1. Peningkatan aktivitas belajar siswa kelas V C SD Negeri 06 Metro Barat dalam pembelajaran IPA.
2. Peningkatan hasil belajar siswa kelas V C SD Negeri 06 Metro Barat dalam pembelajaran IPA.
E. Manfaat Penelitian
Hasil pelaksanaan penelitian tindakan kelas PTK yang dilakukan di SD Negeri 06 Metro Barat diharapkan bermanfaat bagi:
1. Bagi siswa berguna untuk meningkatkan pemahaman tentang konsep IPA sehingga dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
2. Bagi guru Dapat sebagai bahan masukan bagi guru dalam memperbaiki pembelajaran,serta
mengembangkan kemampuan mengajar dengan menggunakan model Cooperative learning tipe group investigation pada pembelajaran IPA.
3. Bagi sekolah Hasil penelitian ini diharapakan dapat menjadi bahan rujukan sebagai inovasi
kegiatan pembelajaran guna meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa baik untuk matapelajaran IPA maupun matapelajaran lainnya.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Model Cooperative Learning
1. Pengertian Cooperative Learning
Cooperative learning adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa aktif dalam mengerjakan sesuatu secara bersama-sama. Menurut
Slavin dalam Isjoni 2007:15 cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana sistem belajar dan bekerja dalam kelompok kecil
yang berjumlah 4-5 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar. Johnson dalam Isjoni 2007:15
mengemukakan, “cooperanon means working together to accomplish shared goals.
Withing cooperative activities individuals seek outcomes that are beneficial to all other groups member cooperative learning is the
intructional use of small groups that allows students to work together to maximize their own and each other as learning”.
Berdassarkan uraian tersebut , maka cooperative learning mengandung arti bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama.
Dalam kegiatan kooperatif siswa mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompok. Belajar kooperatif
adalah pemanfaatan kelompok kecil untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok itu. Prosedur
cooperative learning didesain untuk mengaktifkan siswa melalui inkuiri dan diskusi dalam kelompok kecil yang terdiri atas 4-6
orang.
Sedangkan menurut Anita Lie dalam isjoni 2007:16 menyebut cooperative learning dengan istilah pembelajaran gotong royong, yaitu
sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik