Melakukan simulasi propeller METODOLOGI PENELITIAN

4.2 Melakukan simulasi propeller

4.2.1 Simulasi aliran udara pada propeller Simulasi ini dibagi menjadi 4 variasi kecepatan propeller yaitu 1000 rpm, 1500 rpm, 2000 rpm, dan 2500 rpm. Gambar arrow atau panah ini dipilih agar perubahan aliran udara terlihat. Jumlah panah dalam simulasi ini sebanyak 150 goal point. a. Kecepatan putar propeller 1000 rpm atau 104,719 rads a b Gambar 4.9 a Kontur Kecepatan Pada Permukaan Propeler b Aliran udara pada 1000 rpm Universitas Sumatera Utara Pada gambar 4.9, terlihat aliran udara yang disebabkan oleh propeller yang berputar. Perubahan aliran udara ini memiliki energi turbulen maksimum sebesar 0,282706175 Jkg dan menghasilkan kecepatan udara sebesar 34,33 ms. b. Kecepatan putar propeller 1500 rpm atau 157,079 rads a b Gambar 4.10 a Kontur Kecepatan Pada Permukaan Propeler bAliran udara pada 1500 rpm Pada gambar 4.10, berbeda pada kecepatan 1000 rpm, perubahan aliran yang disebabkan oleh bilah propeller ini lebih banyak. Perubahan aliran udara ini memiliki Universitas Sumatera Utara energi turbulensi maksimum sebesar 2,256120172 Jkg dan menghasilkan kecepatan udara sebesar 51,33 ms. c. Kecepatan putar propeller 2000 rpm a b Gambar 4.11 a Kontur Kecepatan Pada Permukaan Propeler b Aliran udara pada 2000 rpm Universitas Sumatera Utara Pada gambar 4.11, terlihat semakin besar perubahan aliran udara yang terjadi. Perubahan aliran udara ini memiliki energi turbulen maksimum sebesar 9,104209453 Jkg dan menghasilkan kecepatan udara sebesar 68,33 ms. d. Kecepatan putar propeller 2500 rpm a b Gambar 4.12 a Kontur Kecepatan Pada Permukaan Propeler b Aliran udara pada 2500 rpm Universitas Sumatera Utara Pada kedua gambar 4.12 terlihat aliran udara semakin banyak dan rapat pada sekitar propeller. Perubahan aliran udara ini memiliki energi turbulensi maksimum sebesar 19,51837148 Jkg dan menghasilkan kecepatan udara sebesar 85,66 ms. Hasil pengujian untuk perubahan aliran udara dengan parameter yang telah dimasukkan sebelumnya dan variasi kecepatan putar propeller, ditampilkan dalam tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Hasil Pengujian Propeller dengan variasi kecepatan putar Parameter Satuan Putaran 1000 1500 2000 2500 GG Dynamic Preassure Pa 705,806 1577,13 2791,26 4380,93 GG Velocity ms 34,33 51,332 68,33 85,66 GG Turbulent Energy Jkg 0,278 2,256 9,104 18,518 Hasil pengujian dalam tersebut dibuat ke dalam bentuk grafik yang ditampilkan pada gambar-gambar berikut, Gambar 4.13 Grafik parameter Max Dynamic Preassure Pada gambar grafik diatas menunjukkan semakin tinggi kecepatan putaran propeler maka tekanan yang dihasilkan akan semakin besar. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.14 Grafik parameter Max Velocity Pada gambar grafik diatas, peningkatan kecepatan aliran udara yang semakin besar sebanding dengan kenaikan kecepatan putar propeler. Gambar 4.15 Grafik parameter Max Turbulent Energy Pada gambar grafik diatas, sama seperti parameter sebelumnya, kenaikan kecepatan putar propeler akan menghasilkan kenaikan juga energi turbulensinya. 0.278 2.256 9.104 18.518 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 1000 1500 2000 2500 GG Turbulent Energy GG Turbulent Energy Putaran rpm Value Jkg Universitas Sumatera Utara 4.2.2 Simulasi tekanan pada propeller Hasil simulasi Ansys Fluent ini berupa preassure atau tekanan yang terjadi pada propeller selama berputar. Variabel kecepatan yang dimasukkan pada simulasi ini adalah kecepatan udara yang dihasilkan propeller yang dihasilkan pada simulasi aliran udara diatas. a. Kecepatan udara 34,33 ms Gambar 4.16 Kontur tekanan pada kecepatan udara 34,33 ms Kontur warna merah mengindikasikan daerah yang mengalami tekanan paling besar. Nilai tekanan maksimum yang terjadi adalah 1,024 x 10 5 Pa. b. Kecepatan udara 51,33 ms Gambar 4.17 Kontur tekanan pada kecepatan udara 51,33 ms Universitas Sumatera Utara Pada gambar 4.17, kontur warna merah menunjukkan daerah yang mengalami tekanan paling besar. Nilai tekanan maksimum yang terjadi adalah 1,040 x 10 5 Pa. c. Kecepatan udara 68,33 ms Gambar 4.18 Kontur tekanan pada kecepatan udara 68,33 ms Pada gambar diatas, kontur warna merah menandakan daerah yang mengalami tekanan paling besar. Nilai tekanan maksimum yang terjadi adalah 1,061 x 10 5 Pa. d. Kecepatan udara 85,66 ms Gambar 4.19 Kontur tekanan pada kecepatan udara 85,66 ms Universitas Sumatera Utara Pada gambar 4.19, kontur warna merah menunjukkan daerah yang mengalami tekanan paling besar. Nilai tekanan maksimum