Teori Momentum Sederhana PENDAHULUAN

• Geometric Pitch Merupakan jarak teoritis yang mungkin terjadi dari pergerakan propeler dalam sekali revolusi. • Effective Pitch Adalah jarak sebenarnya dari perjalanan propeler dalam sekali revolusi di udara. Effective pitch biasanya lebih pendek dibandingkan geometric pitch, dimana hal ini disebabkan udara adalah fluida dan selalu terjadi slip Gambar 2.7 Geometric dan Effective Pitch

2.5 Teori Momentum Sederhana

Sebuah metode sederhana untuk menghitung propeller yang sedang beroperasi bergantung terhadap energi momentum dan kinetik dari sistem. Propeller diasumsikan terdiri dari sejumlah besar baling – baling blade, sehingga terbentuk plat penggerak actuator disk dengan thrustterdistribusi secara merata di sekitar plat. Kecepatan aksian dari fluida berlangsung secara kontinu melewati plat propeller untuk mencapai kontinuitas aliran. Tekanan fluida, Δp, meningkat secara tiba – tiba ketika berada di plat propelle r. Δp bernilai sama dengan thrust pada setiap unit daerah dari plat dan peningkatan kecepatan aksial akan menciptakan daerah slipstream di belakang propeller. Gambar 2.8 Aliran Plat Penggerak Actuator Disk Flow Universitas Sumatera Utara Pada luas permukaan A dari sebuah plat penggerak di sebuah aliran dengan kecepatan V o, kecepatan aksial meningkat ketika mendekati plat menjadi V o + aV o dan tekanan menurun dari p o menjadi p 1 . Selama melewati plat, kecepatan udara konstan tetapi setelah mencapai daerah slipstream akhir, kecepatan meningkat menjadi V o + bV o . Tekanan juga meningkat secara cepat menjadi p 1 + Δp = p 2 ketika berada di belakang plat dan setelah itu kembali lagi menjadi p o . Tekanan total asli � � 1 = � + � 2 �� 2 = � 1 + � 2 �� + ��� 2 2.1 Freestream Tepat di depan plat Tekanan total akhir � � 2 = � + � 2 �� + ��� 2 Jauh di belakang propeller 2.2 = � 1 + ∆� + � 2 �� + ��� 2 Tepat di belakang propeller Dengan menggunakan persamaan freestream dari � � 1 dan persamaan daerah jauh untuk � � 2 , maka diperoleh ∆� = � � 2 − � � 1 = � 2 2 ��� 2 + � 2 �� 2 = ��� 2 �1 + � 2 � � 2.3 Thrust adalah nilai dari perubahan momentum dari daerah yang jauh di belakang plat. � = ∆�� = ��� + ������� 2.4 jadi ∆� = ��� + ������ = �� 2 1 + �� 2.5 Dengan membandingkan 2.3 dan 2.5, maka diperoleh � = � 2 2.6 Kemudian dengan memasukkan nilai 2.6 ke dalam persamaan 2.4 maka didapat � = 2��� 2 1 + �� 2.7 Peningkatan energi kinetik fluida tiap satuan waktu di daerah slipstream adalah perbedaan antara energi kinetik di daerah slipstream akhir dan energi kinetik dengan jumlah massa udara yang sama jauh di atas propeller. Dimana M adalah massa aliran melalui plat penggerak tiap satuan waktu, Universitas Sumatera Utara ∆�. �. = �[��1+�] 2 2 − �� 2 2 = ���� 1+� 2 {[ ��1 + �] 2 − � � 2 } 2.8 = ���� 1+� 2 [ � 2 �1 + � 2 � 2�] Dengan menukar b = 2a, diperoleh ∆�. �. = ��� � � �+� � �� � 2.9 = 2 ��� 3 1 + � 2 � Dengan memasukkan persamaan 2.7 ke dalam persamaan 2.9 , diperoleh ∆�. �. = ���1 + � 2.10 Efisiensi ideal dari sebuah propeller, η, dapat dihitung melalui � = ������ ����� = ��� ∆�. �. = ��� ���1+� 2.11 = 1 1 + � Maka semakin besar percepatan fluida melewati propeller, maka semakin rendah efisiensi yang diperoleh propeller. Sebuah propeller besar yang menggerakan sejumlah udara yang banyak tetapi memberikan percepatan udara yang rendah, lebih efisien dibandingkan propeller kecil yang menggerakkan sedikit udara dengan kecepatan tinggi.

2.6 Gaya Yang Terjadi Pada Propeler

Dokumen yang terkait

Kajian Perbandingan Karakteristik Turbulensi Dan Pulsasi Antara Propeler Pesawat Tanpa Awak Yang Rendah Bising Dan Propeler Pabrikan Melalui Analisa Komputasi Dinamika Fluida

1 41 87

Proses Pembuatan Dan Pengujian Kebisingan Prototipe Propeller Uav Tiga Sudu Menggunakan Material Paduan (94% Al – 6%Mg)

3 124 85

Simulasi Deformasi dan Tegangan Sayap Pesawat Tanpa Awak Berbahan Komposit Serat Rock Wool dan Polyester dengan Software Ansys 14.0

7 50 80

Simulasi Aerodinamis Dan Tegangan Propeler Pesawat Tipe Airfoil Naca M6 Melalui Analisa Komputasi Dinamika Menggunakan Material Paduan (94% Al-6% Mg)

0 0 13

Simulasi Aerodinamis Dan Tegangan Propeler Pesawat Tipe Airfoil Naca M6 Melalui Analisa Komputasi Dinamika Menggunakan Material Paduan (94% Al-6% Mg)

0 0 2

Simulasi Aerodinamis Dan Tegangan Propeler Pesawat Tipe Airfoil Naca M6 Melalui Analisa Komputasi Dinamika Menggunakan Material Paduan (94% Al-6% Mg)

0 0 3

Simulasi Aerodinamis Dan Tegangan Propeler Pesawat Tipe Airfoil Naca M6 Melalui Analisa Komputasi Dinamika Menggunakan Material Paduan (94% Al-6% Mg)

2 4 17

Simulasi Aerodinamis Dan Tegangan Propeler Pesawat Tipe Airfoil Naca M6 Melalui Analisa Komputasi Dinamika Menggunakan Material Paduan (94% Al-6% Mg)

0 0 1

KAJIAN PERBANDINGAN KARAKTERISTIK TURBULENSI DAN PULSASI ANTARA PROPELER PESAWAT TANPA AWAK YANG RENDAH BISING DAN PROPELER PABRIKAN MELALUI ANALISA KOMPUTASI DINAMIKA FLUIDA

0 0 12

PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN KEBISINGAN PROTOTIPE PROPELLER UAV TIGA SUDU MENGGUNAKAN MATERIAL PADUAN ( 94 Al – 6 Mg )

0 0 12