3. Kecakapan atau keterampilan adalah kemampuan karyawan dalam memahami dan menjalankan tugasnya.
4. Inisiatif atau prakarsa adalah kemampuan pustakawan untuk mengambil tindakan atau keputusan dalam kondisi tertentu.
Tabel-1: Kisi-kisi Angket
Variabel Indikator
Nomor Item Angket
Jumlah X
Kompetensi Bidang
Layanan Sirkulasi
1. Kompetensi Komunikasi 2. Kompetensi Teknologi Informasi
3. Kompetensi Pengetahuan 4. Sikap
5. Kompetensi Manajemen 1 – 2
3 - 4 5 – 6
7 8
2 2
2 1
1
Y Prestasi
Kerja Pustakawan
1. Kualitas Kerja 2. Kuantitas kerja
3. Kecakapan atau keterampilan 4. Inisiatif dan Kesungguhan Kerja
1 - 2 3 - 4
5 - 6 7 - 8
2 2
2 2
Jumlah 16 Items
3.4 Uji Coba Kuesioner
Sebelum angket ini di sebarluaskan, terlebih dahulu dilakukan uji coba angket. Uji coba angket ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah isi angket
dapat dimengerti oleh responden. Dalam hal ini peneliti menggunakan kuesioner yang terdiri dari 8 pertanyaan mengenai kompetensi bidang layanan sirkulasi dan
8 pertanyaan mengenai prestasi kerja agar dapat mengukur hal-hal yang dapat dijadikan data yang valid bagi penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Data Primer Data diperoleh langsung dari responden melalui kuesioner atau pertanyaan
tentang variabel yang diteliti. 2. Data Sekunder
Data yang diperoleh melalui penelitian kepustakaan yaitu berasal dari buku-buku bacaan.
3.6 Skala Pengukuran Variabel.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2004 : 86.
Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian ini, yang akan dilihat pengaruhnya pada variabel ini adalah indikator dari variabel kompetensi bidang layanan
sirkulasi variabel X dan indikator dari variabel prestasi kerja pustakawan di perpustakaan variabel Y,maka setiap variabel diberi skala Likert dimulai dari
skala 1 sampai 4, seperti contoh di bawah ini : 1. Jawaban “a” mempunyai nilai 4
2. Jawaban “b” mempunyai nilai 3 3. Jawaban “c” mempunyai nilai 2
4. Jawaban “d” mempunyai nilai 1
3.7 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen.
Sebelum penelitian dilaksanakan maka langkah yang utama adalah melakukan uji coba instrumen penelitian. Uji coba dari butir-butir instrumen pada
kedua variabel dimaksudkan untuk menguji keabsahan dan kehandalan butir-butir instrumen yang digunakan dalam penelitian. Untuk itu hasil uji coba harus dicari
validitas dan reliabilitasnya.
Universitas Sumatera Utara
3.7.1 Uji Validitas Instrumen.
Menurut Sugiyono 2000 : 213, validitas instrumen diuji dengan menggunakan korelasi skor butir dengan skor total Product Moment Pearson .
Analisis dilakukan terhadap semua butir instrumen. Kriteria pengujiannya dilakukan dengan cara membandingkan r hitung dengan r table pada taraf a =
0,05. Rumus korelasi Product Moment dari Karls Pearson menurut kutipan Sugiyono 2000 : 213:
∑ ∑ ∑
=
2 2
y x
r
xy xy
dengan : Keterangan :
xy
r
= Koefisien Korelasi Pearson x
y
= jumlah dari x kali y Arikunto, 2002: 146 Jika hasil perhitungan ternyata r hitung r tabel maka butir instrumen
dianggap valid, sebaliknya jika r hitung r tabel maka dianggap tidak valid invalid , sehingga instrumen tidak dapat digunakan dalam penelitian.
Sementara itu Masrun dalam Sugiyono 2000 menyatakan “teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai sekarang merupakan teknik
yang paling banyak digunakan:. Selanjutnya dalam memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi, Masrun menyatakan “Item yang mempunyai korelasi
positif dengan kriterium skor total serta korelasinya tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula. Biasanya syarat minimum
untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r =0,3”. Jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut
dinyatakan tidak valid.
3.7.2 Uji Reabilitas Instrumen.
Koefisien reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk melihat konsistensi jawaban butir-butir pernyataan yang diberikan oleh responden Adapun alat
analisisnya menggunakan metode belah dua split half dengan mengkorelasikan
Universitas Sumatera Utara
total skor ganjil lawan total skor genap, selanjutnya dihitung reliabilitasnya menggunakan rumus Spearman Brown”, dengan rumus dalam kutipan Sugiyono
2006 : 149.
b b
i
r r
r +
= 1
2 Dengan :
r
i
= reliabilitas internal seluruh isntrumen r
b
= Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua
Pemberian interpretasi terhadap reliabilitas r
1
pada umumnya digunakan patokan sebagai berikut : 1 Reliabilitas r
l
uji coba sama dengan atau lebih dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya memiliki reliabilitas tinggi; 2 Reliabilitas r
1
uji coba kurang dari 0,70 berarti hasil uji coba tesnya memiliki reliabilitas kurang
un-reliable.
3.8 Analisis Data.