Analisis Statistik Inferensial 1. Uji Asumsi Klasik 1.1. Uji Normalitas

52 Tabel 3.11. Jenjang Kriteria Variabel Kesempatan Berbuat Akademik X2 No Interval Kriteria 1 74-90 Sangat Tinggi 2 60-73 Tinggi 3 46-59 Cukup Tinggi 4 32-45 Kurang 5 18-31 Rendah Sumber: Data primer, diolah, 2016 Untuk menentukan kategori deskriptif variabel rasionalisasi berbuat kecurangan X2 dapat dibuat tabel kategori yang disusun dengan perhitungan. 1. Jangkauan = data terbesar - data terkecil = 70 – 14= 56 2. Jumlah interval = 5 3. Interval = = 11,2 dibulatkan 11 Tabel 3.12. Jenjang Kriteria Variabel Rasionalisasi Berbuat Akademik X2 No Interval Kriteria 1 55-70 Sangat Tinggi 2 44-54 Tinggi 3 33-43 Cukup Tinggi 4 22-32 Kurang 5 14-21 Rendah Sumber: Data primer, diolah, 2016

3.6.2. Analisis Statistik Inferensial

Statistik inferensial digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis. Model analisis ini, akan menganalisis pengaruh kecurangan akademik, tekanan akademik, kesempatan berbuat kecurangan, dan rasionalisasi berbuat kecurangan. Proses analisis data dilakukan dengan bantuan SPSS v.21, sebagai alat untuk membantu meregresikan model secara cepat. Adapun pengujian hipotesis akan 53 dilakukan setelah data yang diperoleh terbebas dari gejala asumsi klasik. 3.6.2. 1. Uji Asumsi Klasik 3.6.2.1.1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Uji normalitas pada penelitian ini dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov K-S. Menurut Ghozali 2013:164 uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: H0 : data residual berdistribusi normal HA : data residual tidak berdistribusi normal Pengambilan keputusan didasarkan pada probabilitas. Jika probabilitas 0,05 maka data penelitian tersebut berdistribusi normal.

3.6.2.1.2 Uji Linearitas

Menurut Ghozali 2013: 166 uji linieritas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu empiris sebaiknya berbentuk linier, kuadrat kubik. Jika nilai c2 hitung c2 tabel, maka disimpulkan bahwa model bersifat linier.

3.6.2.1.3. Uji Multikoleniaritas

Pengujian ini untuk mengetahui adanya linier yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan model regresi. Syarat berlakunya model regresi ganda adalah antar variabel bebasnya tidak memiliki 54 hubungan sempurna atau mengandung multikolinieritas. Deteksi terhadap adanya mulkolinieritas adalah dengan melihat besaran Variance inflation factor VIF dan tolerance melalui SPSS dan koefisien korelasi antar variabel bebas. Jika VIF 10 maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel lainnya. Sedangkan apabila model regresi diperoleh VIF 10 dan telerance diatas 0,1 maka dalam model tersebut tidak terjadi Multikolinieritas Ghozali, 2013: 106

3.6.2.1.4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut dengan Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau yang tidak terjadi Heteroskedastisitas. Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dari uji Glejser yaitu probabilitas signifikansinya di atas tingkat 5 maka model regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas Ghozali, 2013:143.

3.6.2.2. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda adalah metode statistik untuk menguji pengaruh antara satu variabel terikat dengan lebih dari satu variabel bebas Gozali, 2013:7. Menurut Gujarati 2003 dalam Ghozali 2013:95 analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen terikat dengan satu atau lebih variabel independen penjelas bebas, dengan tujuan untuk mengestimasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel 55 dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tekanan akademik X 1 , kesempatan berbuat kecurangan X 2 , dan rasionalisasi berbuat kecurangan X 3 terhadap kecurangan akademik mahasiswa Y. Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Y = α + b1 X 1 + b2 X 2 + b3 X 3 + e Keterangan: Y1 = Variabel dependen kecurangan akademik α = Konstanta b1 = Koefisien regresi tekanan akademik b2 = Koefisien regresi kesempatan berbuat kecurangan b3 = Koefisien regresi rasionalisasi berbuat kecurangan X 1 = Variabel independen Tekanan akademik X 2 = Variabel independen Kesempatan berbuat kecurangan X 3 = Variabel independen Rasionalisasi berbuat kecurangan e = eror 3.6.2.3. Pengujian Hipotesis Penelitian 3.6.2.3.1. Uji Simultan Uji F Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat Ghozali, 2013: 98. Dalam penelitian ini uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas tekanan akademik, kesempatan berbuat kecurangan, rasionalisasi berbuat kecurangan secara simultan terhadap variabel terikat kecurangan akademik yaitu melalui alat bantu SPSS v.21 dengan 56 cara membandingkan antara nilai signifikansi hitung d engan signifikansi α=5. Apabila perhitungan signifikansi hitung α 5 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya, variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

3.6.2.3.2. Koefisien Determinasi Simultan R

2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel kecurangan akademik. Jika nilai koefisien determinasi R 2 yang diperoleh mendekati satu maka dapat dikatakan semakin kuat model tersebut Ghozali, 2013: 97. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R 2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti menganjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R 2 pada saat mengevaluasi model regresi. Berbeda dengan R 2 , nilai Adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila satu variabel ditambahkan ke dalam model Ghozali, 2013: 97. Untuk mengetahui besarnya kontribusi simultan dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi pada output SPSS v.21 yaitu pada tabel model summary pada kolom adjusted R square.

