keluarganya. Ketersediaan tenaga kerja yang dimiliki oleh petani selama 1 tahun adalah 300 hari untuk pria umur 15 tahun, 250 hari untuk wanita 15 tahun,
serta 144 hari untuk anak-anak usia 10-15 tahun. Rataan ketersedian tenaga kerja pada strata I sebesar 1110 HKP tahun yang lebih rendah dari pada rataan
ketersediaan tenaga kerja pada strata II yakni sebesar 1523,6 HKP tahun. Pendapatan diluar usahatani kopi dapat diperoleh dari non-usahatani kopi
seperti cabai, tomat, kol, kentang, sawi. Usaha ternak diperoleh dari kerbau dan babi. Dan kegiatan non-usahatani seperti pegawai negeri sipil, pedagang. Rataan
pendapatan diluar usahatani kopi pada petani strata I yaitu sebesar Rp 8.503.850 yang hampir sama dengan rataan pendapatan diluar usahatani kopi
petani sampel strata II yaitu sebesar Rp 8.509.200.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Tahapan Kegiatan yang Melibatkan Tenaga Kerja Wanita Pada
Usahatani Kopi Di Desa Parulohan, Kecamatan Lintong Nihuta
Dalam usahatani kopi terdapat beberapa tahapan pekerjaan dimana secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :
I. Penanaman
1.1 Persiapan Lahan
Lahan yang akan ditanami tanaman kopi bisa dibedakan menjadi 3 yaitu : a.
Lahan bukaan baru yang belum pernah ditanami tanaman kopi ataupun tanaman perkebunan lainnya.
Janiar Elisabet L.Tobing : Peranan Tenaga Kerja Wanita Pada Usahatani Kopi Dan Sikapnya Terhadap Peran Ganda Dalam Rumah Tangga Studi Kasus : Desa Parulohan, Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang
Hasundutan, 2009 USU Repository © 2009
b. Lahan bekas tanaman perkebunan ataupun tanaman usaha lainnya selain
tanaman kopi. c.
Lahan yang ditanami kopi, tetapi tidak produktif dan harus diganti dengan jenis kopi lainnya yang lebih unggul.
Persiapan lahan untuk masing-masing jenis lahan tersebut tentu berbeda-beda. Tapi pada umumnya pada persiapan lahan dilakukan tiga tahap yakni :
a. Tahap pembersihan lahan, yakni tahap dimana tanah dibersihkan dari pohon- pohon yang bersisa pada lahan.
b. Tahap pengolahan tanah, yakni mengolah tanah secara hati-hati agar lapisan humus tanah tidak hilang dan rusak.
c. Tahap penanaman tanaman pelindung, yakni tahap terlebih dahulu ditanami dengan tanaman pelindung dan penutup tanah sebelum ditanami dengan kopi.
d. Tahap pembuatan lubang tanam, yakni sebelum pembuatan lubang tanam maka terlebih dahulu ditentukan letak lubang tanam yang akan digali. Jarak
tanam yang dianjurkan adalah 2.5 m x 2.5 m. 1.2. Menanam
Setelah pohon pelindung dan lubang tanamnya dipersiapkan, maka tahap selanjutnya adalah penanaman. Penanaman ini dilakukan dengan tahap-tahap
sebagai berikut : Ü
Lubang tanam yang semula sudah ditutup digali lagi, tetapi dengan ukuran yang lebih kecil. Kira-kira ukurannya sedikit lebih besar daripada gumpalan
tanah yang membungkus akar bibit. Ü
Pembungkus gumpalan tanah pada bibit seperti plastik dan pelepah batang pisang dilepas pelan-pelan. Tanahnya sedikit dikorek-korek.
Janiar Elisabet L.Tobing : Peranan Tenaga Kerja Wanita Pada Usahatani Kopi Dan Sikapnya Terhadap Peran Ganda Dalam Rumah Tangga Studi Kasus : Desa Parulohan, Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang
Hasundutan, 2009 USU Repository © 2009
Ü Bibit berikut gumpalan tanahnya dimasukkan kedalam lubang sampai batas
leher batang. Lubang ditutup dengan tanah sampai agak menggunung agar bila tanah agak memadat, bibit tidak tergenang air kalau hujan. Selanjutnya tanah
disiram dengan air. Ü
Bila perlu, tanaman diberi penggapit agar tidak mudah goyah 1.3.Penyulaman atau Penyisipan
Tanaman yang tumbuh merana atau mati harus segera disulam dengan tanaman yang baru. Pemeriksaan terhadap tanaman kopi yang sudah ditanam
biasanya ditentukan dengan jadwal sebagai berikut : Ü
Setelah 2 minggu setelah tanam, kebun diperiksa 2 kali minggu. Ü
Tanaman berumur 2-4 minggu, diperiksa 1 kali minggu. Ü
Selama 6 bulan berikutnya kebun diperiksa 1 kali bulan Bibit yang digunakan untuk menyulam adalah bibit cadangan yang sudah
disiapkan sebelumnya.
II. Pemeliharaan
2.1. Pemupukan Pemupukan pada tanaman bertujuan untuk :
Ü Mencukupi kebutuhan unsur hara bagi tanaman.
Ü Memperbaiki kondisi tanah sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan
baik dan dapat menyerap unsur hara dengan jumlah yang cukup. Jenis pupuk yang sering digunakan untuk tanaman kopi adalah pupuk buatan
seperti : Urea, KCL, TSP, serta pupuk organik seperti : Pupuk kandang dan kompos.
1.2.Pengendalian Hama, Penyakit dan Gulma.
Janiar Elisabet L.Tobing : Peranan Tenaga Kerja Wanita Pada Usahatani Kopi Dan Sikapnya Terhadap Peran Ganda Dalam Rumah Tangga Studi Kasus : Desa Parulohan, Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang
Hasundutan, 2009 USU Repository © 2009
Tanaman kopi sedapat mungkin harus dihindarkan dari serangan hama, penyakit, dan gulma, karena ketiga hal tersebut dapat menurunkan produksi dan
mutu kopi yang dihasilkan. Bahkan akibat serangan hama dan penyakit dan gulma bisa menyebabkan tanaman tidak mau berbuah sama sekali, atau bahkan sering
menyebabkan kematian.
III. Panen Pemetikan
Tanaman kopi yang dirawat dengan baik biasanya sudah mulai berproduksi pada umur 2.5 – 3 tahun, tergantung pada iklim dan jenisnya.
Pemetikan kopi secara garis besar dibagi menjadi tiga tahap yakni : a. Pemetikan pendahuluan
b. Petik merah Panen raya, bisa berlangsung selama 4 – 5 bulan dengan giliran pemetikan pertanaman 10 – 14 hari sekali.
c.Petik hijau Petik racutan, dilakukan dengan cara memetik semua buah yang masih tertinggal baik yang sudah merah maupun yang masih hijau.
Untuk memperoleh hasil yang bermutu tinggi, buah kopi harus dipetik setelah betul-betul matang yaitu saat kulit buahnya sudah berwarna merah.
4. Pengolahan Hasil