2. Perpustakaan Universitas Negeri Medan UNIMED Dari 6 responden, terdapat 1 responden yang bekerja 8 tahun, 2 responden
yang bekerja 22 tahun, 1 responden yang bekerja 25 tahun, serta 2 responden yang tidak menjawab.
3. Perpustakaan IAIN Dari 5 responden, terdapat 2 responden yang bekerja 1 tahun, 2 responden
yang bekerja 2 tahun, serta 1 responden yang telah bekerja 5 tahun. 4. Perpustakaan Universitas Katolik UNIKA
Dari 3 responden, terdapat 1 responden yang bekerja 15 tahun, 1 responden yang bekerja 23 tahun, serta 1 responden yang telah bekerja 27 tahun.
5. Perpustakaan Dharma Agung Responden pada Perpustakaan Dharma Agung terdapat 1 orang, yang masa
bekerjanya 1 tahun.
4.2 Analisis Deskriptif
4.2.1 Tanggapan Responden Terhadap Kompetensi Bidang Layanan
Sirkulasi
Variabel kompetensi bidang layanan sirkulasi ini diukur berdasarkan indikator kompetensi komunikasi, kompetensi teknologi informasi, kompetensi
pengetahuan, sikap, dan kompetensi manajemen. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap kompetensi bidang layanan sirkulasi dapat dilihat dari
jawaban setiap indikator nomor 1 sampai 8.
4.2.1.1 Kompetensi Komunikasi
Berikut ini adalah pendapat responden mengenai dimensi kompetensi komunikasi, dapat dilihat pada tabel 5 :
Tabel - 5: Kompetensi Komunikasi
Pertanyaan Tanggapan Responden
Total Selalu
Sering Kadang-
Tidak
Universitas Sumatera Utara
kadang Pernah
F F
F F
1 3
12 12
48 10
40 -
- 25
100 2
5 20
18 72
2 8
- -
25 100
Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa: 1. Dari 25 responden, 3 responden 12 menyatakan bahwa pengguna
selalu meminta penjelasan kepada bagian sirkulasi, sedangkan 12 responden 48 menyatakan sering, dan 10 responden 40
menyatakan kadang-kadang, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak pernah meminta penjelasan kepada pustakawan pada
bagian sirkulasi. Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa pengguna sering
meminta penjelasan kepada responden ketika melakukan peminjaman atau pengembalian buku pada bagian sirkulasi.
2. Pada pernyataan kedua, 5 responden 20 menyatakan selalu melakukan komunikasi dan dapat dipahami, sedangkan 18 responden
72 menyatakan sering, dan 2 responden 8 menyatakan kadang- kadang, tidak ada responden yang menyatakan tidak pernah melakukan
komunikasi dan dapat dipahami. Sesuai dengan kriteria interpretasi di dari tabel 3, responden yang
menyatakan sering melakukan komunikasi berjumlah 23 92. Sedangkan responden yang menyatakan pernah melakukan komunikasi
berjumlah 2 8. Berdasarkan data tersebut dapat diinterpretasikan bahwa seluruh
responden menyatakan pernah berkomunikasi baik secara langsung maupun tidak langsung kepada sesama rekan kerja.
Berdasarkan tabel kompetensi komunikasi diatas dapat dilihat bahwa pustakawan bidang layanan sirkulasi memiliki kompetensi dibidang komunikasi
seperti yang dinyatakan menurut Wicaksono 2004, bahwa pustakawan harus
Universitas Sumatera Utara
memiliki empat jenis kompetensi. Salah satu diantaranya adalah Skill Interpersonal, yaitu skill personal pustakawan yang berguna dalam berhubungan
dengan pengguna dan sesama rekan kerja. Pustakawan juga harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan
efektif dan bisa mempengaruhi orang lain. Mampu memberikan presentasi dengan jelas, komunikasi tertulis, dengan ejaan, struktur dan isi yang jelas.
Berkomunikasi dengan interaktif dan mampu memberikan pandangan dari beragam perspektif. Mampu mendengarkan dan mendiskusikan pendapat orang
lain dari beragam sudut pandang dan bisa mendapatkan ide dari pendapat orang lain. Serta mampu memberikan komentar yang konstruktif dan memberikan
feedback yang baik bagi beragam situasi yang dihadapi orang lain.
4.2.1.2 Kompetensi Teknologi Informasi
Pendapat responden mengenai dimensi kompetensi teknologi informasi dapat dilihat pada tabel 6 berikut:
Tabel - 6: Kompetensi Teknologi Informasi
Pertanyaan Tanggapan Responden
Total Selalu
Sering Kadang-
kadang Tidak
Pernah F
F F
F 3
14 56
9 36
- -
2 8
25 100
4 5
20 9
36 9
36 2
8 25
100
Dari tabel 6 dapat dilihat bahwa: 3. Dari 25 responden, 14 responden 56 menyatakan selalu dan
mengerti menggunakan perangkat komputer di bidang sirkulasi, sedangkan 9 responden 36 menyatakan selalu, dan 2 responden
8 menyatakan tidak pernah menggunakan perangkat komputer di bidang sirkulasi dan tidak ada responden yang menyatakan kadang-
kadang.
Universitas Sumatera Utara
Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari tabel 4, responden yang menyatakan selalu memiliki kompetensi dibidang teknologi informasi
khususnya mampu mengoperasikan sistem komputer berjumlah 23 92. Sedangkan responden yang tidak memiliki kemampuan
memiliki kemampuan dibidang teknologi informasi berjumlah 2 8. Berdasarkan persentase di atas dapat disimpulkan bahwa pada
umumnya responden menyatakan memiliki kemapuan dibidang teknologi informasi dan mampu mengoperasikan sistem komputer di
bidang sirkulasi, dan hanya sebagian kecil saja yang menyatakan tidak memiliki kemampuan dibidang teknologi informasi.
4. Pada pernyataan keempat, 5 responden 20 menyatakan selalu dapat menghindari antrian panjang jika menggunakan sistem komputer di
bidang sirkulasi, sedangkan 9 responden 36 menyatakan sering, dan 9 responden 36 menyatakan kadang-kadang, dan 2 8
responden menyatakan tidak. Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari tabel 4, responden yang
menyatakan sering menghindari antrian panjang dalam melakukan peminjaman dan pengembalian ketika menggunakan sistem komputer
berjumlah 14 56. Sedangkan tidak pernah berjumlah 11 44. Berdasarkan data di atas dapat dinyatakan bahwa pada umumnya
responden menyatakan sering menghindari antrian panjang, yakni dengan adanya sistem komputer ketika melakukan peminjaman dan
pengembalian buku di bagian sirkulasi.
Menghadapi perkembangan teknologi dan informasi saat ini, pustakawan bidang layanan sirkulasi dituntut untuk memiliki kemampuan menggunakan
komputer guna mempercepat proses peminjaman dan pengembalian bahan pustaka. Secara keseluruhan Special Library Association 2003, menyatakan
bahwa isi kompetensi salah satunya meliputi Technology Skills yaitu : Mampu menggunakan PC dengan level yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang biasa
Universitas Sumatera Utara
digunakan sehari – hari, serta mampu menganalisis jaringan pengguna internal dan eksternal.
4.2.1.3 Kompetensi Pengetahuan
Pendapat responden mengenai dimensi kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel 7 berikut:
Tabel - 7: Kompetensi Pengetahuan
Pertanyaan Tanggapan Responden
Total Selalu
Sering Kadang-
kadang Tidak
Pernah F
F F
F 5
10 40
11 44
2 8
2 8
25 100
6 3
12 13
52 4
16 5
20 25
100
Dari tabel 7 dapat dilihat bahwa: 5. Dari 25 responden, 10 40 responden menyatakan selalu mengetahui
kompetensi yang harus dimiliki bidang layanan sirkulasi, 11 44 responden menyatakan sering, dan 2 8 responden menyatakan
kadang-kadang, dan 2 8 responden menyatakan tidak pernah
mengetahui kompetensi yang harus dimiliki bidang layanan sirkulasi.
Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari tabel 5, responden yang menyatakan sering mengetahui kompetensi yang harus dimiliki
pustakawan dibidang layanan sirkulasis berjumlah 21 84. Sedangkan 4 16 menyatakan tidak mengetahui kompetensi yang
harus dimiliki pustakawan dibidang layanan sirkulasi. Berdasarkan data tersebut dapat diinterpretasikan bahwa seluruh
responden menyatakan mengetahui kompetensi pengetahuan yang
harus dimiliki dibidang layanan sirkulasi.
Universitas Sumatera Utara
6. Pada pernyataan kelima, 3 12 responden menyatakan selalu mendapatkan pelatihan tambahan sebagai pustakawan bidang layanan
sirkulasi, 13 52 responden menyatakan sering, 4 16 responden menyatakan kadang-kadang, dan 5 20 responden menyatakan tidak
pernah mendapatkan pelatihan tambahan bidang layanan sirkulasi.
Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari tabel 5, responden yang menyatakan sering mendapatkan pelatihan tambahan sebagai
pustakawan bidang layanan sirkulasi berjumlah 16 64. Sedangkan yang menyatakan tidak pernah mendapatkan pelatihan tambahan
sebagai pustakawan bidang layanan sirkulasi berumlah 9 36. Berdasarkan persentase di atas dapat disimpulkan bahwa pada
umumnya responden menyatakan sering mendapatkan pelatihan tambahan sebagai pustakawan bidang layanan sirkulasi.
Kompetensi pengetahuan merupakan salah satu kompetensi penting yang harus dimiliki oleh pustakawan bidang layanan sirkulasi. Menurut New Jersey
Library Association 2006 salah satu kompetensi inti pustakawan dimana
pustakawan bidang layanan sirkulasi harus menunjukkan pengetahuan sistem perpustakaan dan profesi perpustakaan.
Tingkat pendidikan pustakawan juga mempengaruhi prestasi kerja pustakawan tersebut. Berdasarkan Special Library Association 2003 menyatakan
bahwa : Kompetensi profesional dapat dihubungkan dengan pengetahuan pustakawan khusus di dalam area sumber-sumber informasi, akses informasi,
teknologi, manajemen dan penelitian, serta kemampuan untuk menggunakan area- area pengetahuan itu sebagai landasan dalam memberikan layanan perpustakaan
dan informasi.
4.2.1.4 Sikap
Pendapat responden mengenai dimensi sikap dapat dilihat pada tabel 8 berikut:
Tabel – 8 : Sikap Nomor Pertanyaan
Kategori Jawaban Frekuensi
Persentase
7 A. Selalu
12
48
Universitas Sumatera Utara
B. Sering
11
44 C. Kadang-kadang
2
8 D. Tidak Pernah
- -
Jumlah 25
100 Dari 25 responden, 12 48 responden menyatakan selalu mampu
bersikap sabar, ramah, dan responsif kepada pengguna, 11 44 responden menyatakan sering, 2 8 responden menyatakan kadang-kadang, dan tidak ada
responden yang menyatakan tidak pernah. Berdasarkan tabel 8, jelas terlihat bahwa pustakawan selalu mampu
bersikap sabar dan responsif kepada pengguna berjumlah 23 92. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang berjumlah 2 8.
Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pustakawan yang mampu berikap sabar, ramah, dan responsif dalam menghadapi
pengguna perpustakaan. Menurut Special Library Association 2003, menyatakan bahwa isi kompetensi diantaranya adalah Personal Behavior yang meliputi ;
Proaktif, Sabar, Responsif, Fleksibel, Ramah, Kreatif, Percaya diri, Sensitif, serta
Menyenangkan.
4.2.1.5 Kompetensi Manajemen
Pendapat responden mengenai dimensi kompetensi manajemen dapat dilihat pada tabel 9 berikut:
Tabel - 9: Kompetensi Manajemen Nomor Pertanyaan
Kategori Jawaban Frekuensi
Persentase
8 A. Selalu
3
12 B. Sering
11
44 C. Kadang-kadang
7
28 D. Tidak Pernah
4
16
Jumlah 25
100 Dari 25 responden, 3 12 responden menyatakan selalu melakukan
pengukuran terhadap kinerja selaku pustakawan layanan sirkulasi, 11 44
Universitas Sumatera Utara
responden menyatakan sering, 7 28 responden menyatakan kadang-kadang, dan 4 16 menyatakan tidak pernah melakukan pengukuran terhadap kinerja.
Berdasarkan tabel 9, jelas terlihat bahwa pustakawan sering melakukan pengukuran terhadap kinerja sebagai pustakawan layanan sirkulasi berjumlah 14
56. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang berjumlah 11 44. Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
pustakawan yang melakukan pengukuran terhadap kinerja sebagai pustakawan layanan sirkulasi. Menurut Special Library Association 2003, kompetensi
profesional dibagi menjadi empat kompetensi utama dan masing – masing ditambah dengan keterampilan khusus. Salah satu kompetensinya adalah
menggunakan manajemen yang berbasis keuntungan untuk menggambarkan nilai dan memperbaiki sumber dan layanan informasi secara berkelanjutan. Menurut
Wicaksono 2004, menyatakan bahwa pustakawan harus memiliki empat jenis kompetensi. Salah satu diantaranya adalah Skill Manajemen Pengukuran,
dimana pustakawan mampu melakukan pengukuran terhadap kinerja dan dampaknya terhadap layanan perpustakaan.
4.2.2 Tanggapan Responden Terhadap Prestasi Kerja Pustakawan
Variabel prestasi kerja pustakawan ini diukur berdasarkan indikator kualitas kerja, kuantitas kerja, kecakapan atau keterampilan, inisiatif dan
kesungguhan kerja. Untuk mengetahui tanggapan responden terhadap prestasi kerja pustakawan dapat dilihat dari jawaban setiap indikator nomor 1 sampai 8.
4.2.2.1 Kualitas Kerja
Untuk mengetahui pendapat responden terhadap indikator kualitas kerja dan Prestasi Kerja Pustakawan pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Kota Medan
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel - 10: Kualitas Kerja
Pertanyaan Tanggapan Responden
Total Selalu
Sering Kadang-
Tidak
Universitas Sumatera Utara
kadang Pernah
F F
F F
1 5
20 14
56 4
16 2
8 25
100 2
- -
- -
22 88
3 12
25 100
Dari tabel 10 dapat dilihat bahwa: 1. Dari 25 responden, 5 20 responden menyatakan kualitas kerja
pustakawan selalu sesuai yang diharapkan perpustakaan, 14 56 responden menyatakan sering, 4 16 responden menyatakan kadang-
kadang, dan 2 8 responden menyatakan tidak pernah sesuai dengan harapan perpustakaan.
Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari tabel 8, responden yang menyatakan sering kualitas kerja pustakawan sesuai yang diharapkan
perpustakaan berjumlah 19 76. Sedangkan yang menyatakan kadang-kadang berjumlah 6 24.
Berdasarkan persentase di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden menyatakan sering menyatakan kualitas kerja
sebagai pustakawan selalu sesuai yang diharapkan perpustakaan. 2. Pada pernyataan kedua, 22 88 responden menyatakan kadang-
kadang melakukan kesalahan dalam menjalankan tugas dan 3 12 responden menyatakan tidak pernah melakukan kesalahan dalam
menjalankan tugas sebagai pustakawan bidang layanan sirkulasi. Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari tabel 8, maka dapat
disimpulkan bahwa pada umumnya responden menyatakan tidak pernah membuat kesalahan dalam menjalankan tugas sebagai
pustakawan bidang layanan sirkulasi. Kualitas kerja pustakawan pada bidang pekerjaan yang ditekuni
menentukan kompetensi yang dimiliki pustakawan itu sendiri. Menurut Soeprihanto 2001, kualitas kerja seorang pustakawan pada dasarnya adalah hasil
kerja seorang pustakawan selama periode tertentu dibandingkan dengan berbagai
Universitas Sumatera Utara
kemungkinan, misalnya standar, target, sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
4.2.2.2 Kuantitas kerja
Untuk mengetahui pendapat responden terhadap indikator kuantitas kerja dan Prestasi Kerja Pustakawan pada Perpustakaan Perguruan Tinggi Kota Medan
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel - 11: Kuantitas Kerja
Pertanyaan Tanggapan Responden
Total Selalu
Sering Kadang-
kadang Tidak
Pernah F
F F
F 3
12 48
10 40
3 12
- -
25 100
4 3
12 8
32 9
36 5
20 25
100
Dari tabel 11 dapat dilihat bahwa: 3. Dari 25 responden, 12 48 responden menyatakan selalu
menyelesaikan porsi tugas bidang layanan sirkulasi, 10 40 responden menyatakan sering, dan 3 12 menyatakan kadang-
kadang, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak pernah menyelesaikan porsi tugas bidang layanan sirkulasi.
Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari tabel 9, responden yang menyatakan selalu menyelesaikan tugas porsi tugas yang menjadi
kewajiban sebagai pustakawan bidang layanan sirkulasi berjumlah 22 88. Sedangkan 3 12 menyatakan kadang-kadang menyelesaikan
porsi tugas yang diwajibkan sebagai pustakawan bidang layanan sirkulasi.
Universitas Sumatera Utara
Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pustakawan bidang layanan sirkulasi mampu menyelesaikan
porsi tugas yang diwajibkan. 4. Pada pernyataan keempat, 3 12 responden menyatakan selalu
mendapatkan tambahan pekerjaan, 8 32 menyatakan sering, 9 36 menyatakan kadang-kadang, dan 5 20 menyatakan tidak
pernah mendapatkan tambahan pekerjaan. Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari tabel 9, responden yang
menyatakan sering mendapatkan tambahan pekerjaan berjumlah 11 44. Sedangkan 14 56 menyatakan kadang-kadang mendapatkan
tambahan pekerjaan. Dari jawaban responden di atas dapat disimpulkan bahwa pustakawan
bidang layanan sirkulasi kadang-kadang mendapatkan porsi tugas tambahan.
Kuantitas kerja menunjukkan seberapa besar frekuensi kerja yang ada. Menurut Saksono 1996, bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
kualitas kerja pustakawan diantaranya adalah Pendidikan, Lingkungan, Motifasi bekerja, serta Adanya bonus atau jasa yang diberikan oleh organisasi sehingga
akan merangsang pegawai dalam meningkatkan prestasi kerjanya, termasuk gaji yang merupakan salah satu faktor untuk meningkatkan kuantitas kerja.
4.2.2.3 Kecakapan atau Keterampilan
Untuk mengetahui pendapat responden terhadap indikator kecakapan atau keterampilan dan Prestasi Kerja Pustakawan pada Perpustakaan Perguruan Tinggi
Kota Medan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel - 12: Kecakapan atau Keterampilan
Pertanyaan Tanggapan Responden
Total Selalu
Sering Kadang-
kadang Tidak
Pernah F
F F
F 5
14 56
8 32
3 12
- -
25 100
Universitas Sumatera Utara
6 1
4 5
20 14
56 5
20 25
100
Dari tabel 12 dapat dilihat bahwa: 5. Dari 25 responden, 14 56 responden menyatakan selalu memahami
dan menguasai seluk beluk bidang pekerjaan, 8 32 responden menyatakan sering, dan 3 12 responden menyatakan kadang-
kadang, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak pernah memahami seluk beluk bidang pekerjaan.
Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari tabel 9, responden yang menyatakan selalu memahami dan menguasai seluk beluk bidang
pekerjaanya berjumlah 22 88. Sedangkan 3 12 menyatakan kadang-kadang memahami seluk beluk bidang pekerjaan.