yang terjadi adalah 1,083 x 10 5 Pa. 4.2.3 Simulasi tegangan pada propeller Tekanan yang didapatkan dari simulasi tekanan yang menggunakan Ansys Fluent diimport ke dalam simulasi tegangan yang menggunakan metoda Static Structural pada Ansys. a. Propeller 1000 rpm Gambar 4.20 Kontur total perubahan bentuk pada propeller 1000 rpm Pada gambar diatas, terlihat perbedaan warna pada bilah propeller. Ujung propeller memiliki kontur warna merah. Ini berarti yang mengalami perubahan bentuk terakhir ialah ujung propeller tersebut. Perubahan bentuk yang pertama terjadi adalah pangkal propeller yang melekat pada hub. Gambar 4.21 Kontur elastisitas pada propeller 1000 rpm Universitas Sumatera Utara Pada gambar 4.21, kontur warna pada propeller berada pada titik minimum. Tetapi pada pangkal propeller apabila dilihat secara teliti, terdapat warna merah pada pangkal bilah yang melekat pada hub. Ini menunjukkan pangkal bilah akan meregang akibat tekanan yang terjadi ketika propeller berputar. Gambar 4.22 Kontur tegangan pada propeller 1000 rpm Pada gambar diatas, terlihat propeller membengkok. Ini adalah tegangan yang terjadi ketika propeller berputar. Nilai tegangan maksimum yang dihasilkan pada kecepatan putar 1000 rpm dan kecepatan udara 34,33 ms adalah 31121 dynecm 2 atau 3112,1 Pa. b. Propeller 1500 rpm Gambar 4.23 Kontur total perubahan bentuk pada propeller 1500 rpm Pada gambar diatas, terlihat perbedaan warna pada bilah propeller. Ujung propeller memiliki kontur warna merah. Ini berarti yang mengalami perubahan Universitas Sumatera Utara bentuk terakhir ialah ujung propeller tersebut. Perubahan bentuk yang pertama terjadi adalah pangkal propeller yang meleket pada hub. Gambar 4.24 Kontur elastisitas pada propeller 1500 rpm Pada gambar diatas, kontur warna pada propeller berada pada titik minimum. Tetapi pada pangkal propeller apabila dilihat secara teliti, terdapat warna merah pada pangkal bilah yang melekat pada hub. Ini menunjukkan pangkal bilah akan meregang akibat tekanan yang terjadi ketika propeller berputar. Gambar 4.25 Kontur tegangan pada propeller 1500 rpm Pada gambar diatas, terlihat propeller membengkok. Ini adalah tegangan yang terjadi ketika propeller berputar. Nilai tegangan maksimum yang dihasilkan pada kecepatan putar 1500 rpm dan kecepatan udara 51,33 ms adalah 72490 dynecm 2 atau 7249,0 Pa. Universitas Sumatera Utara c. Propeller 2000 rpm Gambar 4.26 Kontur total perubahan bentuk pada propeller 2000 rpm Pada gambar diatas, terlihat perbedaan warna pada bilah propeller. Ujung propeller memiliki kontur warna merah. Ini berarti yang mengalami perubahan bentuk terakhir ialah ujung propeller tersebut. Perubahan bentuk yang pertama terjadi adalah pangkal propeller yang melekat pada hub. Gambar 4.27 Kontur elatisitas pada propeller 2000 rpm Pada gambar 4.27, kontur warna pada propeller berada pada titik minimum. Tetapi pada pangkal propeller apabila dilihat secara teliti, terdapat warna merah pada pangkal bilah yang melekat pada hub. Ini menunjukkan pangkal bilah akan meregang akibat tekanan yang terjadi ketika propeller berputar. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.28 Kontur tegangan pada propeller 2000 rpm Pada gambar diatas, terlihat propeller membengkok. Ini adalah tegangan yang terjadi ketika propeller berputar. Nilai tegangan maksimum yang dihasilkan pada kecepatan putar 2000 rpm dan kecepatan udara 68,33 ms adalah 1,2793e 5 dynecm 2 atau 12.793 Pa. d, Propeller 2500 rpm Gambar 4.29 Kontur total perubahan bentuk pada propeller 2500 rpm Pada gambar diatas, terlihat perbedaan warna pada bilah propeller. Ujung propeller memiliki kontur warna merah. Ini berarti yang mengalami perubahan bentuk terakhir ialah ujung propeller tersebut. Perubahan bentuk yang pertama terjadi adalah pangkal propeller yang melekat pada hub. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.30 Kontur elatisitas pada propeller 2500 rpm Pada gambar 4.30, kontur warna pada propeller berada pada titik minimum. Tetapi pada pangkal propeller apabila dilihat secara teliti, terdapat warna merah pada pangkal bilah yang melekat pada hub. Ini menunjukkan pangkal bilah akan meregang akibat tekanan yang terjadi ketika propeller berputar. Gambar 4.31 Kontur tegangan pada propeller 2500 rpm Pada gambar diatas, terlihat propeller membengkok. Ini adalah tegangan yang terjadi ketika propeller berputar. Nilai tegangan maksimum yang dihasilkan pada kecepatan putar 2500 rpm dan kecepatan udara 68,33 ms adalah 1,9578e 5 dynecm 2 atau 19.578 Pa. Universitas Sumatera Utara

