Tipe-tipe kesepian Faktor – Faktor Penyebab Kesepian

Menyenangkan apabila seseorang berada sendirian dan belajar untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian penting kemudian mendapatkan nilai yang memuaskan, akhirnya membuat seseorang merasa senang. Tidak menyenangkan apabila berada sendirian dalam jangka waktu lama tanpa tujuan yang jelas dan sikap tidak peduli untuk memulai kontak serta membina hubungan yang intim dan memuaskan sehingga menjauhkan seseorang dari kelompok masyarakat di lingkungan sosialnya. Jadi kesepian dan kesendirian itu merupakan sama-sama berada sendirian dan tidak adanya orang lain tetapi kesepian lebih mengarah pada pengalaman yang tidak menyenangkan dan berakibat munculnya kegelisahan-kegelisahan pada seorang ketika berinteraksi dengan orang lain. Sebaliknya kesendirian bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, apabila terlalu asyik berada sendirian dalam jangka waktu yang lama akhirnya mengakibatkan seseorang terisolasi dari lingkungan sosial.

2.2.3. Tipe-tipe kesepian

Perasaan kesepian diketahui tidak hanya sekedar adanya isolasi tetapi lebih dari itu, karena itulah Robert Weiss dalam Peplau dan Perlman, 1982, mengemukakan adanya dua tipe kesepian, yaitu : a. Kesepian sosial Social Loneliness Kesepian biasanya disebabkan kerena ketidakhadiran orang lain di sekitar individu, dapat dikatakan individu tersebut tidak mempunyai jaringan sosial yang kuat, misalnya tidak ada orang yang tertawa geli karena lelucon orang tersebut, tidak ada yang bisa diajak bermain basket bersama. Bila seseorang masuk perguruan tinggi atau pindah ke kota lain, orang tersebut akan mengalami kesepian sosial. Sedangkan untuk mengurangi kesepian sosial ini, individu diharapkan dapat memiliki kemampuan untuk mengadakan kontak baru, dapat bergaul secara akrab dengan orang lain serta memiliki kesempatan untuk bertemu dengan orang lain J.F. Calhoun, 1995. b. Kesepian emosional emotional loneliness Pada tipe ini seseorang merasa kehilangan hubungan dekat dan kurang adanya perhatian satu dengan yang lain. Jika individu merasakan hal ini, meskipun dia berinteraksi dengan orang lain atau orang banyak dia akan tetap merasakan kesepian. Untuk mengurangi kesepian secara emosi maka individu harus merasa dan memiliki orang lain yang dapat mengerti dirinya secara mendalam. Untuk itu seseorang perlu membina hubungan yang akrab dengan orang lain. Singkatnya mengisi apa yang kurang dalam pergaulan yaitu keakraban J.F. Calhoun, 1995.

2.2.4. Faktor – Faktor Penyebab Kesepian

Menurut Middlebrook 1980, ada dua faktor penyebab dari kesepian yaitu : 1. Faktor psikologis ; a. Faktor psikologis eksistensial Kesepian ini disebabkan oleh kenyataan adanya keterbatasan keberadaan manusia yang disebabkan oleh terpisahnya seseorang dengan orang lain sehingga tidaklah mungkin baginya untuk berbagi perasaan dan pengalaman dengan orang lain. Dia akan mengambil keputusan sendiri dan sering menghadapi ketidakpastian. b. Pengalaman traumatis orang – orang terdekat Hilangnya seseorang yang sangat dekat dengan individu secara tiba – tiba tanpa bisa dihindari seringkali dianggap sebagai penyebab kesepian. Derajat kesepian akan menjadi rendah bila individu sering mengalami kehilangan orang terdekat sehingga ia dapat mentoleransi perasaan kesepian itu. Selain itu derajat kesepian juga rendah bila individu yang memulai untuk menghilang atau menghindar dari orang – orang terdekatnya. c. Tidak ada dukungan dari lingkungan. Kesepian dialami oleh mereka yang tidak sesuai dengan lingkungannya. Hal ini menyebabkan mereka kurang mendapat dukungan dari lingkungannya. Sebagai contoh : Pasangan muda yang memiliki anak di luar pernikahan akan di singkirkan oleh keluarganya. Kondisi seperti ini disebabkan karena dirinya tidak sesuai dengan norma-norma di lingkungan sehingga ia menerima penolakan dari lingkungannya. d. Adanya krisis dalam diri seseorang dan kegagalan. Bila seseorang merasa harga dirinya terganggu, hal ini akan menghilangkan semangatnya dan merasa kosong serta menghindar untuk mengadakan hubungan dengan lingkungannya. e. Kurangnya rasa percaya diri Individu merasa bahwa dirinya tidak lebih baik dari orang lain sehingga menyebabkan timbul dalam dirinya perasaan kesepian karena adanya perasaan bahwa orang lain tidak ingin berteman atau berhubungan dengan dirinya. f. Kepribadian yang tidak sesuai dengan lingkungan Orang-orang yang menjengkelkan seperti pemarah, terlalu patuh dan tidak mempunyai kemampuan bersosialisasi akan dihindari dari lingkungannya sehingga mereka akan mengalami kesepian. g. Ketakutan untuk menanggung resiko Individu ini takut terlalu dekat dengan orang lain, bercerita banyak, sehingga mereka yang kesepian akan melihat kedekatan sosial sebagai sesuatu yang berbahaya dan penuh resiko. Selain faktor-faktor diatas berkembangnya perilaku asertif dipengaruhi pula oleh faktor-faktor yang dialami individu dalam lingkungan dan sepanjang hidupnya Tingkah laku ini diduga berkembang sejak anak melakukan interaksi dengan orang tua dan orang-orang dewasa lain di sekitarnya. Iriani, 2009 2. Faktor sosiologis a. Takut dikenal orang Individu merasa takut dikenal oleh orang lain, sehingga hal tersebut menghilangkan kesempatannya untuk berhubungan dekat dengan orang lain. b. Nilai-nilai yang berlaku pada lingkungan sosial. Nilai-nilai yang dianut masyarakat seperti privacy, kesuksesan dapat menyebabkan seseorang merasa kesepian karena ia merasa terikat oleh nilai-nilai tersebut. c. Kehidupan di luar rumah Rutinitas di rumah seperti adanya jam makan, keributan di rumah dan kebiasan lainnya juga akan menyebabkan seseorang merasa kesepian karena kejenuhan. d. Perubahan pola-pola dalam keluarga Kehadiran orang lain dalam keluarga akan menyebabkan terganggunya hubungan dengan anggota keluarga lain. e. Pindah tempat Seringnya pindah dari satu tempat ke tempat yang lain menyebabkan seseorang tidak dapat menjalin hubungan yang akrab dengan orang lain. f. Terlalu besarnya organisasi Terlalu banyak orang di sekeliling individu akan menambah perasaan terisolasi. Hal ini akan membuat individu sulit untuk mengenal satu sama lain. g. Desain arsitektur bangunan Bentuk bangunan yang canggih juga berpengaruh terhadap interaksi sosial. Hal ini mengingat bangunan-bangunan dapat menyebabkan masyarakat menjadi individualistis di mana interaksi sosial menjadi terbatas

2.2.5. Pengukuran Kesepian