Distribusi Frekuensi Gula Darah Lansia PP 21

DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman 5.1 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jenis Kelamin 20 5.2 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Usia 20 5.3 Distribusi Frekuensi Gula Darah Puasa 21

5.4 Distribusi Frekuensi Gula Darah Lansia PP 21

Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman 2.1. Proses Pembentukan Sekresi Insulin Sesudah Makan 10 2.2. Proses Homeostasis Puasa 12 3.2 Kerangka Konsep 16 Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian Lampiran 3 : Ethical Clearance Lampiran 4 : Data Induk Lampiran 5 : Hasil Perhitungan Menggunakan SPSS Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Semakin meningkatnya upaya kesehatan di Indonesia sebagai hasil dari bertambah baiknya keadaan ekonomi dan taraf hidup masyarakat mengakibatkan jumlah orang yang berusia lanjut semakin bertambah. Umur merupakan salah satu faktor yang menimbulkan terjadinya gangguan toleransi glukosa pada lansia, sehingga lansia sangat rentan dengan penyakit diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kadar glukosa darah lansia puasa dan dua jam sesudah makan . Tujuan khusus dari penelitian ini adalah mengetahui rata-rata kadar glukosa darah lansia puasa dan dua jam sesudah makan baik wanita maupun pria dan perubahan glukosa darahnya saat puasa dan dua jam sesudah makan.Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah lansia yang dapat berpuasa selama sepuluh jam dari jam sembilan malam sampai dengan jam tujuh pagi, dan sampel diambil dengan metode total sampling dimana seluruh populasi dijadikan sampel. Data yang diperoleh dari data primer diolah dengan spss. Hasil penelitian menunjukkan kadar glukosa darah lansia puasa 109,63mgdl, dengan rata-rata wanita 109,45 mgdl dan pria 114 mgdl. Kadar glukosa darah lansia dua jam sesudah makan yaitu rata-rata 141,25 mgdl, dengan rata-rata wanita 141,66 mgdl dan pria 141,14 mgdl. Perubahan rata-rata kadar glukosa darahnya yaitu 31,62 mgdl, dengan perubahan pada wanita 32,20 mgdl dan pria 27,14 mgdl. Dari hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat agar lebih menaruh perhatian pada kebiasaan pola hidup sehat dengan bebas gula, dan juga diharapkan dapat menjadi bahan data acuan bagi peneliti lainnya. Kata kunci: lansia, glukosa darah puasa, glukosa darah dua jam sesudah makan. Universitas Sumatera Utara ABSTRACT The increasing health efforts in Indonesia as a result of good growing economic situation and standard of living resulted the increase of elderly people. Age is one factor that lead to the occurrence of impaired glucose tolerance in elderly, so that the elderly are particularly vulnerable to diabetes mellitus. This study objects to identify the elderly of blood glucose levels after eating. The aims of this study was to determine average blood glucose levels in elderly fasting and two hours after eating both women and men and the change in blood glucose when fasting and two hours after eating. This research descriptive cross sectional approach. The study population was the elderly who can fast for ten hours from nine oÍ´clock at night until seven in the morning, and samples were taken with a total sampling method where the entire population sampled. Data obtained from primary data processed by spss The results showed elderly fasting blood glucose level 109,63 mgdl, with the average women 109,45 mgdl and men 114 mgdl. Elderly blood glucose levels two hours after meals are average of 141,25 mgdl, with the average women 141,66 mgdl and men 141,14 mgdl. The change in average blood glucose level of 31,62 mgdl, with the change in women 32,2 mgdl and men 27,14 mgdl. From the results of this research are expected to benefit in community to be more concerned with healthy lifestyle habits with sugar free, and expected to become the reference data for other researchers. Key words: elderly, fasting blood glucose, blood glucose two hours after meals. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang