78
4.3.2. Pengaruh Positif Signifikan Tekanan Akademik terhadap Kecurangan Akademik
Menurut Albrecht, dkk 2012: 31 tekanan merupakan situasi dimana seseorang merasa perlu memilih melakukan perilaku kecurangan. Sedangkan
menurut Hartanto 2012: 1 Tekanan dapat datang dari orang-orang terdekatnya seperti orang tua, saudara, atau teman-temannya. Jadi, tekanan adalah kondisi dari
dalam maupun lingkungan sekitar yang memaksa seseorang melakukan kecurangan untuk memperoleh tujuan terbaik karena banyaknya tugas atau
tuntutan yang dibebankan pada dirinya. Uji parsial t pada hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh
pengaruh positif signifikan tekanan akademik terhadap kecurangan akademik mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang sehingga hipotesis 2
H2 diterima. Penelitian ini sejalan dengan Muhammad Hadi Santoso 2014 yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh signifikan tekanan terhadap perilaku
kecurangan akademik. Hasil penelitian dari tersebut menjelaskan bahwa terdapat tiga item yang mahasiswa rasakan yaitu; dosen memberikan nilai secara adil,
mahasiswa harus mendapatkan nilai bagus bagaimanapun caranya, dan mahasiswa harus mempertahankan IP Indeks Prestasi. Dari ketiga item tersebut dijelaskan
bahwa tekanan merupakan salah satu pemicu timbulnya kecurangan akademik yang dilakukan mahasiswa.
Penelitian lain yang sejalan, penelitian I Dewa Made Satya Prawira 2015 menyebutkan bahwa tekanan pressure berpengaruh positif dan signifikan
terhadap perilaku kecurangan akademik mahasiswa akuntansi di lingkungan
79
Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Dian
Purnamasari 2014 menyeutkan juga bahwa tekanan akademik berpengaruh terhadap perilaku kecurangan akademik mahasiswa saat ujian di lingkungan
Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Hasil penelitian ini sejalan juga dengan teori yang dikemukakan oleh
Albrecht, dkk 2012:33 bahwa tekanan akademik berpengaruh terhadap tinggi rendahnya perilaku kecurangan. Orang yang merasa tertekan karena berbagai
beban yang dimiliki akan melakukan hal-hal yang cenderung mengabaikan aturan yang ada sehingga mendorong orang tersebut melakukan kecurangan.
Peneliti memberikan pertanyaan kepada responden untuk mengetahui tekanan dalam bentuk apa yang mereka rasakan berdasarkan kuisioner yang telah
ada. Berdasarkan hasil yang diperoleh oleh peneliti terdapat tiga item pertanyaan yang mendapatkan nilai skor total yang tinggi yaitu “saya mencontek dalam
mengerjakan tugas individu karena ketidakpuasan saya terhadap dosen saat menjelaskan dikelas” “saya mencontek saat UTS karena ketidakpuasan saya
terhadap pengawas di kelas yang membuat teman- teman saya juga mencotek” dan
“saya mencontek saat UAS karena ketidakpuasan saya terhadap pengawas di kelas yang membuat teman-
teman saya juga mencotek”. Dalam pernyataan yang pertama dikatakan bahwa mahasiswa mencontek pada saat mengerjakan tugas
individu karena mahasiswa tidak memahami penjelasan dari dosen, hal ini menjadikan suatu rasa bingung dan takut jika mahasiswa mengerjakan tugas tidak
sesuai dengan yang diperintahkan oleh dosen dan akhirnya akan berdampak pada nilai yang akan mereka dapatkan, tentunya hal ini menjadikan sebuah alasan
80
mengapa jelas tidaknya dan paham tidaknya mahasiswa terhadap penjelasan dosen menjadikan timbulnya sebuah perilaku kecurangan akademik pada mahasiswa.
Selanjutnya pada pernyataan kedua dan ketiga mengenai ketidakpuasan mahasiswa terhadap pengawas Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester
sehingga mengakibatkan teman yang lain mencontek. Hal ini memunculkan rasa ketakutan pada diri mahasiswa jika dia tidak ikut mencontek dengan situasi
tersebut nanti dia akan mendapatkan nilai lebih rendah dibandingkan nilai teman- temannya. Tentunya hal ini menjadikan sebuah alasan mengapa timbulnya sebuah
perilaku kecurangan akademik pada mahasiswa untuk menjaga prestasi mereka. Berdasarkan ketiga pernyataan diatas, dapat ditarik benang merah dari
tekanan akademik yang muncul untuk mendapatkan nilai yang baik masih merupakan faktor dominan dalam sebuah tekanan yang sering dihadapi oleh
mahasiswa. Hal ini didapati dalam pernyataan “saya harus memperoleh nilai yang baik pada tugas individu agar memperoleh peringkat yang baik dengan cara
curang”. Selain itu faktor eksternal seperti; pengawas ujian yang tidak mengawasi ujian dengan baik, dan penjelasan dosen yang dirasa tidak bisa dipahami oleh
mahasiswa juga menjadikan sebuah permasalahan yang mendorong merekan untuk melakukan sebuah kecurangan. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat
mendukung penelitian sebelumnya bahwa tekanan akademik berpengaruh terhadap kecurangan akademik mahasiswa.
4.3.3. Pengaruh Positif Signifikan Kesempatan Berbuat Kecurangan