tentang usahanya tidak selalu dapat dinilainya secara sungguh-sunguh, sehingga untuk itu dia bantuan orang lain, tetapi tetap dia
brtanggungjawab secara pribadi terhadap usaha-usahanya.
g. Penyesuaian yang realistis terhadap situasi-situasi baru; orang matang memiliki cirri fleksibel dan dapat menempatkan diri dengan kenyataan-
kenyataan yang dihadapinya dengan situasi-situasi baru.
1.4 Kerangka Berpikir
Masa dewasa awal merupakan periode penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan dan harapan sosial yang baru Hurlock, 1994, Banyak
permasalahan yang harus dihadapi orang dewasa awal di antaranya menyelesaikan kuliah, mencari pekerjaan, berprestasi dalam karir, mencari
pasangan hidup, permasalahan dengan orang tua dan permasalahan lainnya. Sedangkan status “dewasa awal” sesuai dengan harapan masyarakat, sudah
tidak lagi tergantung kepada orang tua sehingga banyak masalah yang harus diselesaikan sendiri. Akibat kesibukan mereka kesempatan untuk bergaul
secara lebih dalam dan akrab seperti masih remaja dan bersekolah menjadi terbatas dan mereka mengalami apa yang dikatakan Erickson yaitu “krisis
keterasingan”, ditandai dengan seringya pria dan wanita dewasa awal merasa kesepian.
Padahal mengadakan kontak, menjalin hubungan bergaul secara akrab dan memuaskan dengan orang lain merupakan kebutuhan yang juga harus
terpenuhi karena sama pentingnya dengan kebutuhan orang terhadap makanan. Seperti telah dijelaskan oleh Sullivan Dewi, 2000, bahwa :
Perasaan bahagia dan aman tergantung dari adanya jalinan komunikasi yang akrab dengan orang lain dimana ia merasa diterima”
Artinya seseorang akan merasa bahagia dan aman apabila dapat menjalin hubungan yang akrab dengan orang lain dan saling berkomunikasi secara
jujur serta terbuka sehingga ada perasaan diterima oleh orang lain. Perasaan diterima dapat menghilangkan perasaan kesepian dan perasaan dijauhi dari
orang lain. Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupan mereka. Untuk mengembangkan
hubungan yang hangat dan diterima oleh orang lain, seseorang perlu memberikan perhatian, bersikap terbuka mengungkapkan kelebihan dan
kekurangan dirinya kepada orang lain secara wajar. Selain itu seseorang perlu mengungkapkan perasaan, gagasan dan tindakan jujur tanpa merasa
cemas atau takut.
Dengan kata lain orang dewasa awal harus memiliki kecenderungan asertif yang baik agar dapat menyesuaikan diri serta dapat membangun hubungan
sosial dengan baik dan mencapai tujuan hidup mereka secara wajar, sehingga perasaan kesepian dapat teratasi
Berdasarkan pernyataan di atas perlunya orang dewasa harus mampu membangun hubungan sosial dengan baik, salah satunya adalah dengan
berperilaku asertif. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan J.F Calhoun 1995 , bahwa melalui kontak dan bersikap dalam pergaulan individu dapat
mencegah diri dari kesepian.
Berdasarkan pemahaman di atas, dapat diduga bahwa ada kecendrungan hubungan antara Kesepian dengan kecenderungan asertif pada masa
dewasa awal di Cipondoh Indah Tangerang. Hal ini disebabkan karena mereka memerlukan pergaulan yang akrab dengan orang lain. Seseorang
membutuhkan orang lain untuk mencurahkan hati berkeluh kesah dan meminta tolong dalam kesulitan. Hal tersebut sesuai dengan apa yang
dikatakan oleh Weiss dalam Peplau dan Perlman, 1982 bahwa Kesepian tidak terjadi begitu saja tetapi terjadi disebabkan tidak adanya hubungan
antar manusia atau hubungan tertentu. Adanya kesepian menjadi jawaban dari tidak adanya beberapa bentuk hubungan persahabatan yang istimewa
atau hubungan yang lebih baik, lebih lengkapnya jawaban dari tidak terpenuhinya semua syarat untuk menjalin hubungan yang istimewa Akrab
Selain itu ternyata bahwa kehidupan di Cipondoh Indah Tangerang banyak yang merasakan kesepian karena mereka tak acuh, mereka kurang peduli
dengan orang lain karena kesibukannnya dalam berkarir dan mengejar prestasi dibandingkan memberikan waktunya untuk sekedar mengobrol
dengan orang lain. Hal ini selaras dengan pendapat Dewi 2000, bahwa persaingan dalam berkarir dan persaingan di bidang pendidikan
menyebabkan seseorang sibuk memikirkan dirinya, kurang banyak waktu bergaul sehingga tidak dapat menjalin hubungan yang akrab dengan orang
lain yang jika berlangsung secara terus menerus dapat menyebabkan seseorang kesepian.
Selain daripada itu banyak sekali hal-hal yang mempengaruhi kesepian salah satunya yaitu meninggalnya seseorang yang kita kasihi dan sayangi. Hal-hal
yang dapat mencetuskan timbulnya perasaan kesepian tersebut karena di luar kendali dan mau tidak mau seseorang harus mengalaminya. Dengan
demikian yang menjadi persoalan bukanlah bagaimana menghilangkan faktor tersebut melainkan agar bagaimana segera bangkit dari kesepian. Kesepian
disertai pula oleh efek negatif termasuk perasaan depresi, kecemasan, ketidakbahagiaan, dan ketidak puasan yang diasosiasikan dengan
pesimisme. Individu yang kesepian dipersepsikan sebagai orang yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan orang – orang yang mengenal mereka Baron
Byrne, 2005
Sehingga kecenderungan asertif perlu di lakukan dengan baik seperti dalam hubungan sosial dimana harus ditampakkan melalui kepedulian dan ekspresi
diri terhadap lingkungan dan hubungan sosial yang telah tercipta. Selain itu permasalahan seperti meninggalnya seseorang yang kita sayangi yang
menyebabkan perasaan kesepian muncul oleh orang dewasa awal yang asertif karena mereka mampu mengendalikan perasaan-perasaan yang tidak
di inginkan dan akan bangkit dari perasaan sedih sehingga masalah kesepian dapat teratasi. Radikun, 1989
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Kesepian
- Emotional Characteristic - Type of Deprivation
- Time Perspective
Mampu Keluar dari Kesepian
Tidak Mampu Keluar dari Kesepian
Kecenderungan Asertif Tinggi
Kecenderungan Asertif Rendah
- Identify Problem -
Inner Dialogue - Situational Analysis
- Generate Possible Solutions - Evaluate Solutions
- Action Planning.
1.5 Hipotesis