Perumusan dan Pembatasan Masalah Tujuan dan Manfaat penelitian Tinjauan Pustaka

7 dan makna kata nafs, penulis hanya membatasi penulisan ini dengan menggunakan teori Achmad Mubarok dengan metode temantiknya, menyebutkan 8 makna nafs dalam al-Quran. Dengan dilatarbelakangi variasi makna tersebut, penulis mengambil skripsi yang berjudul ”ANALISIS HOMONIMI KATA NAFS’ DALAM AL- QUR’AN TERJEMAHAN HAMKA”.

B. Perumusan dan Pembatasan Masalah

Setelah memaparkan latar belakang masalah, penulis hanya membatasi penulisan hanya pada kata nafs dalam Al-quran terjemahan HAMKA. Adapun pokok permasalahan yang akan dibahas, yaitu: 1 . Apakah terjemahan kata nafs dalam Al-quran terjemahan HAMKA sudah tepat? 2 . Bagaimana kehomonimian kata nafs karya Hamka dalam penerjemahan al-Qur’annya?

C. Tujuan dan Manfaat penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah : 1 . Mengetahui ketepatan terjemahan kata nafs dalam Al-Qur’an terjemahan HAMKA. 2 . Mengetahui faktor kehomonimian terhadap kata nafs karya Hamka dalam penerjemahan al-Qur’annya . 8 Adapun manfaatnya adalah : 1 . Memberikan pengetahuan baru bagi yang mempelajari bahasa Arab terutama penerjemahan dan dapat memberikan informasi tambahan pengetahuan tentang variasi makna. 2 . Untuk para peneliti lainnya agar dapat memberikan sumbangan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan semantik yang berkaitan dengan variasi makna.

D. Tinjauan Pustaka

Pada skripsi ini, penulis menggunakan terjemahan al-Qur’an terhadap kata nafs yang diterjemahkan oleh Haji Abdul Malik Karim Amrullah HAMKA sebagai objek utama dalam penelitian ini. Adapun judul skripsi ini terinspirasi dari penelitian oleh Jamridafrizal, S.Ag.,M.HUM yang mengangkat analisa Nafs menurut konsep al-Qur’an. Sedangkan analisis Homonimi kata nafs dalam al- Qur’an terjemahan HAMKA hanya pada skripsi ini. Dalam penelitian Jamridafrizal tersebut, penulis menemukan adanya variasi makna yang terdapat pada kata nafs. Oleh karena itu, dalam skripsi ini penulis menggunakan penelitian tersebut sebagai pustaka utama, yang kemudian membandingkan dengan terjemahan HAMKA dalam terjemahan al-Qur’annya. Untuk melengkapi pembahasan ini, penulis menggunakan buku-buku, artikel-artikel ataupun referensi lain yang dapat dijadikan acuan yang terkait dengan analisis yang Penulis teliti. 9

E. Metode Penelitian