anak-anak serta membantu memberikan dukungan moral dan emosianal terhadap istrinya. Di daerah penelitian, yang dukungan yang diberikan suami
adalah dukungan yang berupa dukungan moral dan emosional saja, sedangkan membantu mengurus anak dan menyelesaikan tugas rumah tangga adalah
pekerjaan istri. Hal ini disebabkan karena didaerah penelitian, suami juga bersama-sama bekerja dengan istri di ladangnya dan masih adanya sistem
patriarchal yang menganggap bahwa yang mengerjakan tugas rumah tangga itu adalah istri. Dari 30 orang petani sampel terdapat 24 orang 80 petani
sampel yang mengalami masalah ini. b. Kehadiran Anak
Masalah pengasuhan terhadap anak biasanya dialami oleh petani sampel yang memiliki anak yang masih kecil. Dari 30 sampel terdapat 20 orang
66,66 petani sampel yang masih memiliki anak yang masih kecil. Biasanya anak tersebut dibawa keladang kopinya karena di ladang kopi
tersebut setiap petani memiliki rumah kecil yang terbuat dengan sangat sederhana ding-ding rumah terbuat dari papan, dengan lantai tanah dan ada
juga yang sudah di semen. Biasanya untuk menjaga anak jika anaknya rewel maka petani sampel menunda pekerjaannya dulu di ladang kopi tunggu
anaknya tenang. Sedangkan sisanya 33,33 , hal ini tidak menjadi masalah karena setidaknya anak mereka yang sudah besar minimal sudah bisa
mengurus dirinya sendiri dan tidak merepotkan orang tuanya.
c. Beban kerja Yang Berat
Beban kerja yang berat dialami oleh semua petani sampel. Hal ini membuat mereka sangat lelah. Kelelahan inilah yang sering membuat mereka sensitif
Janiar Elisabet L.Tobing : Peranan Tenaga Kerja Wanita Pada Usahatani Kopi Dan Sikapnya Terhadap Peran Ganda Dalam Rumah Tangga Studi Kasus : Desa Parulohan, Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang
Hasundutan, 2009 USU Repository © 2009
dan emosional baik terhadap anak-anak, suami, maupu lingkungan masyarakat dimana ia tinggal. Apalagi jika anak-anak yang sudah besar tidak bisa diajak
untuk bekerja sama.
g. Upaya – Upaya Yang dilakukan Tenaga kerja Wanita Untuk
Menghadapi Masalah Peran Ganda Wanita Pada Usahatani Kopi
1. Untuk menghadapi masalah yang timbul dari diri sendiri ini maka petani sampel mengatasinya dengan memberikan motivasi pada diri sendiri.
Mereka juga menyadari bahwa mereka bekerja adalah untuk diri mereka sendiri dan anak-anaknya. Mereke ingin memberikan yang terbaik bagi
anak-anaknya. Oleh karena itu mereka berusaha untuk selalu berfikir positif. Dan menyadari bahwa untuk mengatasi masalah yang timbul dari
diri sendiri maka diatasi dari diri sendiri juga. 2. a. Tidak terlalu banyak menuntut pada suaminya. Mereka butuh saling
pengertian dan kerjasama untuk menghidupi keluarga dan memberi yang terbaik bagi anak-anaknya sesuai dengan kemampuan mereka. Masalah
pengerjaan tugas keluarga dikerjakan dengan ikhlas dan menerima bahwa itu merupakan tugas mereka, karena sudah menjadi adat dan kebiasaan di
daerah penelitian. Mereka senang jika suami juga rajin bekerja diladang bukan di kedai kopi.
b. Di daerah penelitian, petani sampel membawa anaknya yang sudah bisa berjalan dan yang masih bayi keladang. Yang sudah berjalan dibiarkan
bermain-main dan yang bayi diletakkan diayunan. Diladang sudah menjadi rumah kedua bagi mereka karena disana juga tersedia rumah kecil
Janiar Elisabet L.Tobing : Peranan Tenaga Kerja Wanita Pada Usahatani Kopi Dan Sikapnya Terhadap Peran Ganda Dalam Rumah Tangga Studi Kasus : Desa Parulohan, Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang
Hasundutan, 2009 USU Repository © 2009
yang bisa sebagai tempat beristirahat bagi mereka.Biasanya petani sampel dari pagi sampai sore berada diladang, karena diladang bukan hanya
tanaman kopi saja yang mereka kelola tetapi juga tanaman hortikultura seperti tomat, kol, kentang, sawi, dan cabai.
c. Untuk mengatasi beban kerja yang berat ini, maka petani sampel membagi tugasnya pada anak-anaknya setelah pulang sekolah. Anak –
anaknya terlebih dahulu diberi pengertian untuk ikut membantunya diladang. Oleh karena itu petani sampel perlu mengatur waktu dan
pekerjaan mereka sehingga semua perannya dapat terselesaikan.
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan