17
keterlibatannya  di  dalam  berbagai  partai  politik  termasuk  dalam  Pemilihan Gubernur NTB pada tahun 2008.
Bab  kelima,  penutup  yang  berisikan  penjabaran  subtansif  dalam  bentuk kesimpulan dan saran.
18
BAB II TUAN GURU DAN POLITIK
A. Agama dan Politik
Zoon  politicon,  manusia  adalah  binatang  politik.  Arti  dari  konsep  ini adalah  manusia  berbeda  dengan  binatang  yang  memiliki  peralatan  ilmiah  untuk
mengorganisir  diri  guna  mencapai  hidup  yang  adil
1
.  Inilah  politik.  Miriam Budiarjo, mendefinisikan politik sebagai usaha menggapai kehidupan yang  lebih
baik
2
.  Sehingga  pada  zaman  Yunani  Kuno  terutama  Plato  dan  Aristoteles menamakannya dengan en dam onia atau the good life. Hidup lebih baik.
Berbeda perspektif  yang  lebih luas, Ramlan Surbakti melihat politik tidak hanya  usaha-usaha  warga  negara  untuk  memperoleh  kebaikan  bersama,
melainkan  lebih  luas  lagi,  yaitu  segala  hal  yang  berkaitan  dengan penyelenggaraan  negara  dan  pemerintahan.  Politik  sebagai  kegiatan  yang
berkaitan  dengan  mempertahankan  kekuasaan  dan  masyarakat;  Politik  sebagai kegiatan  perumusan  kebijakan  umum;  dan  politik  sebagai  konflik  dalam
mempertahankan atau mencari sumber-sumber yang dianggap penting
3
. Namun  demikian,  ada  juga  pengertian  yang  dianggap  “pragmatis”  dalam
mengartikan  politik.  Harold  D.  Laswell,  misalnya  mengartikan  politik  dengan
1
Robertus  Robert  dan  Ronny  Agustunis  ed,  Kembalinya  Politik;Pemikiran  Politik Kontemporer dari Arendt sampai Zizek, Jakarta: Buku Kita, cet I, 2008, h. viii-ix
2
Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta : PT Gramedia Pusaka Utama, cet III, 2008, h. 13
3
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia, cet. IV, 1999, h. 1-2
19
who  get  what  and  when,  siapa  mendapat  apa  dan  bagaimana
4
.  Artinya  bahwa dalam  berpolitik  atau  untuk  memperoleh  kekuasaan,  akan  membutuhkan
transaksi oleh siapa mendapat apa setelah itu bagaimana? Secara  etimologis,  politik  berasal  dari  bahasa  Yunani,  polis  yang  artinya
kota  atau  negara  kota.  Kemudian  berkembang  menjadi  polites  yang  berarti warganegara;  politea  yang  berarti  semua  yang  berhubungan  dengan  negara;
politika yaitu pemerintahan Negara; dan politikos ialah kewarganegaraan
5
. Dalam bahasa Arab, politik disebut dengan siyasah, yang berasal dari kata
sasa  –  yasusu  –  siyasatan,  artinya  mengatur,  memerintah  dan  mengurusi  atau bisa juga pemerintahan dan politik atau pembuat kebijakan
6
. Dalam  kontek  hubungan  politik  dan  agama,  masih  terdapat  banyak
perdebatan  yang  tak  kunjung  selesai  sampai  sekarang.  Bahkan  masih diperbincangkan  baik  di  Indonesia  maupun  di  Dunia  Islam  sendiri  Timur
Tengah. Di  Indonesia,  hubungan  antara  agama  dan  politik  memiliki  tradisi  yang
panjang. Akar geneologisnya bisa dilihat  pada akhir abad ke-13 dan awal ke- 14, ketika Islam disebarkan di Nusantara ini.
7
Kemunculan  Islam  di  Nusantara  dengan  berdialog  dengan  realitas  sosial, memunculkan kesan Islam di Indonesia terintegrasi dengan politik.  Bisa terlihat
4
Ramlan Subakti, Memahami Ilmu Politik, Jakarta : PT Gramedia Widiasarana Indonesia, cet. IV, 1999, h. 7
5
Nasri  Anggara,  Politik  Tuan  Guru;  Sketsa  Biografi  TGH Lalu  Muhammad  Faisal  dan Peranannya Mengembangkan NU di Lombok, Yogyakarta: Genta Press, 2008, cet. I, h. 133
6
Hamid  Fahmy  Zarkasyi,  Identitas  dan  Problem  Politik  Islam,  dalam  Jurnal  Pemikiran dan Peradaban Islam ISLAMIA, Volume V No. 2, h. 6; Inu Kencana, Al-Qur’an dan Ilmu Politik,
Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996, h. 74
7
Bahtiar  Effendy, Islam dan Negara; Transformasi  Pemikiran dan Praktik  Politik Islam di Indonesia, Jakarta: Paramadina,1998, h. 21