Pendidikan Variabel Terikat Sosial Ekonomi Masyarakat 5.2.1 Peningkatan Sumber Pendapatan

89

5.2.2 Pendidikan

Tabel 26 Jawaban Responden Berdasarkan Kondisi Bangunan Sekolah di Desa Paropo Sebelum Pemekaran Daerah Setelah Pemekaran Daerah No Kategori F Persentase Kategori F Persentase 1 2 3 4 Baik Biasa Saja Buruk Sangat Buruk 8 23 5 22,2 63,9 13,9 Baik Biasa Saja Buruk Sangat Buruk 19 15 2 52,8 41,7 5,6 Jumlah 36 100 Jumlah 36 100 Sumber : Kuesioner, Januari 2011 Berdasarkan tabel 26 di atas, terlihat bahwa mayoritas responden menjawab jika kondisi sarana pendidikan di Desa Paropo buruk yakni sebanyak 23 responden, bahkan ada 5 responden yang menjawab kondisi sarana pendidikan sangat buruk. Hal ini tentunya dapat dimaklumi karena sebelum adanya pemekaran daerah hanya ada 1 unit bangunan Sekolah Dasar yang ada di desa tersebut, ditambah lagi kondisi bangunan sekolahnya yang kurang baik dengan hanya terbuat dari papan saja. Sementara itu jika ada yang ingin melanjutkan sekolahnya ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP harus bersekolah di ibukota kecamatan Tetapi setelah Kecamatan Silahisabungan dimekarkan menjadi daerah otonom, maka pembangunan pun mulai digerakkan termasuk pembangunan sarana pendidikan di Desa Paropo. Setelah pemekaran, sudah terdapat 1 unit bangunan SLTP, dan 1 unit bangunan TK, sedangkan bangunan SMA sedang dalam tahap perencanaan pembangunan. Jadi 90 kesimpulannya bahwa pemekaran Kecamatan Silahisabungan terbukti berpengaruh dan membawa dampak yang sangat baik terhadap pembangunan sarana pendidikan di Desa Paropo. Tabel 27 Jawaban Responden Berdasarkan Fasilitas Pendidikan di Desa Paropo Sebelum Pemekaran Daerah Setelah Pemekaran Daerah No Kategori F Persentase Kategori F Persentase 1 2 3 4 Sangat lengkap Lengkap Biasa saja Tidak lengkap 7 29 19,4 80,6 Sangat lengkap Lengkap Biasa saja Tidak lengkap 11 13 11 1 30,6 36,1 30,6 2,8 Jumlah 36 100 Jumlah 36 100 Sumber : Kuesioner, Januari 2011 Berdasarkan tabel 27 menunjukkan terjadi perubahan yang cukup signifikan terhadap fasilitas pendidikan di Desa Paropo. Terdapat 29 responden yang menjawab bahwa fasilitas pendidikan di Desa Paropo tidak lengkap, sedang 7 responden lainnya menjawab biasa saja. Sedangkan setelah pemekaran daerah ada 11 responden yang menjawab bahwa fasilitas pendidikan di Desa Paropo sangat lengkap, 13 responden menjawab lengkap dan hanya 1 responden yang menjawab tidak lengkap. Para responden mengaku dapat merasakan perubahan tersebut dari pengakuan anak anak mereka yang sekolah, sudah terdapat komputer dan layanan internet yang tentunya akan membawa kemajuan dalam bidang pendidikan di desa ini. Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pemekaran Kecamatan 91 Silahisabungan membawa pengaruh terhadap perubahan fasilitas pendidikan di Desa Paropo Kecamatan Silahisabungan. Tabel 28 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Mutu Pendidikan Sebelum Pemekaran Daerah Setelah Pemekaran Daerah No Kategori F Kategori F 1 2 3 Menurun Biasa Saja Meningkat 23 13 63,9 36,1 Menurun Biasa Saja Meningkat 4 11 21 11,1 30,6 58,3 Jumlah 36 100 Jumlah 36 100 Sumber : Kuesioner, Januari 2011 Dari tabel 28 di atas menunjukkan sebelum pemekaran daerah ada 23 responden yang menjawab mutu pendidikan menurun sedangkan setelah pemekarandaerah terdapat 21 responden yang menjawab mutu pendidikan meningkat. Hal ini dikarenakan adanya penambahan guru yang lebih ahli di bidang ajarnya masing masing, selain itu masuknya layanan internet tentunya akan meningkatkan mutu pendidikan bagi anak anak sekolah di Desa Paropo ini. Jadi kesimpulannya bahwa pemekaran daerah membawa pengaruh terhadap peningkatan mutu pendidikan masyarakat Desa Paropo. 92

5.2.3 Kesehatan

Dokumen yang terkait

Kondisi Kehidupan Sosial Ekonomi Buruh Harian Lepas di Kelurahan Muliorejo Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

7 122 122

Analisis Pengaruh Pemekaran Wilayah Induk Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat (Studi Kasus: Kabupaten Asahan)

13 93 123

Dampak Pemekaran Kecamatan Terhadap Percepatan Pembangunan Masyarakat Di Kecamatan Hatonduhan...

0 29 3

Persepsi Masyarakat Terhadap Tanaman Sukun (Artocarpus communis Forst.) di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba, Desa Paropo I, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi

1 13 70

Persepsi Masyarakat Terhadap Tanaman Sukun (Artocarpus communis Forst.) di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba, Desa Paropo I, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi

0 0 12

Persepsi Masyarakat Terhadap Tanaman Sukun (Artocarpus communis Forst.) di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba, Desa Paropo I, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi

0 0 2

Persepsi Masyarakat Terhadap Tanaman Sukun (Artocarpus communis Forst.) di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba, Desa Paropo I, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi

0 0 3

Persepsi Masyarakat Terhadap Tanaman Sukun (Artocarpus communis Forst.) di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba, Desa Paropo I, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi

0 0 14

Persepsi Masyarakat Terhadap Tanaman Sukun (Artocarpus communis Forst.) di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba, Desa Paropo I, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi

0 0 3

Persepsi Masyarakat Terhadap Tanaman Sukun (Artocarpus communis Forst.) di Daerah Tangkapan Air (DTA) Danau Toba, Desa Paropo I, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi

0 3 12