Bioremoval atau Biosorpsi Logam Berat

87 hilir sebesar 122,671 ngg sampai 617,706 ngg Purwati dkk., 2003 dalam Badjoeri dkk., 2006. Pencemaran logam berat merkuri Hg di hilir Sungai Cisadane cukup tinggi yaitu sekitar 0,004 – 0,184 µgL pada bulan April dan sekitar 0,737 – 2,026 µgL pada bulan Juli, namun belum melampaui batas ambang baku mutu air untuk golongan IV 5 µgL Badjoeri dkk., 2006.

2.6. Bioremoval atau Biosorpsi Logam Berat

Bioremoval didefinisikan sebagai terkonsentrasi dan terakumulasinya bahan pencemar dari suatu cairan dalam tubuh mikroorganisme atau material biologi Suhendrayatna, 2001. Sedangkan Putra dan Putra 2005, mengartikan bioremoval sebagai terkonsentrasi dan terakumulasinya bahan penyebab polusi atau polutan dalam suatu perairan oleh material biologi, dimana material biologi tersebut dapat me-recovery polutan sehingga dapat dibuang dan ramah terhadap lingkungan. Berdasarkan kemampuan bakteri untuk membentuk ikatan antara logam berat dengan selnya maka biosorpsi merupakan kemampuan material biologi untuk mengakumulasikan logam berat melalui proses metabolisme. Proses biosorpsi ini dapat terjadi karena adanya material biologi biosorben dan adanya larutan yang mengandung logam berat sehingga mudah terikat pada biosorben Cossich et al., 2002. Menurut Suhendrayatna 2001 dan Gavrilescu 2004, pada mekanisme bioremoval terjadi proses secara biologis dan kimiawi. Secara biologis ialah proses bioremoval ion logam berat yang melibatkan dua mekanisme, yang meliputi proses active uptake dan passive uptake. Sebagian besar mekanisme 88 bioremoval logam berat oleh mikrooganisme adalah proses pertukaran ion yang dirumuskan sebagai berikut: Mekanisme pertukaran ion ini dibagi atas 3 cara yakni berdasarkan : 1. Metabolisme sel • proses yang bergantung pada metabolisme • proses yang tidak bergantung pada metabolisme sel. 2. Posisi logam berat di-remove, dapat dibagi atas; • akumulasi ekstraseluler presipitasi, • akumulasi intraseluler dan • penyerapan oleh permukaan sel. 3. Absorbsi logam berat proses biosorpsi: melalui proses passive uptake dan active uptake Nakajama dan Sakaguchi, 1998; Cossich et al., 2002. Passive uptake adalah proses yang terjadi ketika ion logam berat terikat pada dinding sel biosorben. Mekanisme passive uptake dapat dilakukan dengan dua cara, pertama dengan cara pertukaran ion di mana ion pada dinding sel digantikan oleh ion-ion logam berat; dan kedua adalah pembentukan senyawa kompleks antara ion-ion logam berat dengan gugus fungsional seperti karbonil, amino, tiol, hidroksi, posfat dan hidroksi-karboksil secara bolak balik dan cepat Suhendrayatna, 2001; Ahalya et al., 2004. Sebagai contoh adalah pada Sargassum sp. dan Eklonia sp. di mana Cr 4+ mengalami reaksi reduksi pada pH rendah menjadi Cr 3+ dan Cr 3+ di-remove melalui proses pertukaran kation Gambar 6. A 2+ + B-biomassa B 2+ + A-biomassa 89 Gambar 6. Proses passive uptake Cr pada permukaan membran sel Sedangkan active uptake dapat terjadi pada berbagai tipe sel hidup. Mekanisme ini secara simultan terjadi sejalan dengan konsumsi ion logam untuk pertumbuhan mikroorganisme dan akumulasi intraselular ion logam tersebut. Proses ini sangat dipengaruhi oleh energi yang terkandung oleh sel dan sensitifitasnya terhadap parameter-parameter seperti pH dan suhu Suhendrayatna, 2001; Gavrilescu, 2004. Dengan demikian dalam proses bioremoval logam berat proses kimiawi dan biologis tidak dapat dipisahkan 90

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - Oktober 2007 di Laboratorium Mikrobiota dan Laboratorium Hidrokimia Pusat Penelitian Limnologi LIPI Cibinong.

3.2. Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan adalah isolat bakteri Bacillus megaterium asal Sungai Cisadane yang diperoleh dari hasil isolasi dan telah diidentifikasi pada