Berdasarkan persentase di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden menyatakan selalu memahami seluk beluk
bidang pekerjaan sebagai pustakawan bidang layanan sirkulasi. 6. Pada pernyataan keenam, 1 4 responden menyatakan selalu
mengalami kesulitan untuk mengatasi masalah dalam pekerjaan, 5 20 responden menyatakan sering, 14 56 responden menyatakan
kadang-kadang, dan 5 20 responden menyatakan tidak pernah mengalami kesulitan untuk mengatasi masalah dalam pekerjaan.
Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari tabel 10, responden yang menyatakan sering mengalami kesulitan untuk mengatasi masalah
dalam pekerjaan berjumlah 6 24. Sedangkan 19 76 menyatakan kadang-kadang mengalami kesulitan untuk mengatasi masalah dalam
pekerjaan. Berdasarkan persentase di atas dapat disimpulkan bahwa pada
umumnya responden menyatakan kadang-kadang mengalami kesulitan untuk mengatasi masalah dalam pekerjaan sebagai pustakawan bidang
layanan sirkulasi. Pustakawan bidang layanan sirkulasi haruslah memiliki kecakapan atau
keterampilan pada bidangnya. Keterampilan tersebut dapat dilihat dari kompetensi
Universitas Sumatera Utara
yang dimiliki pustakawan bidang layanan sirkulasi tersebut. Beberapa diantaranya adalah seperti yang dinyatakan Wicaksono 2004, bahwa pustakawan harus
memiliki empat jenis kompetensi. Diantaranya adalah Skill Manajemen Informasi, Skill Interpersonal, Skill Manajemen, serta Skill Teknologi Informasi.
4.2.2.4 Inisiatif dan Kesungguhan Kerja
Untuk mengetahui pendapat responden terhadap indikator inisiatif dan kesungguhan kerja dan Prestasi Kerja Pustakawan pada Perpustakaan Perguruan
Tinggi Kota Medan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel - 13: Inisiatif dan Kesungguhan Kerja
Pertanyaan Tanggapan Responden
Total Selalu
Sering Kadang-
kadang Tidak
Pernah F
F F
F 7
9 36
12 48
3 12
1 4
25 100
8 3
12 5
20 17
68 -
- 25
100
Dari tabel 13 dapat dilihat bahwa: 7. Dari 25 responden, 9 36 responden menyatakan selalu terdorong
atau termotivasi dalam bekerja, 12 48 responden menyatakan sering, 3 12 responden menyatakan kadang-kadang, dan 1 4
responden menyatakan tidak pernah terdorong atau termotivasi dalam bekerja.
Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari tabel 11, responden yang menyatakan sering terdorong atau termotivasi dalam bekerja
berjumlah 21 84. Sedangkan 4 16 menyatakan kadang-kadang terdorong atau termotivasi dalam bekerja.
Berdasarkan persentase di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya responden menyatakan sering terdorong atau termotivasi
Universitas Sumatera Utara
dan bersungguh-sunguh bekerja sebagai pustakawan bagian layanan sirkulasi.
8. Pada pernyataan kedelapan, 3 12 responden menyatakan selalu mencoba dan menyarakan cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan, 5
20 responden menyatakan sering, dan 17 68 responden menyatakan kadang-kadang, dan tidak ada responden yang
menyatakan tidak pernah mencoba cara baru dalam menyelesaikan masalah.
Sesuai dengan kriteria interpretasi data dari tabel 11, responden yang menyatakan sering mencoba cara baru dalam menyelesaikan masalah
berjumlah 8 32. Sedangkan 17 68 menyatakan kadang-kadang. Berdasarkan persentase di atas dapat disimpulkan bahwa pada
umumnya responden menyatakan kadang-kadang berinisiatif untuk mencoba dan menyarakan cara baru dalam menyelesaikan pekerjaan
bagian layanan sirkulasi. Untuk mengetahui inisiatif dan kesungguhan kerja, maka perlu adanya
penilaian prestasi kerja. Penilaian merujuk pada proses pengkonfirmasian bahwa seseorang telah mencapai kompetensi. Menurut Hasibuan 2002, penilaian
prestasi adalah kegiatan manajer untuk mengevaluasi prestasi kerja pustakawan serta menetapkan kebijakan selanjutnya.
4.3 Penentuan Korelasi