paling banyak jumlah nya dibandingkan dengan jumlah responden sumber air minum dari sungai di dalam penelitian ini. Menurut Badan Pusat Statistik kriteria
rumah tangga miskin adalah sumber air minum yang diambil dari sumur mata aiur tidak terlindungi sungai air hujan. Dari hasil data yang ada responden
banyak menggunakan air dari sumur umur. Sementara responden yang menggunakan sumber air minum dari sungai dikarenakan jarak antara rumah
mereka dengan tempat sumur umur sangatlah jauh sehingga mereka mengambil alternatif dengan memanfaatkan air sungai sebagai sumber air minum yang
letaknya tidak terlalu jauh dari rumah responden.
5.2.2 Proses
Process
Distribusi Responden Berdasarkan Informasi Mengenai Program
Data menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan dari mana bapak dan ibu mendapatkan informasi mengenai program Rehabilitasi Sosial
Rumah Tidak Layak Huni yang mengatakan dapat informasi dari Dinas Sosial sebanyak 100 responden 100 dan distribusi responden yang mengatakan
mendapat informasi dari kecamatan dan lainnya yang menjawab sebanyak 0 responden 0. Jadi dapat dilihat bahwa keseluruhan responden mengatakan
bahwa mereka mendapatkan informasi mengenai program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni dari Dinas Sosial. Dikarenakan Dinas Sosial turun
langsung dalam mensosialisasikan program dari Kementerian Perumahan Rakyat berupa bantuan rehabilitasi rumah tidak layak huni dan mendata langsung warga
Jorong Kandang Melabung Nagari Lawang Mandahiling yang memiliki rumah tidak layak huni.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.11 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Proses
Pelaksanaan Program No.
Kategori Frekuensi
Persentase
1. 2.
Mengetahui Tidak mengetahui
56 44
76 24
Jumlah 100
100
Sumber : Hasil Penelitian 2014 Data yang disajikan pada Tabel 5.11 menunjukkan bahwa distribusi
responden berdasarkan pengetahuan mengenai proses pelaksanaan program yang menjawab mengetahui sebanyak 56 responden 56 dan yang menjawab tidak
mengetahui sebanyak 44 responden 44. Jadi berdasarkan hasil penelitian, sebagian responden mengetahui bagaimana tahapan-tahapan proses pelaksanaan
program yang dijelaskan oleh pihak Dinas Sosial. Dimana proses pelaksanaan program meliputi verifikasi proposal RS-RTLH, penjajagan calon lokasi kegiatan,
sosialiasi dari Dinas Soisal kepada masyarakat, menentukan lokasi dan calon
Universitas Sumatera Utara
penerima, verifikasi calon penerima bantuan dan pelaksanaan pembangunan RS- RTLH. Semuanya sudah dijelaskan dengan sangat detail oleh pihak Dinas Sosial.
Sebagian responden yang tidak mengetahui mereka kurang paham dengan proses pelaksanaan program RS-RTLH ini mereka hanya mengetahui bahwa mereka
mendapat bantuan bedah rumah dari pemerintahan. Hal ini didukung dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada responden yang bernama Bapak
Agustar memberkan jawaban sebagai berikut : “
saya mengetahui proses pelaksanaan program RS-RTLH ini karena sosialisasi yang diberikan oleh Dinas
Sosial yaitu Bapak Dadan Hendarsyah, kami semua dikumpulkan di Balai Desa untuk menerima informasi yang disampaikan langsung oleh Kepala Bidang Sosial
Dinas Sosial Kabupaten Tanah Datar”.
Tabel 5.12 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Tujuan Program
No. Kategori
Frekuensi Persentase
1. 2.
Mengetahui Tidak mengetahui
76 24
76 24
Jumlah 100
100
Sumber : Hasil Penelitian 2014 Data yang disajikan pada Tabel 5.12 menunjukkan bahwa distribusi
responden berdasarkan pengetahuan mengenai tujuan progran Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni yang mengatakan mengetahui sebanyak 76 responden
76 dan yang menjawab tidak mengetahui sebanyak 24 responden 24. Jadi berdasarkan hasil penelitian, mereka mengetahui tujuan pelaksanaan program
Universitas Sumatera Utara
tersebut dari proses sosialisasi yang dilaksanakan oleh Dinas Sosial Kabupaten Tanah Datar secara berkala kepada masyarakat. Hal ini didukung dari hasil
wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada responden dimana responden yang bernama bapak Ujang memberikan jawaban sebagai berikut :“
tujuan dari program bedah kampung ini adalah untuk tercapainya peumahan yang layak huni
dan nyaman” dan responden lainnya yaitu ibu Siti Khadijah memberikan jawaban sebagai berikut :
“dengan adanya program ini dapat mewujudkan keinginan kami yang kurang mampu ini untuk memiliki rumah yang layak untuk kami tempati”
.
