Sebagai suatu sistem yang mempunyai pengaruh dalam pembentukan sikap lembaga pendidikan dan lembaga agama meletakkan dasar pengertian dan konsep
moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis pemisah antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan diperoleh dari pusat keagamaan
serta ajaran-ajarannya. Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan
bentuk pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi yang berfungsi sebagai penyalur frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego Azwar, 2005.
C. Infeksi nosokomial
1. Defenisi
Infeksi adalah suatu organisasi pada jaringan atau cairan tubuh yang disertai gejala klinis baik lokal maupun sistemik.
Infeksi nosokomial yaitu infeksi yang muncul selama seseorang tersebut dirawat di rumah sakit dan mulai menunjukkan suatu gejala selama seseorang itu
dirawat atau setelah selesai dirawat. Infeksi nosokomial ini dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar tubuh, infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme
yang semula memang sudah ada didalam tubuh dan berpindah ketempat baru yang biasa disebut dengan self infection cross infection disebabkan oleh mikroorganisme
yang berasal dari rumah sakit dan dari satu pasien ke pasien lainnya. Pencegahan infeksi adalah bagian esensial dari asuhan lengkap yang diberikan
kepada ibu dan bayi baru lahir dan harus dilaksanakan secara rutin pada saat menolong
Universitas Sumatera Utara
persalinan dan kelahiran, saat memberikan asuhan dasar selama kunjungan antenatal dan pasca persalinan atau bayi baru lahir atau saat menatalaksana penyulit. Depkes
RI, 2007.
2. Tujuan pencegahan infeksi
Tindakan pencegahan infeksi PI tidak terpisah dari komponen-komponen lain dalam asuhan selama persalinan dan kelahiran. Tindakan ini harus diterapkan dalam
setiap aspek asuhan yang bertujuan untuk melindungi ibu, bayi baru lahir, keluarga, penolong persalinan dan tenaga kesehatan lainnya dari infeksi dengan jalan
menghindarkan transmisi penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus dan jamur. Tindakan-tindakan pencegahan infeksi dalam pelayanan asuhan kesehatan bertujuan
untuk, Depkes RI, 2002: a.
Meminimalkan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme b.
Menurunkan resiko penularan penyakit yang mengancam jiwa seperti hepatitis dan HIVAIDS.
3. Etiologi infeksi nosokomial
a. Mikroorganisme adalah agen penyebab infeksi. Termasuk di dalamnya bakteri,
virus, fungi dan parasit. Untuk tujuan pencegahan infeksi bakteri selanjutnya
Universitas Sumatera Utara
dapat dibagi menjadi 3 kategori yaitu : Vegetatif umpamanya stafilokokus,
mikrobakteria umpamanya tuberculosis dan endospora umpamanya tetanus.
b. Kolonisasi berarti bahwa organisme yang patogen ada pada seseorang tetapi
belum menimbulkan gejala atau temuan klinik namun orang yang terkolonisasi dapat terjadi sumber pemindahan patogen ke orang lain kontaminasi silang.
Khususnya kalau organisme tersebut menetap pada orang itu, seperti pada HIV.
4. Cara Penularan Infeksi