Pendidikan Agama Kurikuler Pembinaan Keagamaan Ekstra Kurikuler

Sesuai dengan makna pembinaan di atas, maka usaha yang dilakukan oleh SMK Yadika 5 dalam Pembinaan kerukunan hidup dapat dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu kegiatan kurikuler dan ekstrakulikuler.

1. Pendidikan Agama Kurikuler

Pendidikan agama kurikuler merupakan kegiatan pendidikan agama program akademis yang menjadi tanggung jawab Bidang Pendidikan. Pendidikan agama dalam program kurikuler sebagai salah satu bidang studi yang mendapatkan alokasi waktu yang cukup dan wajib diikuti oleh setiap siswa. Pada sekolah yang bersifat umum seperti SMK Yadika 5 Pondok Aren, maka siswa diwajibkan mengikuti pelajaran agama sesuai dengan yang mereka anut. Pada SMK Yadika 5 Pondok Aren terdapat dua bidang studi agama yaitu bidang studi agama Islam dan agama Kristen. Ini dikarenakan hanya ada dua agama yang di anut oleh siswa- siswi SMK Yadika 5 Pondok Aren. Kegiatan belajar mengajar dilakukan pada waktu yang bersamaan namun di tempat atau kelas yang berbeda. 30

2. Pembinaan Keagamaan Ekstra Kurikuler

Dalam sistem pendidikan Nasional, pengembangan kehidupan siswa-siswi merupakan bagian tugas dan tanggung jawab sekolah. Pengembangan bidang kesiswaan antara lain, meliputi kemampuan penalaran dan keilmuan, pemupukan minat dan bakat, kemampuan keterampilan dan pembangunan mental-spiritual atau keagamaan. Pada dasarnya kegiatan bina mental–spiritual dan keagamaan siswa mencakup: 30 Wawancara Pribadi dengan Caskam Cahyadi, Tangerang, 22 Juni 2007. a. Pengarahan kegiatan yang dilaksanakan oleh Organisasi Siswa Intra Sekolah OSIS dan Unit Kegiatan Siswa bidang keagamaan. Pada SMK Yadika 5 terdapat dua UKS yang berkaitan dengan keagamaan yaitu Rohani Islam Rohis dan Rohani Kristen Rokris. Kegiatan tersebut diarahkan kepada pemahaman, penghayatan dan pengamalan agama serta kerukunan hidup beragama dilingkungan sekolah. b. Pengamalan dan atau pelaksanaan kegiatan-kegiatan upacara dan peringatan hari- hari besar keagamaan yang dapat dihadiri oleh seluruh sivitas sekolah SMK Yadika 5 seremonial. c. Pembinaan tenaga pembina agama. d. Penyiapan sarana dan prasarana kehidupan keagamaan. 31 Penulis melakukan penelitian secara acak terhadap 40 siswa-siswi, dengan data responden sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis kelamin N = 40 No. Responden Berdasarkan Jenis kelamin N F 1 Laki-laki 15 37,5 2 Perempuan 25 62,5 JUMLAH 40 100 Sumber: Data berdasarkan angket yang telah penulis bagikan kepada siswa-siswi SMK Yadika 5 Kecamatan Pondok Aren Tabel di atas, memberikan gambaran bahwa dari jumlah 40 responden, 12,5 responden berjenis kelamin laki-laki dan 37,5 responden berjenis kelamin perempuan. Kemudian, dari jumlah responden di atas penulis megambil dari beberapa kelas, sebagaimana yang terlihat dari tabel di bawah ini: 31 M. Yusuf Arsy, Kerukunan Hidup Antar Umat Beragama di Kampus, Jakarta: Balitbang Depag RI, 1999, h. 19 Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kelas N = 40 No. KELAS N F 1 I 15 37,5 2 II 15 37,5 3 III 10 25 JUMLAH 40 100 Sumber: Data berdasarkan angket yang telah penulis bagikan kepada