Persiapan Media Pembuatan Kurva Tumbuh Isolat Bakteri B. megaterium

91 Nuova, shaker, pompa vakum, timbangan analitik elektrik, autoklaf, inkubator, botol sampel steril, spektrofotometer DR2010 dan Atomic Absorption Spectrophotometry AAS Hiranuma Hg-310 Mercury Analyzer.

3.3. Prinsip Percobaan

Penelitian ini merupakan studi eksperimental dengan objek isolat bakteri Bacillus megaterium . Isolat B. megaterium dengan kemampuan metabolisme yang dimilikinya akan diuji kemampuannya dalam menyerap logam berat Hg dengan konsentrasi yang berbeda 10, 15 dan 20 mgL dalam media secara triplo dan dibandingkan dengan kontrol masing-masing perlakuan. 3.4. Metode Kerja 3.4.1. Persiapan Isolat Bakteri

B. megaterium

Peremajaan isolat bakteri B. megaterium dilakukan dengan menggunakan media Nutrient Agar. Isolat diambil sebanyak satu ose, kemudian digores pada media NA dalam cawan petri dan diinkubasi selama 24-48 jam pada suhu 28 ˚C. Pemurnian bakteri dilakukan sampai didapat koloni yang terpisah. Hasil pemurnian diinokulasi ke dalam beberapa media NA pada tabung miring, berfungsi sebagai working culture dan stock culture.

3.4.2. Persiapan Media

Media NA Nutrient Agar terdiri dari 0,3 gr ekstrak daging, 0,5 gr bakto pepton dan 1,5 gr agar. Media NA dibuat dengan mencampur semua komponen bahan dengan akuades sesuai volume yang dibutuhkan, kemudian dipanaskan 92 sambil diaduk sampai homogen. Media NB dibuat dengan cara yang sama namun tanpa agar, kemudian media disterilisasi di dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121 o C, tekanan 1 atm. 3.4.3. Persiapan Sediaan Larutan Logam Hg Sediaan larutan logam Hg murni dengan konsentrasi 1000 mgL dikonversi menjadi 10 mgL, 15 mgL dan 20 mgL dengan teknik pengenceran. Untuk mendapatkan volume logam yang harus dimasukkan ke dalam media NB dalam Erlenmeyer 200 ml sampai mencapai volume total sebesar 40 ml dengan menggunakan rumus persamaan : V1 = Volume total media dalam Erlenmeyer 40 ml V2 = Volume larutan logam Hg yang akan digunakan ml N1 = Konsentrasi logam Hg yang ditentukan mgL N2 = Konsentrasi logam Hg yang digunakan 1000 mgL Perlakuan 1 Logam 10 mgL V1 . N1 = V2 . N2 40 x 10 = V2 x 1000 V2 = 40 x 10 = 0,4 ml larutan logam sediaan 1000 mgL 1000 Perlakuan 2 Logam 15 mgL V1 . N1 = V2 . N2 40 x 3 = V2 x 1000 V2 = 40 x 15 = 0,6 ml larutan logam sediaan 1000 mgL 1000 Perlakuan 3 Logam 20 mgL V1 . N1 = V2 . N2 40 x 3 = V2 x 1000 V2 = 40 x 20= 0,8 ml larutan logam sediaan 1000 mgL 1000 Kontrol : Media NB yang ditambahkan logam Hg sesuai perlakuan V1 . N1 = V2 . N2 93 Tabel 1. Tabel 1. Perlakuan Pemberian Kultur Inokulum dan Sediaan Volume total = 40 ml Perlakuan Volume Kultur Inokulum Bakteri yang diberikan Volume Larutan Logam Hg Sediaan 1 10mgL 4 ml 0,4 ml 2 15 mgL 4 ml 0,6 ml 3 20 mgL 4 ml 0,8 ml Kontrol Media NB yang ditambahkan larutan logam Hg sesuai masing-masing perlakuan, tanpa inokulum bakteri

3.4.4. Pembuatan Kurva Tumbuh Isolat Bakteri B. megaterium

Sebanyak satu ose isolat bakteri B. megaterium dalam agar miring working culture diinokulasi ke dalam 50 ml media NB steril dalam Erlenmeyer, lalu dihomogenkan dengan dikocok dan diinkubasi dalam suhu ruang selama 24 jam dengan shaker berkecepatan 100 rpm. Selanjutnya kultur tersebut dimasukkan sebanyak 20 ml ke dalam 180 ml NB steril kemudian diukur nilai OD Optical Density sel-selnya dengan panjang gelombang 600 nm menggunakan spektrofotometer. Selain itu, jumlah selnya dihitung dengan metode TPC Total Plate Count menggunakan spread plate dengan batang L pada cawan petri secara triplo untuk mengetahui jumlah sel per koloniml pada jam ke 0, 4, 8, 12, 16, 20 dan 24. Skema pembuatan pola tumbuh bakteri ditampilkan pada Lampiran 2. Pembuatan pola pertumbuhan bakteri B. megaterium bertujuan untuk mengetahui waktu pertumbuhan yang optimum dan masa inkubasi terbaik “tx” 94 yang dapat menunjukkan kecepatan pertumbuhan sel tertinggi persatuan waktu jam dengan menggunakan rumus kecepatan pertumbuhan µ Fardiaz, 1988: N0 = jumlah sel awal ml N = jumlah selml setelah waktu t t0 = waktu awal t = waktu akhir

3.4.5. Persiapan Kultur Inokulum