3.6.2.3.3. Uji Parsial Uji t

Untuk menguji kemaknaan koefisien parsial maka digunakan Uji t dengan alpha 5 atau 0,05. Caranya dengan membandingkan nilai signifikansi dengan alpha. Apabila dari hasil perhitungan dengan bantuan komputer SPSS diketahui signifikansi 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variable X1, X2, dan X3 berpengaruh secara terpisah atau parsial. Berarti dalam penelitian ini tekanan, 57 kesempatan dan rasionalisasi terhadap kecurangan akademik mahasiswa secara terpisah atau parsial. Sebaliknya apabila diperoleh signifikansi 0,05 maka dapat dikatakan bahwa variable X1, X2, dan X3 tidak berpengaruh terhadap Y secara terpisah parsial. Dalam penelitian ini berarti pengaruh tekanan, kesempatan dan rasionalisasi terhadap kecurangan akademik mahasiswa secara parsial atau terpisah.

3.6.2.3.4. Koefisien Determinasi secara Parsial r

2 Koefisien determinasi r 2 dilakukan untuk mengetahui besarnya kontribusi yang diberikan masing-masing variabel tekanan X1, kesempatan X2, dan rasionalisasi X3 secara parsial terhadap variabel kecurangan akademik Y. Koefisien determinasi dapat dilihat dari output SPSS uji parsial pada tabel koefisien. Caranya dengan mengkuadratkan nilai correlation partial dalam tabel. 58

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Deskripsi Responden

Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Yang diperoleh dengan menggunakan teknik proportional random sampling. Tabel 4.1. Deskripsi Responden No Angkatan PE AKT EP MJM 1 2013 53 30 15 30 2 2014 47 27 14 27 3 2015 47 24 14 26 TOTAL 147 81 43 83 Sumber: Hasil identifikasi kuisioner, 2016 Jumlah kuisioner yang disebarkan adalah sebanyak 360 kuisioner. Hanya terdapat 354 kuisioner yang dapat diolah, kuisioner tersebut terdiri dari 147 dari responden mahasiswa Pendidikan Ekonomi, 81 dari responden mahasiswa Akuntansi, 43 dari responden mahasiswa Ekonomi Pembangunan, dan 83 dari responden mahasiswa Manajemen. Selain itu terdapat 6 kuisioner yang tidak kembali. Hal ini dikarenakan terdapat mahasiswa yang tidak mengembalikan kuisioner yang sudah dibagikan. Data yang diperoleh, selanjutnya dianalisis sesuai dengan kebutuhan penelitian. Tabel 4.2. Rincian pengembalian kuisioner penelitian. Tabel 4.2. Rincian Pengembalian Kuisioner Keterangan Jumlah Kuisioner yang dibagikan Kuisioner yang tidak kembali Kuisioner yang kembali dan dapat diolah 360 6 354 Tingkat pengembalian kuisioner 98 Sumber: Hasil identifikasi kuisioner, 2016

Dokumen yang terkait

ANALISIS PERILAKU KECURANGAN AKADEMIK PADA MAHASISWA AKUNTANSI DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP FRAUD DIAMOND (Studi pada Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Swasta Sumatera Bagian Selatan)

7 51 69

Analisis fraud triangle dalam mendeteksi kecurangan pelaporan keuangan prediksian dengan fraud score model COVER

4 11 17

TERHADAP TERJADINYA KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN (Studi Eksperimen dengan Kasus Fraud pada Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta).

6 58 118

DETERMINAN KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN: PENGUJIAN TEORI FRAUD TRIANGLE - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 71

FRAUD TRIANGLE SEBAGAI PENDETEKSI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN

1 6 15

Analisis pengaruh dimensi fraud triangle, self-efficacy, dan religiusitas terhadap terjadinya kecurangan akademik mahasiswa jurusan akuntansi - Perbanas Institutional Repository

0 1 22

Analisis pengaruh dimensi fraud triangle, self-efficacy, dan religiusitas terhadap terjadinya kecurangan akademik mahasiswa jurusan akuntansi - Perbanas Institutional Repository

0 1 20

Analisis pengaruh dimensi fraud triangle, self-efficacy, dan religiusitas terhadap terjadinya kecurangan akademik mahasiswa jurusan akuntansi - Perbanas Institutional Repository

0 12 42

Analisis pengaruh dimensi fraud triangle, self-efficacy, dan religiusitas terhadap terjadinya kecurangan akademik mahasiswa jurusan akuntansi - Perbanas Institutional Repository

0 3 8

PENDETEKSIAN KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN ANALISIS FRAUD TRIANGLE Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 146