B. Pembahasan
1. Karakteristik responden
Dari hasil penelitian yang diperoleh bahwa rata-rata bidan diwilayah Bandar khalipah kecamatan Percut Sei Tuan sudah banyak yang mempunyai tingkat
pendididikan DIII kebidanan berarti sudah sesuai dengan Permenkes 900 tahun 2000 yang menyatakan bahwa bidan harus menyelesaikan DIII kebidanan, untuk bidan yang
masih DI kebidanan diharapkan untuk mengikuti pendidikan lanjutan. Pendapat Notoatmodjo, 2003 menyatakan bahwa pengalaman bekerja
seseorang dalam melakukan asuhan memiliki kaitan terhadap hasil kerja yang dilakukan, semakin lama seseorang melakukan bidang kerja tertentu maka diharapkan
bahwa hasil kerjanya semakin baik. Bagi bidan yang masih kurang pengalaman kerjanya diharapkan dapat mengikuti pendidikan dan pelatihan untuk dapat lebih
meningkatkan pelayanan kesehatan. Pendapat Yandianto, 2000 yang menyatakan bahwa tempat bekerja adalah
suatu tempat dimana seseorang melakukan aktifitas yang berkaitan dengan pekerjaan atau profesinya. Secara umum, semakin banyak tempat kerja seseorang maka
informasi yang di dapat akan semakin banyak pula. Menurut asumsi penulis semakin banyak tempat bekerja seorang bidan, maka semakin banyak pula mendapat ilmu dan
informasi tentang perkembangan praktek kebidanan khususnya dalam pencegahan infeksi nosokomial dengan ia melakukan interaksi dengan orang-orang yang ada
disekitar lingkungan kerjanya. Dan juga pada tempat-tempat kerja dibawah instansi sering diadakan peningkatan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
perkembangan ilmu pengetahuan seperti di Instansi Pendidikan, RS, maupun di Puskesmas.
Pendapat Yandianto, 2000 menyatakan bahwa semakin banyak pelatihan yang diikuti maka informasi atau keterampilan yang dimiliki akan semakin banyak sesuai
dengan profesi yang diikutinya.
2. Tingkat pengetahuan bidan praktek swasta terhadap pencegahan infeksi
nosokomial
Setelah dilakukan penelitian mengenai hubungan pengetahuan dan sikap bidan terhadap pencegahan infeksi nosokomial ternyata diperoleh dari semua bidan yang ada
dikecamatan percut sei tuan sebanyak 76 bidan yang berpengetahuan baik sebanyak 49 orang 64,5 berpengetahuan cukup sebanyak 27 orang 35,5 dan tidak ditemukan
responden yang berpengetahuan kurang tentang pencegahan infeksi. Menurut Notoatmodjo, 2003 menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini
terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan
seseorang. Dengan semakin tingginya pengetahuan bidan maka dalam pelaksanaan praktek kebidanan akan semakin baik karena didasarkan oleh ilmu pengetahuan.
Begitu juga dengan pelaksanaan pencegahan infeksi nosokomial, jika pengetahuannya baik maka bidan tersebut akan mengetahui hal-hal yang dapat membahayakan bagi
dirinya sendiri maupun orang lain, bila tidak melakukan pencegahan infeksi nosokomial dengan baik dan benar.
Universitas Sumatera Utara
Menurut asumsi penulis responden yang berpengetahuan cukup diakibatkan karena responden kurang mendapat informasi dan tidak mengikuti seminar-seminar
khususnya tentang pencegahan infeksi nosokomial atau belum mengikuti pendidikan DIII kebidanan. Walaupun demikian pengetahuan yang dimiliki responden belum
tentu semuanya baik, untuk itu kita harus mempertinggi pengetahuan kita. Pengetahuan yang baik akan mendorong seseorang untuk bersikap baik pula, karena
melalui pengetahuan akan membentuk dan menampilkan sikap yang sesuai dengan pengetahuan dan akhirnya akan digambarkan melalui tindakan yang akan
dimunculkan.
3. Sikap bidan praktek sawsta terhadap pencegahan infeksi nosokomial