19 tidak  perduli  terhadap  penampilan.  Sesuatu  yang  menandakan  seseorang  perduli
terhadap  penampilan  tentu  akan  menggunakan  kacamata  dengan  semestinya  dan mengatur  rambut  sedemikian  rupa  agar  terlihat  menarik.  Namun,  hal  demikian
tidak dilakukan oleh tokoh utama. Rincian penampilan memerlihatkan kepada pembaca tentang usia, kondisi
fisikkesehatan  dan tingkat kesejahteraan  si tokoh. Dari  pelukisan  di atas terlihat apakah  tokoh  utama  adalah  orang  yang  tidak  memerhatikan  penampilan.  oleh
karena  itu,  pada  saat  tokoh  utama  menyukai  seorang  anak  perempuan  ia menyadari bahwa ia adalah anak yang tidak perduli terhadap apa yang dipakainya.
4.1.2 Pelukisan dengan Metode Tidak Langsung showing
4.1.2.1 Karakterisasi Melalui Dialog
4.1.2.1.1 Apa yang Dikatakan Penutur
4.1.2.1.1.1 Tokoh Utama adalah Orang yang Usil Karakter  yang  dilukiskan  oleh  pengarang  dapat  dilihat  melalui  ucapan
tokoh,  tergantung  pada  yang  diucapkan  tokoh.  Jika  tokoh  utama  hanya menceritakan  tentang  kehidupan  pribadinya  tanpa  memerhatikan  orang  yang
disekelilingnya,  berarti  tokoh  utama  adalah  orang  yang  membosankan. Sebaliknya,  jika  tokoh  utama  menceritakan  kehidupan  tokoh  lain.  Ia  terkesan
tokoh  yang  senang  bergosip  dan  suka  mencampuri  urusan  orang  lain,  atau sebaliknya tokoh tersebut adalah orang yang perhatian.
Usil  adalah  suka  mengusik  atau  meperolok-olok,  mengganggu, mencampuri urusan orang lain dan ambil pusing. KBBI, 1995:1113.
Universitas Sumatera Utara
20 Tokoh  utama  banyak  menceritakan  keadaan  orang-orang  yang  ada
didekatnya,  dan  hal  yang  diceritakan  oleh  tokoh  utama  adalah  tentang  keanehan dan kejelekan tokoh lain. Berikut adalah kutipan perkataan tokoh utama mengenai
orang-orang yang ada disekelilingnya:
Bokap gue punya fetish sama kolor: Entah kenapa,  bagi  dia  mengganti kolor  setiap hari  itu
sangatlah  penting. Bisa  dibilang, kebutuhan  primer dia ada  empat:  sandang,  pangan,  papan,  dan  kolor
Raditya:17.
Pelukisan tokoh  yang  diceritakan  oleh pengarang di atas  mengungkapkan karakter tokoh utama Radith yang usil yaitu suka menceritakan keanehan orang
yang  ada  didekatnya  dengan  cara  yang  unik.  Dikatakan  bahwa  mengganti  kolor adalah  hal  yang  sangat  penting  bagi  ayahnya,  tokoh  utama  menyebutkan  bahwa
kebutuhan primer ayahnya adalah  sandang,  pangan, papan, dan kolor. Sementara kebutuhan  primer  hanya  ada  tiga,  yaitu  sandang,  pangan,  dan  papan.  Tanpa
dijelaskan,  semua  orang  mengetahui  bahwa mengganti pakaian  dalam adalah hal yang  sangat  penting.  Tetapi  dengan  memasukkan  pakaian  dalam  sebagai
kebutukan  primer  yang  keempat  tokoh  utama  menunjukkan  sikap  yang  usil. Berikut adalah kutipan  lain yang  menunjukkan bahwa  tokoh utama adalah orang
yang usil:
Emang  paling  males  nyetirin  Nyokap,  soalnya  dia  itu orangnya  bener-bener  paranoid  dan  menganggap
disetirin  raditya  Dika  sama  saja  dengan  bunuh  diri. Setiap  kali  Nyokap  masuk  pintu  mobil  saat  mau
disetirin,  mulutnya  komat-kamit.  Agak-agak  bingung mendengar  suara-suara  kecil  di  samping,  gue  tanya,
‘Ma, ngomong apa, sih?’ Begitu  pula  pas  mobilnya  udah  jalan.  Semua  hal  yang
dilakukan pasti mengancam keselamatan dia.
Universitas Sumatera Utara
21 Radith Kenapa gak pake seat belt dari tadi? Nanti pas
kamu pasang seat belt terus ada motor menghajar mobil kamu  gimana?  Ato  Kenapa  baru  benerin  spion
sekarang?  Kalo  mepet  mobil  lain  kan  bahaya  Ato  hal
yang  paling  biasa  dia  sebutkan,  ‘AWASS  BUSS Padahal busnya ada jauh di seberang jalan. Tarik napas
dalam-dalam. Embuskan. Raditya:5.
