Tinjauan Pustaka 1. Hasil Belajar

c Ranah psikomotor Pelajaran yang termasuk psikomotor adalah mata pelajaran yang lebih berorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi-reaksi fisik. Mata pelajaran yang banyak berhubungan dengan ranah psikomotor adalah pendidikan jasmani, seni serta pelajaran lain yang memerlukan praktik. Ranah psikomotor yang dinilai adalah tes keterampilan siswa menggunakan alat-alat praktikum. Pemberian indikator dalam pembelajaran mengacu pada hasil belajar yang harus dikuasai siswa. Pada pencapaian hasil belajar siswa, guru dituntut untuk untuk memadukan ranah kognitif, afektif, dan psikomotor secara proporsional. Gagne dalam Damyanti dan Mujiono 2006:11 membagi lima hasil belajar, yakni a informasi verbal, b keterampilan intelek, c siasat kognitif, d sikap, dan e keterampilan motoris. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa faktor eksternal meliputi : suasana rumah, orang tua, motivasi dari orang tua, keadaan ekonomi keluarga, dan juga faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri faktor internal meliputi: kesehatan, intelegensi, bakat, sikap, motivasi, minat, kreativitas dan lain-lain. Selain itu penggunaan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pengajaran akan menjadi kendala dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Slameto, 2003:54- 64. Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah metode pembelajaran. Karena setiap metode yang dipilih berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap pencapaian hasil yang diharapkan. Dampak langsung adalah tujuan yang secara langsung akan dicapai melalui pelaksanaan program pengajaran yang dilaksanakan guru setelah selesai suatu pertemuan peristiwa interaksi edukatif. Sedangkan dampak tidak langsung biasanya berkenaan dengan sikap dan nilai. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia ekonomi ialah ilmu mengenai asas-asas produksi, distribusi dan pemakaian barang-barang serta kekayaan seperti halnya keuangan, perindustrian dan perdagangan. Ekonomi juga mengandung arti aturan yang berlaku untuk memenuhi kebutuhan hidup dalam suatu rumah tangga perorangan, badan usaha Negara, bahkan rumah tangga dunia. Berdasarkan konsep tersebut maka dapat diperoleh suatu pengertian bahwa hasil belajar ekonomi adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, yang wujudnya berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Kemampuan yang diperoleh siswa diwujudkan dalam bentuk nilai hasil belajar. Hasil belajar menunjukkan berhasil tidaknya suatu kegiatan pengajaran yang dicerminkan dalam bentuk poin atau angka setelah mengikuti tes.

2. Pembelajaran Kooperatif

Salahsatufaktorpenunjangdalam usahapeningkatanhasilbelajaradalah penggunaan model pembelajaran dalam proses belajar mengajar.Guru harus mampu menerapkan model yang tepat agar diperoleh hasil belajar yang maksimal. Menurut Nurhadi 2004:103 bahwa : Ada berbagai model pembelajaran yang memenuhi keriteria dalam mendukungpelaksanaankurikulum 2004,antaralain adalah pendekatan kontekstual, pengajaranberbasismasalah,pengajarankooperatif,pengajaran berbasisinkuiri, pengajaranberbasisproyek,pengajaranberbasiskerja,PAKEM,QuantumTeaching QuantumLearning, CBSA, serta pengajaran berbasis melayani. “Pembelajaran kooperatif adalah sistem pengajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur, dimana dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator” Lie, 2004: 12. Dengan demikian berarti pusat pembelajaran berada pada siswa. Dimana siswa berkesempatan untuk dapat saling bekerjasama dalam kelompok dan guru tidak mendominasi kegiatan pembelajaran. Hal ini didukung oleh Slavin 1997: 284 yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif mengkondisikan siswa belajar dalam kelompok kecil, dimana mereka saling membantu dalam memahami materi pelajaran, menyelesaikan tugas atau kegiatan lain agar semua siswa dalam kelompok tersebut memperoleh hasil belajar yang tinggi. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang menitikberatkanpadapengelompokansiswa dengan tingkatkemampuan akademik yangberbedakedalam kelompokkecil,dimanamenurutSartono2003:32,“Siswa diajarkanketerampilan-keterampilankhusus agardapatbekerjasamadenganbaik dalam kelompoknya,sepertimenjelaskankepadatemansekelompoknya,menghargai pendapat teman, berdiskusi dengan teratur, siswa yang pandai membantu yang lebih lemah, dan sebagainya”. Pada dasarnya semua pendekatan dan strategi belajar yangmemberdayakan siswamerupakansuatupendekatandanstrategiyangdianjurkanditerapkandalam kurikulum KTSP.tidakadastrategidanpendekatankhususyangdianjurkan,kecuali guru tidak menggunakan metode konvensional sebagai satu-satunya pilihan dalam metode pembelajaran. Menurut Nurhadi 2004:112 bahwa : Dalam pendekatankonstruktif,atasdasarteoribahwapengajaranmenerapkan pembelajarankooperatif secaraekstensifdenganharapansiswaakanlebihmudah menemukan dan memahamikonsep-konsep yang sulit apabilamereka dapat saling mendiskusikankonsep- konseptersebutdengantemannya.Dalam pembelajaran kooperatif siswa dilatih untuk mengembangkaninteraksiyangsalingasah,asih,dan asuh untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan, sebagai latihan hidup di masyarakat.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

STUDI PERBANDINGAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER ( NHT ) DAN TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT ( TGT ) PADA HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL. ( Studi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bangunrejo Tahun Pe

0 4 102

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL (Studi Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 14 Bandar Lampung Tah

0 9 96

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) (Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 16 Bandar Lampung 2013/2014)

1 11 80

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) DAN MAKE A MATCH PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DENGAN MEMPERHATIKAN KECERDASAN ADVERSITAS KELAS XII IPS SMA NEGERI 2 GADINGREJO TAHUN P

0 10 97

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) DAN TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 KOTABUMI

1 22 172

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN TIPE JIGSAW II DENGAN MEMPERHATIKAN GAYA BELAJAR VISUAL DAN AUDITORIAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 PADANGCERMIN TAHUN PELAJARAN 201

0 4 104

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205