Responden yang menjawab tidak mengetahui sama sekali mengenai program ini dijelaskan dengan panjang lebar oleh Dinas Sosial yang secara rutin
mensosialisasikan program ini kepada responden sehingga mereka menjadi mengerti tujuan dari program ini. Dalam hal ini petugas pemerintahan sudah
melaksanakan fungsinya untuk mensosialisasikan tujuan dari program sehingga masyarakat benar-benar paham maksud dari pemberian bantuan dari Kementerian
Perumahan Rakyat kepada mereka.
Tabel 5.13 Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Mengenai Sasaran Program
No. Kategori
Frekuensi Persentase
1. 2.
Mengetahui Tidak mengetahui
76 24
76 24
Jumlah 100
100
Sumber : Hasil Penelitian 2014
Universitas Sumatera Utara
Data yang disajikan pada Tabel 5.13 menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan pengetahuan mengenai sasaran progran Rehabilitasi Sosial
Rumah Tidak Layak Huni yang mengatakan mengetahui sebanyak 76 responden 76 dan yang menjawab tidak mengetahui sebanyak 24 responden 24. Jadi
dapat diketahui bahwa sebagian responden sudah mengetahui sasaran progran dari Sosialisasi yang diberikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Tanah Datar secara rutin
selama program ini dilaksanakan. Dan bagi responden yang tidak mengetahui sasaran program ini mereka pun tidak segan untuk bertanya kepada petugas dari
Dinas Sosial Kabupaten yang turun langsung ke lapangan. Hal ini didukung dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada responden dimana
responden yang bernama bapak Sahari memberikan jawaban sebagai berikut :“
yang menjadi sasaran dari program ini adalah warga yang kurang mampu yang memiliki rumah yang tidak layak untuk dihuni dimana mereka tidak
mempunyai lantai, atap dan dinding bangunan yang layak untuk ditempati
”. Dalam hal ini bisa dikatakan jajaran pemerintahan telah melaksanakan tugasnya
untuk memberikan pendampingan dan supervise terhadap masyarakat penerima bantuan sesuai dengan ketetapannya.
Distribusi Responden Berdasarkan Pendapat Mengenai Program RS-RTLH
Data menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan pengetahuan mengenai pendapat mengenai program RS-RTLH yang mengatakan setuju
sebanyak 100 responden 100 dan yang menjawab tidak mengetahui sebanyak 0 responden 0. Jadi seluruh responden mengatakan setuju dengan adanya
program yang diberikan pemerintah kepada rakyat miskin berupa rehabilitasi
Universitas Sumatera Utara
sosial rumah tidak layak huni. Mereka sangat senang dengan adanya program ini karena impian mereka selama ini memiliki rumah yang layak huni dapat terwujud.
Hal ini didukung dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada responden yang bernama Bapak Ariman memberkan jawaban sebagai berikut :
“saya sangat setuju dengan adanya program RS
-RTLH ini, karena saya dan keluarga saya dapat memiliki rumah yang layak untuk dihuni, karena selama ini
saya berpikir tidak mungkin saya memiliki rumah yang bagus dengan hasil yang didapat dari bertani, dan saya sangat berterima kasih kepada pemerintah yang
membuat program ini”.
Tabel 5.14 Distribusi Responden Berdasarkan Bahan Bangunan yang Digunakan
No. Kategori
Frekuensi Persentase
1. 2.
3. Batu bata
Kayu Triplek
23 58
19 23
58 19
Jumlah 100
100
Sumber : Hasil Penelitian 2014 Berdasarkan Tabel 5.14 dapat diketahui bahwa bahan bangunan yang
dominan digunakan responden adalah kayu. Hal ini dikarenakan keterbatasan biaya yang ada dan mereka menganggap menggunakan kayu sebagai bahan
Universitas Sumatera Utara
bangunan karena harganya yang lebih terjangkau dan dapat dipilih dengan kayu kualitas yang sedang, dan juga bagi mereka yang menggunakan kayu dapat
menghemat pengeluaran sehingga dengan sisa uang yang mereka kumpulkan dapat membangun MCK yang layak yang mana sebelumnya mereka tidak
mempunyai MCK sama sekali. Sementara sebagian masyarakat yang memilih menggunakan batu sebagai bahan bangunan menyatakan bahwa dana swadaya
yang mereka keluarkan lebih besar dan hasilnya juga lebih memuaskan karena keinginan mereka untuk memiliki rumah yang lebih bagus dari sebelumnya.
