Ventilasi Cahaya Kelembaban Komponen Fisik Rumah 1. Bahan Bangunan

26 kemudian dipadatkan dengan benda-benda yang berat dan dilakukan berkali-kali. Lantai basah dan berdebu menimbulkan sarang penyakit. b. Dinding: Tembok adalah baik, namun disamping mahal, tembok sebenarnya kurang cocok untuk daerah tropis, lebih-lebih bila ventilasi tidak cukup. Dinding rumah di daerah tropis khususnya pedesaan, lebih baik dinding papan. c. Atap genteng: adalah umum dipakai baik didaerah perkotaan, maupun di pedesaan. Disamping atap genteng adalah cocok untuk daerah tropis, juga dapat terjangkau oleh masyarakat dan dapat dibuat sendiri. d. Lain-lain kaso, tiang dan reng: Menurut pengalaman bahan-bahan ini tahan lama Notoatmodjo, 2010.

2.2.2.2. Ventilasi

Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara dalam rumah. Ada dua macam ventilasi, yakni: a. Ventilasi alamiah, diamana aliran udara dalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubbang-lubang pada dinding, dan sebagainya.Di lain pihak ventilasi alamiah tidak menguntungkan, karena juga merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga lainnya ke dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain untuk melindungi kita dari gigitan nyamuk b. Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara tersebut, misalnya kipas angin, dan mesin pengisap udara Notoatmodjo, 2010. Universitas Sumatera Utara 27

2.2.2.3. Cahaya

Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak. Kurang cahaya yang masuk ke dalam rumah, terutama cahaya mata hari, disamping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit penyakit. Cahaya dapat dibedakan menjadi 2, yakni: a. Cahaya alamiah, yakni cahaya matahari. Cahaya ini sangat penting, karena dapat membunuh bakteri-bakteri pathogen dalam rumah. b. Cahaya buatan, yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik dan sebagainya Notoatmodjo, 2010.

2.2.2.4. Kelembaban

Kelembaban sangat berperan penting dalam pertumbuhan kuman penyakit. Kelembaban yang tinggi dapat menjadi tempat yang disukai oleh kuman untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Keadaan yang lembab dapat mendukung terjadinya penularan penyakit. Menurut Kepmenkes RINo.829MenkesSKVII1999 tentang persyaratan kesehatan perumahan dari aspek kelembaban udara ruang, dipersyaratkan ruangan mempunyai tingkat kelembaban udara yang diperbolehakan antara 40-70. Tingkat kelembaban yang tidak memenuhi syarat ditambah dengan perilaku tidak sehat, misalnya dengan penempatan yang tidak tepat pada berbagai barang dan baju, handuk, sarung yang tidak tertata rapi, ikut berperan dalam penularan penyakit berbasis lingkungan seperti skabies Soedjadi, 2003. Universitas Sumatera Utara 28

2.2.2.5. Kepadatan Penghuni