4.3 Perhitungan Noise Pada Propeler

Dokumen yang terkait

Kajian Perbandingan Karakteristik Turbulensi Dan Pulsasi Antara Propeler Pesawat Tanpa Awak Yang Rendah Bising Dan Propeler Pabrikan Melalui Analisa Komputasi Dinamika Fluida

1 41 87

Proses Pembuatan Dan Pengujian Kebisingan Prototipe Propeller Uav Tiga Sudu Menggunakan Material Paduan (94% Al – 6%Mg)

3 124 85

Simulasi Deformasi dan Tegangan Sayap Pesawat Tanpa Awak Berbahan Komposit Serat Rock Wool dan Polyester dengan Software Ansys 14.0

7 50 80

Simulasi Aerodinamis Dan Tegangan Propeler Pesawat Tipe Airfoil Naca M6 Melalui Analisa Komputasi Dinamika Menggunakan Material Paduan (94% Al-6% Mg)

0 0 13

Simulasi Aerodinamis Dan Tegangan Propeler Pesawat Tipe Airfoil Naca M6 Melalui Analisa Komputasi Dinamika Menggunakan Material Paduan (94% Al-6% Mg)

0 0 2

Simulasi Aerodinamis Dan Tegangan Propeler Pesawat Tipe Airfoil Naca M6 Melalui Analisa Komputasi Dinamika Menggunakan Material Paduan (94% Al-6% Mg)

0 0 3

Simulasi Aerodinamis Dan Tegangan Propeler Pesawat Tipe Airfoil Naca M6 Melalui Analisa Komputasi Dinamika Menggunakan Material Paduan (94% Al-6% Mg)

2 4 17

Simulasi Aerodinamis Dan Tegangan Propeler Pesawat Tipe Airfoil Naca M6 Melalui Analisa Komputasi Dinamika Menggunakan Material Paduan (94% Al-6% Mg)

0 0 1

KAJIAN PERBANDINGAN KARAKTERISTIK TURBULENSI DAN PULSASI ANTARA PROPELER PESAWAT TANPA AWAK YANG RENDAH BISING DAN PROPELER PABRIKAN MELALUI ANALISA KOMPUTASI DINAMIKA FLUIDA

0 0 12

PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN KEBISINGAN PROTOTIPE PROPELLER UAV TIGA SUDU MENGGUNAKAN MATERIAL PADUAN ( 94 Al – 6 Mg )

0 0 12