Tabel diatas mengungkapkan bahwa nilai F hitung adalah 33,390 dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95
= 0,05 adalah 2,76. Oleh karena pada kedua perhitungan yaitu F hitung F tabel dan tingkat signifikansinya 0,000 0,05 menunjukkan bahwa pengaruh
variabel independent luas lahan, jumlah tanggungan keluarga, ketersediaan tenaga kerja dalam keluarga, pendapatan diluar usahatani kopi secara serempak
signifikan terhadap curahan tenaga kerja wanita pada usahatani kopi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak, H1 diterima.
e. Sikap Tenaga Kerja Wanita Terhadap Peran Gandanya Pada Usahatani
Kopi
Sikap tenaga kerja wanita terhadap peran gandanya pada pada usahatani kopi diketahui dengan melihat jawaban-jawaban tenaga kerja wanita terhadap
pernyataan-pernyataan yang diberikan. Pernyataan ini dibagi kedalam 15 pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif. Sikap dalam hal ini merupakan
suatu respon dalam wujud suka atau tidak suka terhadap suatu objek. Sikap petani bisa berupa positif dan negatif. Untuk pernyataan positif, jawaban Sangat Tidak
Setuju STS diberi nilai 0, Tidak Setuju TS diberi nilai 1, Ragu-Ragu R diberi nilai 2, Setuju S diberi nilai 3 dan Sangat Setuju SS diberi nilai 4. Demikian
sebaliknya untuk pernyataan negatif, jawaban Sangat Tidak Setuju STS diberi nilai 4, Tidak Setuju TS diberi nilai 3, Ragu-Ragu R diberi nilai 2, Setuju S
Janiar Elisabet L.Tobing : Peranan Tenaga Kerja Wanita Pada Usahatani Kopi Dan Sikapnya Terhadap Peran Ganda Dalam Rumah Tangga Studi Kasus : Desa Parulohan, Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang
Hasundutan, 2009 USU Repository © 2009
diberi nilai 1 dan Sangat Setuju SS diberi nilai 0. Dari jawaban setiap pernyataan akan diperoleh distribusi frekuensi responden bagi setiap kategori, kemudian
secara kumulatif dilihat deviasinya menurut deviasi normal, sehingga diperoleh skor nilai skala untuk masing-masing kategori jawaban, kemudian skor terhadap
masing-masing pernyataan dijumlahkan.
Interpretasi terhadap skor masing-masing responden dilakukan dengan
mengubah skor tersebut kedalam skor standart yang mana dalam hal ini digunakan model Skala Likert Skor T. Dengan mengubah skor pada skala sikap menjadi
skor T menyebabkan skor ini mengikuti distribusi skor yang mempunyai mean sebesar T= 50 dan standart deviasi S = 9,325468771, Shingga apabila skor
standart 50, berarti mempunyai sikap yang positif. Jika skor standart ≤ 50,
berarti mempunyai sikap negatif. Sikap tenaga kerja wanita terhadap peran gandanya pada usahatani kopi di Desa Parulohan dapat dilihat pada Tabel 14
berikut.
Tabel 14. Sikap Tenaga Kerja Wanita Terhadap Peran Gandanya pada usahatani kopi di Desa Parolohan.
No Kategori Jumlah
Orang Persentase
1 Positif 19
63,33 2 Negatif
11 36,67
Jumlah 30 100
Sumber : Analisis Data Primer Lampiran 8 f
Berdasarkan Tabel di atas dapat dikemukakan bahwa dari 30 tenaga kerja wanita sampel, jumlah tenaga kerja wanita yang menyatakan sikap positif
terhadap peran gandanya pada usahatani kopi sebanyak19 orang 63,33 dan menyatakan sikap negatif sebanyak 11 orang 36,67. Sehingga sikap tenaga
kerja wanita terhadap peran gandanya pada usahatani kopi lebih dominan positif
dari pada sikap negatif di daerah penelitian. Dengan demikian Hipotesis 3 yang
Janiar Elisabet L.Tobing : Peranan Tenaga Kerja Wanita Pada Usahatani Kopi Dan Sikapnya Terhadap Peran Ganda Dalam Rumah Tangga Studi Kasus : Desa Parulohan, Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang
Hasundutan, 2009 USU Repository © 2009
menyatakan bahwa sikap tenaga kerja wanita Positif terhadap peran gandanya pada usahatani kopi dapat diterima.
f. Masalah – Masalah Yang Dihadapi Tenaga Kerja Wanita Dalam Peran