siswa-siswi SMK Yadika 5 Kecamatan Pondok Aren Dari tabel di atas, dapat digambarkan bahwa jumlah dari 40 responden, 37,5 responden berasal dari kelas I. 37,5 berasal dari kelas II dan 25 berasal dari kelas III. Selain itu, dari jumlah responden di atas penulis membedakannya berdasarkan jurusan, sebagimana terlihat dari tabel di bawah ini: Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jurusan N = 40 No. JURUSAN N F 1 Administrasi Perkantoran Ap 25 62,5 2 Akuntansi Ak 15 37,5 JUMLAH 40 100 Sumber: Data berdasarkan angket yang telah penulis bagikan kepada siswa-siswi SMK Yadika 5 Kecamatan Pondok Aren Seperti yang telah dijelaskan pada bab terdahulu bahwa di SMK Yadika terdapat dua jurusan atau program studi. Dari tabel di atas dijelaskan bahwa 62,5 responden berasal dari jurusan Administrasi Perkantoran dan 37,5 responden berasal dari jurusan Akuntansi. Sedangkan data responden berdasarkan agama yang di anut dapat terlihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Agama N = 40 No. JURUSAN N F 1 Islam 25 62,5 2 Kristen 15 37,5 JUMLAH 40 100 Sumber: Data berdasarkan angket yang telah penulis bagikan kepada siswa-siswi SMK Yadika 5 Kecamatan Pondok Aren Agama yang di anut oleh siswa-siswi SMK Yadika 5 Pondok Aren adalah Islam dan Kristen. Penulis melakukakan penelitian terhadap pelajar yang beragama Islam maupun Kristen. Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah responden yang beragama Islam berjumlah 62,5 sedangkan yang beragama Kristen berjumlah 37,5 . Dari keseluruhan, setelah penulis melakukan penelitian dengan melakukan penyebaran angket kepada 40 orang responden, maka diketahui bahwa pembinaan kerukunan hidup umat beragama di SMK Yadika 5 Pondok Aren di nilai “sangat baik. Hal tersebut, dikuatkan oleh hasil jawaban responden sebagai berikut: Tabel 4.5 Pandangan Responden Tentang Penilian Mereka Terhadap Pembinaan Kerukunan Umat Beragama di SMK Yadika 5 N = 40 No. Pembinaan Kerukunan Umat Beragama di SMK Yadika 5 N F 1 Sangat Baik 23 57.5 2 Baik 9 22.5 3 Cukup Baik 8 20 4. Tidak Baik JUMLAH 40 100 Sumber: Data berdasarkan angket yang telah penulis bagikan kepada siswa-siswi SMK Yadika 5 Kecamatan Pondok Aren Dari tabel di atas, dapat terlihat bahwa 57,5 responden menganggap bahwa pembinaan kerukunan hidup umat beragama yang dilakukan SMK Yadika 5 Pondok Aren “sangat baik”, 22,5 responden berpendapat “baik”, 20 responden berpendapat “cukup baik”, dan 0 menganggap “tidak baik”. Dari tabel di atas, dapat digambarkan bahwa 57,5 r responden menganggap bahwa pembinaan kerukunan hidup umat beragama di SMK Yadika 5 Pondok Aren “sangat baik”. Hal ini, dimungkinkan karena responden mendapatkan pembinaan yang baik, ini terbukti dengan adanya pembinaan kerukunan umat beragama di SMK Yadika 5 Pondok Aren, dengan adanya pendidikan agama baik dalam pendidikan kurikuler maupun ekstra kulikuler. Siswa-siswi SMK Yadika 5 Pondok Aren juga dapat menggunakan sarana dan prasarana yang telah disediakan oleh pihak sekolah yang berupa kelas maupun ruangan yang dapat dijadikan tempat untuk kegiatan keagamaan.

3. Fasilitas dan Sarana Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama di SMK