Na’at dan Man’ût
datangnya Hadîts Nabi SAW, bahasa Arab kian berkembang bahkan kosa kata baru banyak bermunculan dari Hadîts. Ini menandakan bahwa Hadîts berperan penting
dalam perkembangan bahasa Arab.
345
Dari segi kosa kata, ada dua bentuk bagaimana Hadîts berkontribusi pada kosa kata Bahasa Arab; pertama, memindahkan makna
satu kata kepada makna yang lain, proses ini sering disebut dengan Majâz. Kedua, menciptakan suatu kata yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal di kalangan
orang Arab. Bentuk ini bisa melalui proses irtijâl, Qiyâs atau Isytiqâq.
346
Peran Hadîts bagi kedua bentuk di atas, umumnya melalui dua cara;
a. Mengalihkan makna Ulama berbeda pendapat dalam hal apakah bahasa Nabi SAW merupakan
pengalihan dari bahasa Arab sebagai bagian dari budaya dan peradaban kepada syariat, atau Nabi SAW independen dalam meletakkan bahasa. Pendapat yang paling
tepat adalah pendapat Ibnu Burhân bahwa Rasulullah SAW memindahkan dari bahasa Arab biasa kepada bahasa syara’. Dalam proses pemindahan ini tidak terlepas
dari salah satu di antara dua bentuk yang disebutkan di awal yaitu majaz.
347
Lafadz islami yang muncul pada masa Nabi SAW adalah merupakan lafadz lama yang bermakna baru. Sebelumnya masyarakat Arab telah mengenal lafadz
tersebut, namun ketika Nabi SAW menjelaskan ayat-ayat global dalam al-Qur’ân, Nabi SAW menafsirkan sebagian lafadznya dengan makna yang tidak dikenal
sebelumnya, yang dijelaskannya hanyalah hakikat syariat dari suatu lafadz tersebut. Terkadang Nabi SAW menjelaskan suatu kata dengan ucapan dan sikap beliau,
misalnya ketika Nabi menjelaskan kata shalat dalam salah satu firman Allah SWT.
348
Nabi SAW tidak menjelaskannya secara bahasa, yaitu do’a. Akan tetapi Nabi SAW menjelaskannya makna shalat dengan perilakunya.
349
Pada akhirnya banyak istilah-
345
Taufiq Muhammad Syâhin, Awâmil Tanmiyât al-Lughah al-Arabiyah, hal. 8
346
Taufiq Muhammad Syâhin, Awâmil Tanmiyât al-Lughah al-Arabiyah, hal. 57
347
Al-Suyûthi, al-Muzhir, Juz 1, hal. 294-296
348
istilah dalam ilmu fiqih yang terbangun dari ucapan Nabi SAW, bahkan menurut ahli bahasa jumlah makna baru bagi suatu kata tertentu yang datang dari Nabi SAW
mencapai ratusan bahkan ribuan kata.
350
b. Menciptakan kata Tidak kecil peran Hadîts dalam menciptakan kata baru atau istilah baru,
proses pembentukan kata baru ini dapat melalui berbagai cara, antara lain; Pertama; al-Irtijal, Irtijal adalah menciptakan kata baru yang tidak ada sebelumnya, Irtijal ini
tidak diterima kecuali berasal dari sumber terpercaya akan kefashihannya, maka itu irtijal dapat diterima jika yang menyampaikannya terbukti menguasai bahasa fahih.
351
Penjelasan Hadîts terhadap bahasa yang dianggap asing oleh sebagian sahabat, sesungguhnya memiliki rahasia tertentu, baik berdasarkan sosok lawan
bicara Nabi SAW, atau untuk siapa kata itu ditujukan. Jika kata asing yang ada pada Hadîts Nabi SAW ditujukan untuk seluruh kaum Muslim, misalnya ada satu lafadz
atau lebih yang tidak difahami sahabat, maka mereka bertanya langsung pada Nabi SAW agar kata yang asing bagi mereka, menjadi jelas, dan kemudian Nabi SAW
berusaha menjelaskannya. Misalnya, salah seorang sahabat Nabi yang bernama Abu Tamimah al-Hujaimi yang tidak faham kata yang disabdakan Nabi yaitu