Uji Multikolinieritas Uji Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 4.10

57 Gambar 4.3 Sumber: Data Diolah, 2015 Grafik Scatterplot Heteroskedastisitas Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa model regresi ini bebas dari masalah heteroskedastisitas, dengan kata lain: variabel-variabel yang akan diuji dalam penelitian ini bersifat homoskedastis.

c. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinearitas dalam penelitian ini adalah dengan melihat koefisien Variance Inflation Factor VIF dan nilai Tolerance. Persamaan regresi yang baik terbebas dari multikolinieritas antara variabel independen. Multikolinearitas dapat diukur melihat nilai VIF Variance Inflation Factor yang ≤ 10 dan nilai 58 Tolerance yang ≥ 0.1. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas dari output SPSS yang dilakukan. Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant X1 .107 9.373 X2 .023 44.379 X3 .015 67.407 a. Dependent Variable: Y Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa nilai tolerance variabel X1 yaitu keterkaitan eksternal supplier 0,1 dan nilai VIF 10 menunjukkan bahwa tidak ada multikolinearitas dalam model regresi sehingga data dikatakan baik dan dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya. Sedangkan variabel X2 yaitu keterkaitan eksternal pelanggan dan X3 yaitu keterkaitan internal proses produksi 0,1 dan nilai VIF 10 menunjukkan bahwa ada multikolinearitas dalam model regresi sehingga data dikatakan tidak baik dan tidak dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya.

d. Uji Autokorelasi

Uji ini dilakukan dengan menggunakan analisis Durbin Watson DW test. Pengambilan keputusan pada asumsi ini memerlukan dua nilai bantu yang diperoleh dari tabel Durbin Watson, yaitu nilai dl dan du untuk K = jumlah 59 variabel bebas dan n = jumlah sampel. Jika nilai DW berada diantara nilai du hingga 4-du, berarti asumsi tidak terjadi autokorelasi terpenuhi. Adapun kriteria dalam penentuan autokorelasi adalah sebagai berikut : 1. Nilai D-W lebih kecil dari -2 berarti ada korelasi positif, 2. Nilai D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi, 3. Nilai D-W lebih besar dari +2 berarti ada autokorelasi negatif. Tabel 4.8 digunakan untuk melihat nilai Durbin Watson yang didapat dengan menggunakan bantuan SPSS Versi 17. Tabel 4. digunakan untuk melihat nilai Durbin Watson yang didapat dengan menggunakan bantuan SPSS Versi 17. Tabel DW menunjukkan bahwa dengan n = 42, K = 3, maka akan diperoleh nilai dl = 1.356 dan du = 1.662 dan 4-du = 4 – 1.662 = 2.338 Tabel 4.8 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .999 a .999 .999 28.47231 1.296 a. Predictors: Constant, X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Tabel 4.8 menunjukkan bahwa DW test sebesar = 1.296, Ini menyimpulkan bahwa nilai D-W di antara -2 sampai +2, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian tersebut tidak terjadi autokorelasi atau bebas dari autokorelasi. Penulis menetapkan bahwa model layak digunakan setelah asumsi klasik terpenuhi. 60

4.2.4. Uji Koefisien Determinasi

Tabel 4.9 berikut merupakan Tabel model summary yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar kualitas model regresi yang terbentuk dapat menerangkan kondisi yang sebenarnya, dengan memperhatikan nilai koefisien determinasi R square. Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .999 a .999 .999 28.47231 1.296 a. Predictors: Constant, X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y Tabel 4.9 menunjukkan kemampuan model dalam menjelaskan besarnya pengaruh variabel independen keterkaitan eksternal yaitu supplier, keterkaitan eksternal yaitu pelanggan, keterkaitan internal yaitu proses produksi terhadap variabel dependen laba adalah sebesar 0.999 99,9, dimana dari 100 ternyata variabel keterkaitan eksternal yaitu supplier, keterkaitan eksternal yaitu pelanggan, keterkaitan internal yaitu proses produksi dapat berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil audit sebesar 99,9 sedangkan sisanya sebanyak 0,01 dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. 61

4.2.5. Uji Hipotesis

a. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 4.10

Hasil Uji Regresi berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -93.748 34.635 -2.707 .010 X1 -.013 .007 -.032 -1.981 .055 X2 1.023 .009 4.250 119.345 .000 X3 -1.057 .013 -3.450 -78.604 .000 a. Dependent Variable: Y Berdasarkan pada Tabel 4.10 dapat dilihat koefisien untuk persamaan regresi dari penelitian ini, yang dapat disusun dalam persamaan matematis sebagai berikut: Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 Y =-93.748 - 0.32X 1 + 4.250X 2 – 3.450X 3 Dari persamaan di atas menunjukkan bahwa konstanta sebesar -93.748 artinya, jika keterkaitan eksternal supplier, keterkaitan eksternal pelanggan dan keterkaitan internal proses produksi dalam hal ini yang berkaitan dengan variabel tersebut adalah biaya bahan baku, penjualan, dan harga pokok produksi pada home industry al-barokah jika tidak meningkatkonstan maka laba perusahaan akan turun sebanyak -93.748. Sedangkan untuk variabel independen, 62 variabel X 1 dan X 3 bernilai negatif yang artinya apabila biaya bahan baku dan harga pokok produksi meningkat sebesar 1, maka laba akan mengalami penurunan. Sedangkan variabel penjualan bernilai positif yang artinya apabila penjualan meningkat 1 maka laba akan mengalami kenaikan.

b. Uji t