8. Faktor pendukung keberhasilan
Pengobatan dan rehabilitasi ketergantungan narkoba juga memerlukan dukungan, perhatian serta keterlibatan orang tua penderita.
Menurut BNN, keberhasilan dan efektifitas program dan rehabilitasi penderita ketergantungan narkoba ditentukan oleh banyak faktor, seperti
diantaranya sebagai berikut : a.
Kemauan kuat serta kerjasama penderita sendiri b.
Profesionalisme kompetensi serta komitmen para pelaksananya c.
Sistem rujukan antara lembaga yang baik d.
Prasarana, sarana dan fasilitas yang memadai e.
Perhatian dan keterlibatan orang tua atau keluarga f.
Dukungan dana yang memadai g.
Kerjasama dan koordinasi lintas propesi yang baik
41
C.
Kerangka Berfikir
Bambang Syamsul Arifin mengatakan “Allah dengan tegas menerangkan bahwa ketenangan jiwa dapat dicapai dengan dzikir mengingat Allah.
”
42
Bentuk pelaksanaan ibadah agama, paling tidak ikut berpengaruh dalam menanamkan keluhuran budi yang pada puncaknya akan menimbulkan rasa
sukses sebagai pengabdi Tuhan yang setia. Tindak ibadah setidaknya akan memberi rasa bahwa hidup menjadi lebih bermakna
Sedangkan menurut Dadang Hawari mengenai peranan agama bagi manusia adalah:
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat negara maju telah kehilangan aspek spiritual yang merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia, apakah
ia seorang yang beragama ataupun yang sekuler sekalipun. Kekosongan spiritual, kerohanian dan rasa keagamaan inilah yang menimbulkan
permasalahan psikososial di bidang kesehatan jiwa. Sehubungan dengan itu para ahli kini berpendapat bahwa manusia bukanlah makhluk biopsikososial
semata, melainkan juga biopsikosio spiritual.
43
Dalam hal ini pendekatan terapi keagamaan menurut Dadang Hawari “dalam praktek kedokteran khususnya psikiatri, bukan untuk tujuan mengubah
41
Ibid, h. 125-126
42
Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama, Bandung: Pustaka Setia, 2008,h. 156
43
Dadang Hawari, Al Qur’an: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa,
Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Yasa, 1998, h. 13-14
keyakinan pasien terhadap agama yang dianutnya, melainkan untuk mengembangkan
kekuatan kerohanianspiritualnya
dalam menghadapi
penderitaan penyakit. ”
44
Terapi keagamaan intervensi religi pada kasus-kasus gangguan jiwa juga memberikan manfaat. Menurut Dadang Hawari
“penderita-penderita yang diikutsertakan
dalam berbagai
kegiatan keagamaanibadahsembahyang,
menunjukkan hasil yang nyata dalam penurunan berbagai gejala-gejala psikiatrik
”
45
Jiwa seorang penyalahguna narkoba yang mengalami depresi mental, dan gangguan jiwa beratpsikotik mencari ketenangan jiwa. Ketika manusia
mengalami kegelisahan, agama memberikan ketenangan batin pada orang tersebut dengan berdoa dan meminta ampun pada Allah SWT.
Sebagaimana pemaparan Zakiah Darajat, untuk memperkuat jiwa agamanya, supaya mampu merasa diterima kembali oleh Allah, perlu pendidikan agama
yang lebih serius dan intensif, maka dalam usaha rehabilitasi itu perlu sekali peningkatan pendidikan agama bagi mereka. Kepada mereka juga perlu diberi
pengertian tentang hukum dan ketentuan agama, yang akan menjamin keamanan dan ketentraman batinnya.
46
Dari uraian di atas, nampak jelas kiranya pendidikan agama Islam mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan merupakan
kegiatan antara manusia yang dilakukan secara sadar yaitu untuk membimbing, mengarahkan, mengajarkan, latihan, pembiasaan pada peserta didik untuk
mengembangkan kepribadian, bakat, kemampuan, minat pada tingkat kedewasaan.
Dengan demikian, eksistensi agama memang sangat penting dalam proses rehabilitasi narkoba. Mengingat bahwa para penyalahguna NAZA telah
kehilangan basic spiritual needs, turunnya iman karena permasalahan yang menimpa, maka untuk mengembalikan basic spiritual needs ini, penyembuhan
pasien narkoba disertai dengan pendidikan keagamaan.
44
Ibid, h.28-29
45
Dadang Hawari, Al Qur’an: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa, ... h.19
46
Dr. Zakiah Darajat, Membina nilai-nilai Moral di Indonesia Jakarta: Bulan Bintang, 1977, cet.4, h.103-104