Gliserol pada proses lipolisis juga dapat digunakan untuk proses glukoneogenesis. Perubahan dalam metabolisme glukosa yang berlangsung
selama pepindahan dari keadaan kenyang kekeadaan puasa diatur oleh hormon insulin dan glukagon. Insulin meningkat pada keadaan kenyang dan glukagon
meningkat selama keadaan puasa Sherwood, 2001. Dalam kriteria WHO 2006 dikatakan bahwa kadar glukosa darah puasa
normal adalah dibawah 110mgdl dan glukosa darah sesudah makan adalah dibawah 140 mgdl. Dalam pengukuran ini standart spesimen yang digunakan
adalah plasma vena. Kadar glukosa darah puasa pada kapilr, arteri maupun vena ternyata nilai sama atau tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Sedangkan
kadar glukosa darah setelah makan ternyata jauh lebih tinggi kapiler daripada vena.
Kadar glukosa darah dipertahankan, tidak saja pada keadaan puasa dan sesudah makan, tetapi juga sewaktu kita berolah raga saat sel otot menyerap
glukosa dari darah dan mengoksidasinya untuk memperoleh energi. Selama berolah raga, hati memasok glukosa kedalam darah melalui proses glikogenolisis
dan glukoneogenesis Marks, 2000. Stres juga dapat mempengaruhi kadar glukosa darah. Stres mengacu pada respons umum nonspesifik tubuh terhadap
setiap faktor yang mengalahkan kemapuan kompensatorik tubuh dalam mempertahankan homeostasis Sherwood, 2001. Kortisol merupakan hormon
yang paling berperan dalam keadan ini.
2.4. Dalam Keadaan KenyangSesudah Makan 30menit-60 menit sesudah makan
Setelah makan, konsentrasi glukosa dalam darah sakitar ½ -1 jam setelah makan akan meningkat sehingga meningkatkan pengeluaran insulin. Peningkatan hormon
pencernaan itu sendiri juga dapat meningkatkan pengeluaran insulin tersebut. perhatikan gambar 2.1 Sherwood, 2001 . Maksudnya yaitu bahwa sebelum
makanan yang kita makan selesai dicerna menjadi glukosa, hormon insulin sudah
Universitas Sumatera Utara
mulai mensekresikan insulin untuk mempersiapkan makanan yang akan masuk kedalam aliran darah.
Selain karena glukosa darah yang meningkat, konsentrasi asam amino yang meningkat dalam darah juga dapat merangsang sekresi insulin terutama
arginin dan leusin Marks, 2000. Tapi konsentrasi asam amino yang tinggi tidak hannya merangsang sekresi pankreas saja tetapi juga glukagon Marks, 2000.
Insulin yang meningkat selanjutnya menyebabkan ambilan, penyimpanan, dan penggunaan glukosa, asam amino glukoneogenesis terlebih dahulu, maupun
asam lemak yang cepat oleh hampir semua jaringan tubuh terutama otot, jaringan
adiposa, dan hati melalui :
1. Insulin meningkatkan metabolisme dan ambilan glukosa otot Guyton, 2008. Dalam hal ini perlu ditekankan bahwa jaringan otot tidak bergantung pada
glukosa untuk energinya tetapi sebagian besar bergantung pada asam lemak. Sehingga dalam hal ini, otot menggunakan glukosa dalam jumlah yang cukup
untuk metabolismenya pada saat adanya insulin. Alasan utama untuk hal tersebut yaitu bahwa membran otot istirahat yang normal hannya sedikit
permeabel terhadap glukosa kecuali bila serabut ototnya dirangsang insulin. Contohnya :
a. Selama beberapa jam setelah makan, akan terjadi penggunaan glukosa
oleh sel otot dalam jumlah besar. b.
Pada saat berolahraga, sel otot menjadi permeabel terhadap glukosa tetapi bukan karena pengaruh insulin tetapi kontraksi otot itu sendri.
2. Insulin meningkatkan penyimpanan glikogen di otot Murray, 2003 3. Insulin meningkatkan ambilan, penyimpanan, dan penggunaan glukosa oleh
hati Guyton, 2008. Salah satu efek terpenting insulin adalah menyebabkan sebagian besar glukosa
yang diabsorbsi sesudah makan segera disimpan dihati dalam bentuk glikogen dengan cara Guyton, 2008.
Universitas Sumatera Utara
a. Insulin menghambat fosforilasi hati, yaitu enzim utama yang
menyebabkan terpecahnya glikogen hati menjadi glukosa. b.
Insulin meningkatkan aktivitas glukokinase yang merupakan enzim yang menyebabkan fosforilasi awal dari glukosa setelah berdifusi kedalam hati.
c. Insulin meningkatkan aktivitas enzim-enzim yang meningkatkan sintesis
glikogen termasuk glikogen sintase. 4. Insulin meningkatkan glikogenolisis sehingga insulin meningkatkan
penyimpanan karbohidrat dan menurunkan pengeluaran glukosa oleh hati Sherwood, 2001.
5. Insulin mendorong transportasi aktif asam-asam amino dari darah kedalam otot dan jaringan lainSherwood, 2001. Efek ini menurunkan kadar asam
amino dalam darah. 6. Insulin menghambat penguraian protein Murray, 2003.
7. Insulin meningkatkan pembentukan triasilgliserol di hati yang selanjutnya akan dibawa kealiran darah dengan pengangkut protein dalam bentuk VLDL
Marks, 2000.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1. Proses Pembentukan Sekresi Insulin Sesudah Makan
2.5. Dalam Keadaan Puasa 2 jam Sesudah Makan