Tabel 5.15 Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Tukang Ahli
No. Kategori
Frekuensi Persentase
1. 2.
3. 3 orang
2 orang 1 orang
4 20
76 4
20 76
Jumlah 100
100
Sumber : Hasil Penelitian 2014 Berdasarkan Tabel 5.15 dapa diketahui bahwa sebagian besar responden
menggunakan tukang ahli sebanyak 1 orang saja, hal ini disebabkan karena
Universitas Sumatera Utara
prinsip pelaksanaan program yang menggunakan prinsip swadaya dan kegotong royongan yang mengharuskan penerima bantuan ikut terlibat dalam proses
pembuatan rumah. Hal ini juga demi mewujudkan salah satu tujuan pelaksanaan program yakni berkembangnya kegotong-royongan dan kesetiakawanan sosial
dilingkungan masyarakat. Sementara itu alasan lain mereka menggunakan hanya 1 orang tukang saja karena keterbatasan biasa upah tukang yang diberikan
pemerinyah yang hanya sebesar Rp 1.000.000 saja, jadi mereka lebih baik hanya menggunakan 1 orang tukang saja ikut terlibat dalam proses pembuatan rumah
mereka.
Tabel 5.16 Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Hasil Pekerjaan Tukang
yang Diinginkan No.
Kategori Frekuensi
Persentase
1. 2.
Sesuai Tidak sesuai
81 11
81 11
Jumlah 100
100
Sumber : Hasil Penelitian 2014
Universitas Sumatera Utara
Data yang disajikan pada Tabel 5.16 menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan kesesuaian hasil pekerjaan tukang yang diinginkan yang
mengatakan sesuai sebanyak 81 responden 81 dan yang menjawab tidak sesuai sebanyak 11 responden 11. Jadi dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden mengatakan hasil pekerjaan tukang sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Sesuai menurut mereka yaitu tukang melaksanakkan tugasnya dengan
tepat waktu, bahan-bahan bangunan yang mereka pakai dalam pengerjaan rumah cukup tidak melebihi batas anggaran yang diberikan dan rumah yang mereka buat
sesuai dengan apa yang diinginkan responden. Dan sebagian responden yang menyatakan tidak sesuai itu disebabkan karena tukang yang bekerja tidak
melakukan pekerjaan dengan baik dan pekerjaan mereka tidak sesuai dengan apa yang diinginkan responden. Hal ini didukung dari hasil wawancara yang
dilakukan oleh peneliti kepada responden yang bernama Bapak Murtanius memberkan jawaban sebagai berikut :
“ pekerjaan tukang sangat sesuai
dengan apa yang saya inginkan, ini saya lihat dari kelihaian mereke bekerja, ketepatan
waktu mereka dan bahan bangunan yang mereka pakai sesuai dengan
anggaran”. Sememtara itu responden lainnya yang menyatakan tidak sesuai adalah Saudara Adrizal yang memberikan jawaban sebagai berikut:
“pekerjaan
tukang dalam melakukan pembangunan rumah saya tidak sesuai dengan apa yang saya inginkan. Mereka melakukan pekerjaan mereka asal-asalan saja dan hasil
pekerjaan mereka tidak bagus”.
Tabel 5.17 Distribusi Responden Berdasarkan Keterlibatan dalam Pengerjaan Rumah
Universitas Sumatera Utara
No. Kategori
Frekuensi Persentase
1. 2.
Terlibat Tidak terlibat
85 15
85 15
Jumlah 100
100
Sumber : Hasil Penelitian 2014 Data yang disajikan pada Tabel 5.17 menunjukkan bahwa distribusi
responden berdasarkan keterlibatan responden dalam pengerjaan rumah yang mengatakan terlibat sebanyak 85 responden 85 dan yang menjawab tidak
sesuai sebanyak 15 responden 15. Jadi dapat diketahui bahwa sebagian besar responden terlibat dalam pengerjaan rumah mereka, hal ini disebabkan karena
pekerjaan mereka sehari-hari sebagai petani dimana mereka mempunyai waktu luang sehingga mereka bisa ikut terlibat dalam pengerjaan rumah mereka.