Selain kutipan di atas berikut adalah perkataan penutur tokoh utama yang menunjukkan tokoh utama adalah orang yang suka menceritakan tokoh lain:
‘Hei, kata Ratih saat keluar dari rumah. Ratih seumuran dengan  gue,  sedikit  lebih  pendek,  dengan  jidat  lebar
yang sebenarnya cukup disayangkan. Pasalnya, dengan modal  jidat  kayak  gitu  ratih  bisa  dibina  dengan  baik
menjadi atlet sundul profesional. Raditya:8.
Kutipan  di  atas  menunjukkan  perkataan  tokoh  utama  yang  menyebutkan kekurangan tokoh lain yaitu Ratih yang memiliki jidad lebar, dan jidad lebar yang
dimiliki  Ratih  dapat  dijadikan  sebagai  bakat  untuk  menjadi  atlet  sundul profesional. Dalam dunia olahraga, cabang atletik hanya lari, lompat, dan lempar.
Sundul tidak termasuk ke dalam cabang atletis. Dengan demikian terlihat melalui perkataan  tokoh  utama,  bahwa  ia  adalah  orang  yang  usil  dan  suka  menciptakan
hal  baru  yang  terkesan  konyol.  KBBI  1995:524  konyol  adalah  tidak  sopan, kurang ajar, agak gila, kurang akal, sia-sia.
Melalui  beberapa kutipan  dalam  novel  Cinta  Brontosaurus mengenai apa yang  dikatakan  penutur,  tokoh  utama  adalah  orang  yang  suka  menceritakan
keanehan  dan  kejelekan  yang  dimiliki  tokoh  lain.  Cara  penutur  menceritakan keanehan  tokoh  lain  membuat  penutur  terkesan  memiliki  karakter  yang  lucu
karena  suka  mengejek  tokoh  lain  dengan  kata-kata  yang  aneh  namun  terkesan jenaka,  tetapi    secara  tidak  langsung  juga  dapat  diketahui  bahwa  tokoh  utama
Universitas Sumatera Utara
22 adalah orang yang suka memerhatikan orang-orang yang ada disekitarnya, artinya
tokoh utama adalah  orang yang  sangat  bergantung  pada orang-orang yang  ada di sekitarnya.
4.1.2.1.1.2  Tokoh  Utama  Suka  Melakukan  Introspeksi  Melalui  Kejadian  yang Telah Berlalu
Introspeksi  adalah  peninjauan  atau  koreksi  terhadap  perbuatan,  sikap,
kelemahan, kesalahan, dsb diri sendiri, mawas diri KBBI, 1995:385. Seseorang yang  mengalami  perkembangan  dan  telah  menjalani  hidup  yang  panjang  akan
merasa banyak perubahan yang telah terjadi dalam hidupnya. Tokoh utama dalam novel  Cinta  Brontosaurus  adalah  orang  yang  suka  memaknai  setiap  kejadian-
kejadian  yang  dialami  dalam  hidupnya  dengan  cara  yang  konyol.  Tetapi  dibalik kekonyolan tersebut, apa yang  dikatakan tokoh utama  melalui tuturannya  adalah
hal  yang  logis.  Berikut  adalah  tuturan  tokoh  utama  yang  menunjukkan  hal tersebut:
Tapi,  nabrak-nabrakin  mobil  timor  itu  bukan  tanpa hasil.  Perlahan-lahan  pun  gue  belajar  dari  kesalahan.
Bangkit  dari  keterpurukan.  Iya,  gue  dapet  pelajaran berharga  dari  tiap  kesalahan  yang  gue  lakukan.
Misalnya,  sehabis  nabrak  mobil yang lagi  parkir,  gue belajar  bahwa  kalo  keluar  dari  parkir  mobil  jangan
belok. Nabrak mobil pas lagi  macet,  gue lagi  belajar  bahwa
kalo  lagi  macet  jangan  maenan  hape.  Ngelindes tukang  sayur,  gue  belajar  kalo  tukang  sayur  itu
berbeda dengan polisi tidur. Raditya:3
Suka mengambil  pelajaran  dari kejadian yang  sudah berlalu adalah  sikap yang  positif,  dari kutipan  di atas  melalui  perkataan tokoh utama ia  menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
23 sebuah karakter suka mengintrospeksi diri atas kesalahan yang telah dilakukannya
agar kesalahan tersebut tidak teulang kembali. Tokoh utama mengambil pelajaran dari kesalahannya setelah menabrak mobil yang sedang parkir, bahwa jika ia ingin
keluar  dari  arena  parkir  ia  tidak  boleh  belok  dan  saat  dijalan  agar  tidak memainkan  handphone.  Hal  demikian  juga  dapat  dijadikan  alat  mawas  diri  bagi
pembaca,  melalui  hal  yang  kecil  akan  memberikan  dampak  yang  besar  jika dilakukan tanpa pertimbangan akal dan kesadaran.
4.1.2.1.2  Jatidiri penutur