Menurut Ibrahim dalam Isjoni 2007:27 model Cooperative Learning dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya ada tiga tujuan, yaitu:
a. Hasil belajar akademik Dalam Cooperative Learning meskipun mencangkup
beragam tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Disamping mengubah
norma yang berhubung dengan hasil belajar, Cooperative Learning dapat member keuntungan, baik pada siswa
kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik
b. Penerimaan terhadap perbedaan individu Tujuan lain model Cooperative Learning adalah penerimaan
secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan ketidakmampuannya.
c. Pengembangan keterampilan sosial Tujuan penting ketiga Cooperative Learning adalah
mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerjasama dan kolaborasi. Keterampilan sosial penting dimiliki siswa, sebab
saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial.
Sehubungan dengan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa penerapan cooperative learning memiliki tujuan-tujuan tertentu
diantaranya meningkatkan hasil belajar akademik, penerimaan terhadap perbesaan individu, dan pengembangan keterampilan sosia.
3. Prinsip-Prisip Cooperative Learning
Cooperative learning memiliki prinsip yang tidak dapat dipisahkan dalam pada implementasinya. Menurut Slavin dalam Trianto 2009: 61
terdapat tiga prinsip utama Cooperative Learning, yaitu: a. Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok
mencapai kriteria yang ditentukan. b. Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya
kelompok tergantung pada belajar individual semua anggota
kelompok. Tanggung jawab ini terfokus dalam usaha untuk membantu yang lain dan memastikan setiap anggota kelompok
telah siap menghadapi evaluasi tanpa bantuan orang lain. c. Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa
telah membantu kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri. Hal ini memastikan bahwa siswa
berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah sama-sama tertantang untuk melakukan yang terbaik dan bahwa kontribusi semua
anggota kelompok sangat bernilai.
Berdasarkan pendapat Slavin diatas dapat diketahui bahwa prinsip model cooperative learning adalah memberikan penghargaan kelompok untuk
memicu tumbuhnya tanggung jawab individual, sehingga terjadi kerjasama kelompok yang baik.
4. Langkah-Langkah Cooperative Learning
Menurut Ibrahim dalam Trianto 2009:66-67 langkah-langkah model
cooperative learning yaitu:
a. Fase 1, menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai
pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar. b. Fase 2, menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
c. Fase 3, mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif Guru menjelaskan kepaa siswa bagaimana caranya membentuk
kelompok belajar dan membantu kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
d. Fase 4, membimbing kelompok bekejra dan belajar Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat
mereka mengerjakan tugas mereka. e. Fase 5, evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau amsing-masing kelompok mempresentasikan
hasil kerjanya. f. Fase 6, memberikan penghargaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.