Sementara responden yang menyatakan tidak terlibat itu disebabkan karena pekerjaan mereka sebagai buruh dan sopir yang tidak mempunyai waktu yang
cukup untuk ikut terlibat dalam pengerjaan rumah mereka. Dalam pengerjaan rumah responden yang terlibat dalam pengerjaan rumah sehari-sehari sekitar 6-7
jam waktu mereka untuk membantu pengerjaan rumah mereka, karena dari pagi sampai siang mereka bekerja di ladang mereka. Hal ini didukung dari hasil
wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada responden yang bernama Bapak Suparman memberkan jawaban sebagai berikut :
“saya terlibat di dalam
pengerjaan rumah dikarenakan saya mempunyai waktu yang luang karena pekerjaan saya sebagai petani dimana sebagai petani tidak menuntut waktu yang
banyak di ladang sehingga saya bisa fokus terlibat dalam pengerjaan rumah
saya”. Sementara salah seorang responden yang menjawab tidak terlibat adalah
Universitas Sumatera Utara
saudara Repi Susanto yang memberi jawaban sebagai berikut : “pekerjaan saya
sebagai sopir yang tidak mempunyai waktu luang sehingga saya tidak bisa terlibat dalam pengerjaan rumah saya. Saya pun jarang pulang karena pekerjaan
saya sebagai sopir truk yang membawa barang hingga ke Jakarta. Hal inilah yang membuat saya tidak terlibat dan saya menyerahkan semua pekerja kepada
tukang”.
Distribusi Responden Berdasarkan Keterjangkauan Harga Bahan Bangunan
Data menunjukkan
bahwa distribusi
responden berdasarkan
keterjangkauan harga bahan bangunan yang mengatakan terjangkau sebanyak 100 responden 100 dan yang menjawab tidak terjangkau sebanyak 0 responden
0. Jadi dapat dilihat bahwa seluruh responden menjawab terjangkau itu disebabkan karena pemerintah dalam memberikan bantuan dalam bentuk bahan
bangunan tidak lagi dalam bentuk uang sehingga semua responden tidak susah payah lagi dalam membeli bahan bangunan yang dibutuhkan. Dana yang
diberikan kepada penerima bantuan RS-RTLH adalah sebesar Rp 10.000.000 dimana dana sebesar Rp 9.000.000 diberikan dalam bentuk bahan bangunan dan
Rp 1.000.000 untuk upah tukang. Jadi penerima bantuan tidak perlu memikirkan lagi bahan bangunan yang harus mereka beli karena semua sudah dibeli oleh
pemerintah.
Distribusi Responden Berdasarkan Ketepatan Waktu Penyaluran Dana Bantuan Dengan Waktu Pengerjaan Rehabilitasi Rumah
Universitas Sumatera Utara
Data menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan ketepatan waktu penyaluran dana bantuan dengan waktu pengerjaan rehabilitasi rumah yang
mengatakan terjangkau sebanyak 100 responden 100 dan yang menjawab tidak terjangkau sebanyak 0 responden 0. Jadi dapat dilihat bahwa semua
responden menjawab ketepatan waktu penyaluran dana sesuai dengan waktu pengerjaan rehabilitasi rumah karena pemerintahan betul-betul serius dalam
menangani program rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni. Dana yang disalurkan kepada responden benar-benar langsung digunakan untuk melakukan
proses rehabilitasi rumah mereka sehingga pengerjaan rumah tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dan hasilnya juga
langsung dapat diirasakan oleh masyarakat. Penyerahan laporan dari masyarakat secara berkala akan diserahkan kepada Kementrian Sosial RI sebagai bukti
pertanggungjawaban dan tingkat keberhasilan program. Pemerinntah memberikan waktu kepada masyarakat yang menerima bantuan untuk menyelesaikan
pembangunan rumah dalam jangka waktu 100 hari sejak bantuan diterima. Hal ini didukung dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada responden
yang bernama Ibu Yusnida memberkan jawaban sebagai berikut : “menurut saya
ketepatan waktu pemberian bantuan dengan berjalannya program sudah sangat sesuai, karena pemerintah benar-
benar menjalankan program inii dengan baik”.
