Hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis akan menganalisis data-data yang diperoleh dari teknik pengumpulan data penyebaran kuesioner kepada
responden, yaitu sebanyak 100 kepala keluarga sasaran Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni di Jorong Kandang Melabung Nagari Lawang
Mandahiling Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar. Analisis data adalah proses menjadikan data yang memberikan pesan kepada pembaca. Melalui
analisis data, maka data yang diperoleh tidak lagi diam, melainkan berbicara. Analisis data menjadikan data itu mengeluarkan maknanya, sehingga para
pembaca tidak hanya mengetahui data itu, melainkan juga mengetahui apa yang ada dibalik data itu Siagian, 2011 : 227. Adapun data yang diperoleh dari
penelitian beserta pembahasan data dalam penelitian ini dilakukan dengan membagi menjadi dua sub bab yaitu :
1. Analisis kharakteristik umum responden
2. Evaluasi pelaksanan Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni
di Jorong Kandang Melabung Nagari Lawang Mandahiling Kecamatan Salimpaung Kabupaten Tanah Datar dilihat dari
input
,
process
,
output
dan
impact
.
5.1 Analisis Kharakteristik Umum Responden
Universitas Sumatera Utara
Data mengenai identitas responden yang akan disajikan terdiri atas jenis pekerjaan dan pendidikan terakhir. Lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel
berikut ini :
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Identitas Usia
No. Kategori
Frekuensi Persentase
1. 2.
3. 30-50
50-70 70
63 29
9 63
29 9
Jumlah 100
100 Sumber : Hasil Penelitian 2014
Berdasarkan Tabel 5.1 dapat diketahui bahwa distribusi responden berdasarkan identitas usia 30-50 tahun sebanyak 63 responden 63, responden dengan usia
50-70 tahun sebanyak 29 responden 29, dan responden dengan usia lebihh dari 70 tahun sebanyak 9 responden 9. Jadi dapat dilihat bahwa distribusi
responden yang paling banyak adalah dengan usia 30-50 tahun dimana dapat dilihat mereka yng berusia produktif lebih mempengaruhi jenis dari pada
pekerjaan yang dapat mereka lakukan, pekerjaan yang mereka lakukan sebagian besar adalah bertani sehingga untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari pun
susah. Sementara mereka yang berusia nyaris diujung senja yaitu sebanyak 9 responden, mereka tidak dapat bekerja dan mereka berharap bantuan dari
pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
No. Kategori
Frekuensi Persentase
1. 2.
3. 4.
Petani Buruh
Sopir Lainnya tidak bekerja
85 5
4 6
85 5
4
6 Jumlah
100 100
Sumber : Hasil Penelitian 2014
Berdasarkan Tabel 5.2 dapat diketahui bahwa distribusi responden berdasarkan pekerjaan petani sebanyak 85 responden 85, responden
berdasarkan pekerjaan buruh sebanyak 5 responden 5, responden berdasarkan pekerjaan sopir sebanyak 4 responden 4 dan responden yang tidak mempunyai
pekerjaan sebanyak 6 responden 6. Jadi dapat dilihat lebih dari 50 responden bekerja sebagai petani. Hanya sebagian kecil saja penduduk yang
bekerja sebagai buruh dan sopir yaitu sebanya 6 responden, sementara yang tidak mempunyai pekerjaan disebabkan oleh faktor umur yang sudah tua. Kondisi
geografis wilayah yang cocok untuk pertanian, baik lahan basah maupun lahan kering mendukung profesi masyarakat sebagai petani. Keadaan ini disebabkan
secara astronomis geografis berada pada 100˚32‟825‟BT dan 00˚20‟596‟LS.
Curah hujan rata-rata 2000 sd 2500mmth. Keadaan topografi bervariasi antara dataran dan bukit serta kondisi tanah yang relatif subur dengan jenis tanah
Latosol. Ketinggian tempat 900 m dpl, suhu rata- rata 25˚C dengan tingkat
kelembapan 45-50. Penduduk yang pekerjaannya sebagai petani dalam
Universitas Sumatera Utara
memenuhi kebutuhan hidupnya mereka berladang atau tanam padi dan juga ada yang membantu di sawah-sawah penduduk setempat agar bisa memenuhi
kebutuhan mereka. Responden yang pekerjaannya sebagai sopir yaitu ada yang jadi sopir angkot atau sopir truk barang yang mengntar barang di dalam maupun
diluar pulau sumatera. Responden yang pekerjaannya sebagai buruh yaitu bekerja di pabrik pembutan roti dan pakaian.
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No. Kategori
Frekuensi Persentase
1. 2.
3. Tamat SD
Tamat SLTP Tamat SMA
53 29
18 53
29 18
Jumlah 100
100 Sumber : Hasil Penelitian 2014
Data yang disajikan pada Tabel 5.3 menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir SD sebanyak 53 responden 53,
responden berdasarkan pendidikan SLTP sebanyak 29 responden 29 dan distribusi responden berdasarkan pendidikan SMA sebanyak 18 responden 18.
Dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan responden yang menjadi sasaran program masih sangat rendah. Rata-rata dari responden mengaku tidak
mempunyai biaya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan hal tersebut yang menjadi salah satu penyebab kemiskinan di wilayah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga
No. Kategori
Frekuensi Persentase
1. 2.
3. 0-1
2-4 4
14 35
51 14
51 35
Jumlah 100
100 Sumber : Hasil Penelitian 2014
Berdasarkan Tabel 5.4 dapat diketahui distribusi responden dengan
jumlah anggota keluarga 0-1 keluarga sebanyak 14 responden 14, responden dengan jumlah anggota keluarga 2-4 sebanyak 35 responden 35 dan jumlah
anggoota keluarga lebih dari 4 sebanyak 51 responden 51. Dapat disimpulkan responden pada umumnya memiliki jumlah anggota keluarga lebih dari empat
orang. Hal ini disebabkan karena masih berkembangnya anggapan banyak anak banyak rejeki. Hal ini sebetulnya bisa diselesaikan dengan cara meningkatkan
sosialisasi dan pemahaman tentang program Keluarga Berencana kepada masyarakat sehingga masyarakat bisa lebih mengerti bahwa dengan mengikuti
Program Keluarga Berencana hidup mereka bisa lebih terarah dan terencana untuk menigkatkan taraf hidup kearah yang lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Evaluasi Program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni 5.2.1 Masukan