7. Tahapan rehabilitasi
Tahapan utama proses perawatan dan pemulihan penderita ketergantungan narkoba menurut BNN, yaitu:
a. Tahap detoksifikasi
b. Tahap stabilisasi
c. Tahap rehabilitasi
38
Adapun penjelasan mengenai tahapan rehabilitasi adalah sebagai berikut: a.
Tahap detoksifikasi terapi lepas narkoba withdrawal syndrome dan terapi fisik yang ditujukan untuk menurunkan dan menghilangkan racun dari tubuh,
mengurangi akibat putus narkoba serta mengobati komplikasi mental penderita
b. Tahap stabilisasi suasana mental dan emosional penderita, sehingga gangguan
jiwa yang menyebabkan perbuatan penyalahgunaan narkoba dapat diatasi sehingga penderita secara bertahap dapat menyesuaikan diri dengan situasi
perawatan dan situasi sosialnya c.
Tahap rehabilitasi atau pemulihan keberfungsian fisik, mental dan sosial penderita seperti bersekolah belajar bekerja serta bergaul secara normal
dengan lingkungan sosial selanjutnya. Menurut BNN proses perawatan dan penderita ketergantungan narkoba
merupakan proses yang panjang mulai dari detoksifikasi, pengobatan dan pemulihan kondisi fisik, pemberian dukungan psikologis melalui konseling
psikologis, terapiperilaku behaviour modification bila penderita menunjukkan gejala penyimpangan prilaku, intervensi psikiatris rehabilitasi sosial,
rehabilitasi vokasional serta upaya pembinaan lanjutan baik dalam keluarganya, dilingkungan kerjanya, atau dalam situasi yang sengaja diciptakan
yang disebut therapeutic community.
39
Masih menurut BNN, “perawatan dan pemulihan penderita ketergantungan
narkoba memerlukan waktu yang panjang, biaya yang besar, fasilitas dan obat yang memadai serta tenaga profesional yang kompeten.
”
40
38
BNN, Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba bagi Pemuda, Jakarta: BNN, 2004, h. 124
39
BNN, Pedoman Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba bagi Pemuda, Jakarta: BNN, 2004, h. 124
40
Ibid h. 125
8. Faktor pendukung keberhasilan
Pengobatan dan rehabilitasi ketergantungan narkoba juga memerlukan dukungan, perhatian serta keterlibatan orang tua penderita.
Menurut BNN, keberhasilan dan efektifitas program dan rehabilitasi penderita ketergantungan narkoba ditentukan oleh banyak faktor, seperti
diantaranya sebagai berikut : a.
Kemauan kuat serta kerjasama penderita sendiri b.
Profesionalisme kompetensi serta komitmen para pelaksananya c.
Sistem rujukan antara lembaga yang baik d.
Prasarana, sarana dan fasilitas yang memadai e.
Perhatian dan keterlibatan orang tua atau keluarga f.
Dukungan dana yang memadai g.
Kerjasama dan koordinasi lintas propesi yang baik
41
C.
Kerangka Berfikir
Bambang Syamsul Arifin mengatakan “Allah dengan tegas menerangkan bahwa ketenangan jiwa dapat dicapai dengan dzikir mengingat Allah.
”
42
Bentuk pelaksanaan ibadah agama, paling tidak ikut berpengaruh dalam menanamkan keluhuran budi yang pada puncaknya akan menimbulkan rasa
sukses sebagai pengabdi Tuhan yang setia. Tindak ibadah setidaknya akan memberi rasa bahwa hidup menjadi lebih bermakna
Sedangkan menurut Dadang Hawari mengenai peranan agama bagi manusia adalah:
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat negara maju telah kehilangan aspek spiritual yang merupakan kebutuhan dasar bagi setiap manusia, apakah
ia seorang yang beragama ataupun yang sekuler sekalipun. Kekosongan spiritual, kerohanian dan rasa keagamaan inilah yang menimbulkan
permasalahan psikososial di bidang kesehatan jiwa. Sehubungan dengan itu para ahli kini berpendapat bahwa manusia bukanlah makhluk biopsikososial
semata, melainkan juga biopsikosio spiritual.
43
Dalam hal ini pendekatan terapi keagamaan menurut Dadang Hawari “dalam praktek kedokteran khususnya psikiatri, bukan untuk tujuan mengubah
41
Ibid, h. 125-126
42
Bambang Syamsul Arifin, Psikologi Agama, Bandung: Pustaka Setia, 2008,h. 156
43
Dadang Hawari, Al Qur’an: Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa,
Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Yasa, 1998, h. 13-14