13, 14 14 26, 27, 28, 29, Metode dan Instrumen Penelitian

Tabel 3.1 Blue print skala kesepian Nomor Item No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1 Emotional Characteristic ƒ Perasaan yang berkenaan dengan pergaulan 1,2,3,4,5,6 7,8,9,10,11,

12, 13, 14 14

2 Type of Deprivation ƒ Jumlah pergaulan 15,16,19, 20, 22, 23, 24 17,18,21 10 3 Time Perspective ƒ Kedalaman pergaulan

25, 26, 27, 28, 29,

30,31, 33,34 32 10 TOTAL 22 12 34 b. Skala Kecenderungan asertif Dalam penyusunan angket tentang Kecenderungan Asertif , penulis menggunakan teori yang dikemukakan oleh Gambrill, E. Richey, C. 1975. sebaran item tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.2 Blue print skala Kecenderungan Perilaku Asertif Nomor Item No Aspek Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1 Identify Problem Perasaan senang 2,16,22,28, 37 23,25,33,39, 40 10 2 Inner Dialogue Perasaan percaya terhadap sesuatu 7 1 3. Situational Analysis Menolak Permintaan 1,6,10,11, 27,31,32, 34 3,9,17,18,20, 29,36 15 4 Generate Possible Solutions Mengungkapkan pendapat, Pengekspresian perasaan Melakukan kritik 8,12,14,15, 19,26,30, 35 8 5 Evaluate Solutions Menjaga Emosi 4,5,21 3 6. Action Planning Mengakhiri Diskusi 13,38 24 3 TOTAL 27 13 40 Skala yang digunakan adalah skala model Likert. Item-item pada skala model Likert disusun berdasarkan keharusan bahwa semua item di dalamnya mengukur aspek yang sama. Dalam skala ini subyek diharuskan memilih jawaban yang paling menggambarkan dirinya sendiri, bukan pendapat orang lain. Skala ini mengukur derajat persetujuan dan ketidaksetujuan yang menggambarkan kadar sikap positif dan negatif subyek terhadap objek sikap. Dalam skala model Likert ini, skor akhir subyek merupakan skor total dari jawaban pada setiap pertanyaan. Biasanya ada lima alternatif jawaban untuk subyek, yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Ragu-ragu R, Tidak Setuju TS, Sangat Tidak Setuju STS. Namun, kelemahan skala ini adalah sulit untuk menginterpretasikan jawaban pada kategori ragu-ragu serta menghindari social desirability. Untuk menanggulangi masalah tersebut, maka dalam penelitian ini alternatif jawaban ragu-ragu dihilangkan. Sehingga dalam penelitian ini hanya terdapat empat kategori jawaban yang dibagi menjadi dua kategori, yaitu setuju dan tidak setuju. Tabel 3.3 Bobot Skor Pernyataan Skala Favorable Unfavorable Sangat Setuju SS 4 1 Setuju S 3 2 Tidak Setuju TS 2 3 Sangat Tidak Setuju STS 1 4 Selanjutnya skor subjek pada setiap pernyataan dijumlahkan dan nilai totalnya menjadi skor untuk setiap subjek. .3.5. Tehnik Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas Instrumen Menurut Sevilla, 2006, validitas adalah derajat ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti sebenarnya suatu instrumen yang ingin diukur. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Dengan kata lain, apakah alat tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Validitas skala dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor masing-masing item dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah teknik analisis korelasi product moment dari Pearson. Untuk perhitungannya peneliti menggunakan rumus Korelasi Product Moment sebagai berikut r xy = Σ XY – ΣXΣYn √ [ ΣX² - ΣX² n] [ΣY² - ΣY² n] Keterangan : r xy = Angka indeks koefisien korelasi Σ XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y ΣX = Jumlah seluruh skor X ΣY = Jumlah seluruh skor Y n = Jumlah subjek Uji coba terhadap 34 item dari instrumen Kesepian menghasilkan 27 item yang valid. Seluruh item valid digunakan sebagai alat ukur penelitian. Nilai validitas untuk skala kesepian diperoleh sebesar 0.2384 sampai dengan 0.5351 Sedangkan untuk Kecenderungan asertif Uji coba terhadap 40 item dari instrumen menghasilkan 31 item yang valid. Seluruh item valid digunakan sebagai alat ukur penelitian. Nilai validitas untuk skala kecenderungan asertif diperoleh sebesar 0.2521 sampai dengan 0.5499 2. Uji Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel. Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan formulasi koefisien Alpha Cronbach dengan menggunakan pendekatan konsistensi internal, dimana dalam prosedurnya hanya memerlukan satu kali penggunaan tes tunggal Azwar, 2003. Sevilla, et.al., 1993 mengatakan bahwa reliabilitas adalah konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran, atau dengan kata lain menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas skala dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut : Keterangan : α = Koefisisen reliabilitas Sx 2 = Varians skor tes S2 2 = Varians skor belahan dua S1 2 = Varians skor belahan satu Tabel 3.4 Kategori Reliabilitas Nilai Status 0,90 0,70 – 0,90 0,40 – 0,70 0,20 – 0,40 0,20 Sangat reliabel Reliabel Cukup reliabel Kurang reliabel Tidak reliabel Perhitungan reliabilitas dengan menggunakan program komputer SPSS versi 11.5 for windows. Uji reliabilitas pada skala Kesepian dan Kecenderungan Asertif dilakukan dengan menggunakan Alpha Cronbach. Dari uji reliabilitas Kesepian , diperoleh koefisien sebesar 0,852. Sedangkan dari uji reliabilitas skala Kecenderungan Asertif, diperoleh koefisien sebesar 0,857. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini reliabel untuk digunakan, sesuai dengan kaidah Guilford dan pendapat Azwar 2005 bahwa koefisien reliabilitas dikatakan reliabel adalah yang mendekati 1,00.

3.6. Teknik Analisis Data