Tabel 5.18 Distribusi Responden Berdasarkan Kesanggupan Masyarakat Dalam
Menggunakan Dana Swadaya No.
Kategori Frekuensi
Persentase
Universitas Sumatera Utara
1. 2.
Memberatkan Tidak memberatkan
33 67
33 67
Jumlah 100
100
Sumber : Hasil Penelitian 2014 Data yang disajikan pada Tabel 5.18 menunjukkan bahwa distribusi
responden berdasarkan kesanggupan masyarakat dalam menggunakan dana swadaya yang mengatakan memberatkan sebanyak 33 responden 33 dan yang
menjawab tidak terjangkau sebanyak 67 responden 67. Jadi dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mengatakan tidak keberatan dengan dana
swadaya yang mereka keluarkan sendiri untuk menambah kekurangan dana untuk rehabilitasi rumah mereka, mereka justru sangat senang mendapatkan bantuan
karena justru dengan adanya bantuan tersebut mereka jadi terpancing dan lebih bersemangat untuk membuat rumah yang lebih layak huni. Sementara itu
beberapa responden yang mengatakan mereka keberatan atau merasa terbebani dengan penggunaan dana swadaya dikarenakan terbatasnya dana yang mereka
miliki, meskipun demikian mereka tetap merasa senang sudah diberikan bantuan oleh pemerintah sehingga bisa memiliki rumah yang lebih layak.
Tabel 5.19 Distribusi Responden Berdasarkan Penyelesaian Laporan Yang Harus
Diserahkan Kepada Dinas Sosial
Universitas Sumatera Utara
No. Kategori
Frekuensi Persentase
1. 2.
Tepat waktu Tidak tepat waktu
81 11
81 11
Jumlah 100
100
Sumber : Hasil Penelitian 2014 Data yang disajikan pada Tabel 5.19 menunjukkan bahwa distribusi
responden berdasarkan penyelesaian laporan yang harus diserahkan kepada Dinas Sosial yang mengatakan tepat waktu sebanyak 81 responden 81 dan yang
menjawab tidak tepat waktu sebanyak 11 responden 11. Jadi dapat dilihat bahwa hampir seluruh responden dapat meyelesaikan laporan pertanggung
jawaban dana program kepada Dinas Sosial Kabupaten Tanah Datar dalam bentuk laporan pertanggungjawaban .Sebagian responden yang mengalami keterlambatan
dalam menyelesaikan laporan disebabkan ketidak mampuan dalam baca tulis dan juga beberapa responden yang pekerjaannya sebagai sopir dimana mereka tidak
mempunyai waktu untuk menyelesaikan laporan pertanggungjawaban ini. Laporan pertanggungjawaban ini sangatlah penting, karena dari laporan inilah
Kemetrian Perumahan Rakyat dapat melihat apakah program berjalan sesuai dengan yang diinginkan atau tidak.
Universitas Sumatera Utara
Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Dana Yang Diterima Dengan Dana Yang Telah Ditetapkan
Data menunjukkan bahwa distribusi responden berdasarkan kesesuaian dana yang diterima dengan dana yang telah ditetapkan yang mengatakan sesuai
sebanyak 100 responden 100 dan yang menjawab tidak sesuai sebanyak 0 responden 0. Jadi dapat dilihat bahwa keseluruhan responden mengatakan
bahwa dana yang mereka terima dari Dinas Sosial sesuai dengan dana yang telah ditetapkan oleh Kementrian Perumahan Rakyat. Dimana telah kita ketahui bahwa
dana yang diberikan sebesar Rp 10.000.000. dimana Rp 9.000.000 untuk pembelian bahan bangunan, pemerintah memberikan langsung bahan bangunan
tidak lagi dalam bentuk uang dan dana Rp 1.000.000 untuk upah tukang. Dana yang mereka peroleh sangat sesuai dengan dana yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. Pemerintah dalam memberikan bantuan dengan langsung memberikan bahan bangunan ini dilakukan supaya tidak terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan seperti penerima bantuan tidak mempergunakan dana sesuai yang telah ditentukan. Masyarakatpun tidak perlu untuk susah payah lagi membeli
bahan bangunan untuk rumah mereka karena pemerintah memberikan bantuan dalan bentuk bahan bangunan dan mereka bisa langsung mengerjakan rumah
mereka setelah bantuan datang.
Universitas Sumatera Utara
5.2.3 Keluaran