, dapat berproduksi dalam waktu relatif singkat dan volume sumbangan untuk perekonomian yang cukup besar.
Agar pasarnya terjamin, produk tersebut harus dapat menembus dan mampu bersaing pada pasar yang lebih luas. Perkembangan sektor tersebut akan
mendorong sektor lain untuk turut berkembang sehingga perekonomian secara keseluruhan akan tumbuh. Men-sinergikan sektor-sektor adalah membuat sektor-
sektor saling terkait dan saling mendukung sehingga pertumbuhan sektor yang satu mendorong pertumbuhan sektor yang lain, begitu juga sebaliknya.
Menggabungkan kebijakan jalur cepat dan men-sinergikannya dengan sektor lain yang terkait akan mampu membuat perekonomian tumbuh cepat. Dalam kaitan
itu, salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam melihat dan mengidentifikasi lapangan usaha atau sektor ekonomi unggulan serta menganalisis
perkembangan sektor-sektor ekonomi daerah.
2.1.2.4 Teori Basis Ekonomi
Beberapa analisis teori pembangunan ekonomi telah menggunakan konsep atau teori basis ekonomi economic base theory. Mereka percaya bahwa
permasalahan dasar dari sistem ekonomi regional adalah aktivitas ekonomi basis itu sendiri. Menurut Hoover, 1971:19 salah satu pendekatan untuk menjelaskan
tentang pertumbuhan wilayah yaitu yang disebut dengan basis ekonomi. Bahwasannya pertumbuhan suatu wilayah tergantung pada pertumbuhan industri
ekspornya. Perluasan dalam perekonomian eksternal terhadap suatu wilayah merupakan penentu permulaan pertumbuhan dalam wilayah tersebut. Menurut
Stimson et.al, 2006:19 sistem ekonomi terdiri dari 2 bagian yaitu: 1. Pertama, disebut non basis, yang dilihat sebagai menghasilkan produksi
untuk keperluan konsumsi lokal, dan 2. Selanjutnya, disebut basis, yang dianggap sebagai menghasilkan produksi
barang dan jasa utamanya untuk konsumsi eksternal kegiatan ekspor Menurut Hoover, 1971:117 pertumbuhan beberapa sektor basis akan
menentukan pembangunan daerah secara keseluruhan, sementara sektor non basis hanya merupakan efek dari pembangunan daerah. Barang dan jasa dari sektor
basis yang diekspor akan menghasilkan pendapatan bagi daerah serta meningkatkan konsumsi dan investasi. Peningkatan pendapatan tidak hanya
menyebabkan kenaikan permintaan terhadap sektor basis, tetapi juga akan menaikan permintaan terhadap sektor non basis berarti juga mendorong kenaikan
investasi sektor non basis dan pada gilirannya akan menaikkan pendapatan dan menciptakan kesempatan kerja baru. Peningkatan pendapatan tersebut tidak hanya
menaikkan permintaan terhadap industri basis, tetapi juga menaikkan permintaan akan industri nonbasis.
Sehingga faktor-faktor penentu utama dalam pertumbuhan ekonomi regional adalah berhubungan langsung dengan permintaan akan barang dan jasa
dari luar daerah. Pertumbuhan industri-industri yang menggunakan sumber daya lokal, termasuk tenaga kerja dan bahan baku untuk di ekspor akan menghasilkan
kekayaan daerah dan penciptaan peluang kerja Lincolin Arsyad, 1999:116. Hanya kegiatan basis yang dapat mendorong atau meningkatkan pertumbuhan
ekonomi wilayah melebihi pertumbuhan alamiah Tarigan, 2005:28. Kemudian
Adisasmita, 2005:28 menambahkan bahwa keutamaan kegiatan basis merupakan kegiatan yang melakukan aktivitas yang berorientasi ekspor barang dan jasa
keluar batas wilayah perekonomian yang bersangkutan. Sedangkan kegiatan non basis adalah kegiatan yang menyediakan barang dan jasa yang di butuhkan oleh
masyarakat yang berada di dalam batas wilayah perekonomian yang bersangkutan. Maka menurut Chaniago, C. 2012:43 ekonomi yang berorientasi
ekspor itu akan membuat perekonomian nasional lebih kuat karena terbentuknya
cadangan devisa dari hasil produk nasional bukan dari hutang luar negeri.
Aktivitas basis memang memiliki perenan sebagai penggerak utama primer mover dalam pertumbuhan suatu wilayah. Semakin besar ekspor wilayah
ke wilayah lain akan semakin maju pertumbuhan wilayah tersebut, demikian sebaliknya. Yang akhirnya perkembangan sektor basis akan menimbulkan efek
ganda multiplier effect dan efek pertumbuhan dalam perekonomian regional. Sektor non basis akan menjadi penting ketika terhubung dengan sektor basis
dengan begitu akan membantu transformasi kedalam peraranan sektor basis baru. Bertambah banyaknya kegiatan basis dalam suatu wilayah akan
menambah arus pendapatan kedalam wilayah yang bersangkutan, yang selanjutnya menambah permintaan terhadap barang atau jasa di dalam wilayah
tersebut, sehingga pada akhirnya akan menimbulkan kenaikan volume kegiatan non basis. Sebaliknya, berkurangnya aktivitas basis akan mengakibatkan
berkurangnya pendapatan yang mengalir ke dalam suatu wilayah, sehingga akan menyebabkan turunnya permintaan produk dari aktivitas non basis.
2.1.2.6 Teori Pertumbuhan Endogen New Endogenous Growth Theory